[171]

2.8K 455 96
                                    

Gerakan asing di lengannya bikin Chang-Min bangun dari tidurnya. Matanya perlahan terbuka, menyesuaikan dengan cahaya bulan yang masuk lewat jendela.

"Hm? Rin? Aku ketiduran kayaknya."

Ular putih itu cuma ngeliatin Chang-Min, merayap makin dekat ke wajahnya sampai kepalanya nyentuh pipi Chang-Min.

Chanh-Min bangun, duduk sembari ngatur napas dan merhatiin sekitar. Dia ngambil si ular, gendong dia lalu ditaruh di atas pangkuannya.

"Je-No udah mendingan belum, ya?"

Tadi begitu sampai di rumah Yoon-Gi ini, Hoshi langsung nyambut Chang-Min dan Young-Hoon. Setelah Young-Hoon pergi lagi, Hoshi langsung bawa Chang-Min ke kamarnya.

Chang-Min di sini dari pagi sampai sekarang udah lewat tengah malam tapi belum juga dapat kabar tentang Je-No. Dia sama sekali belum liat anaknya itu, entah Je-No baik-baik aja atau engga.

Dia ngelepas gendongannya, biarin si ular turun dari pangkuannya. Daripada ngelamun aja nunggu kabar tentang Je-No mending Chang-Min nelpon Young-Hoon dulu untuk laporan kalau dia baik-baik aja di sini.

Chang-Min fokus dengan ponselnya sementara ularnya Hoshi udah turun dari tempat tidur.

"Tumben ga diangkat? Biasanya ponselnya ditaruh deket dia kok," gumam Chang-Min.

Suara pintu yang terbuka bikin Chang-Min noleh. Hoshi masuk sambil gendong ularnya yang tadi ada di depan pintu.

"Kamu belum tidur?" tanya Hoshi.

Dia nyamperin Chang-Min lalu duduk di pinggir tempat tidur. Ularnya balik lagi merayap ke pangkuan Chang-Min.

"Baru aja bangun, Kak. Kayaknya tadi ketiduran tapi lupa jam berapa."

Hoshi ngusap rambut Chang-Min. "Mau makan? Maaf ya Kakak juga baru keluar dari kamar Ayah jadi ga sempet liat kamu di sini."

Chang-Min geleng pelan. "Ga usah, Kak. Daripada itu, aku udah bisa ketemu Je-No?"

Tangan Hoshi sekarang beralih ngusap pipi Chang-Min. "Boleh, tapi makan dulu, ya? Sedikit aja."

Belum sempat jawab, mata Chang-Min nangkap sesuatu yang beda dari lengan Hoshi.

Ada luka cukup panjang, dan ga cuma satu, yang udah ga ngeluarin darah tapi masih berbekas merah di robekannya. Luka baru.

"Tangannya kenapa ini??"

Chang-Min tiba-tiba panik, megang telapak tangan Hoshi lalu merhatiin luka di lengannya.

"Ga apa-apa. Ini tadi Je-No berontak waktu disembuhin."

"Tapi parah begini???"

"Salah satu faktor yang bikin bahaya emang ini. Bekas luka yang dibuat lost child lama nutupnya, bahkan ke vampir. Ga kebayang kan kalau ke manusia gimana.

"Ini belum bangkit padahal."

Hoshi malah ketawa kecil liat wajah khawatir Chang-Min. Kenapa malah gemesin banget.

Dia gendong ularnya yang masih anteng di pangkuan Chang-Min. "Ayo, Chang-Min mau makan jadi kamu turun ya," kata Hoshi.

Setelah naruh ularnya di lantai, Hoshi bangun dan ulurin tangannya ke Chang-Min.

"Ayo."

Chang-Min ikut jalan di samping Hoshi, masih dengan tangan mereka yang saling menggenggam.

Setelah turun tangga, mereka langsung menuju ke dapur.

Karena di rumah ini vampir semua, jadi bahas makanan biasanya cuma sedikit, itu pun untuk ngasih makan ularnya Seung-Woo sama Tae-Hyung biasanya.

Chang-Min duduk diam di depan konter waktu Hoshi sibuk ngeluarin bahan makanan dari kulkas satu per satu.

Thrilling Love (Book I) || The BoyzTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang