[95]

3.4K 485 389
                                    

Usapan jemari Ju-Yeon di pipi Hyun-Jae berganti lebih intens jadi sebuah ciuman penuh gairah yang dinikmati keduanya. Terutama Ju-Yeon.

Ruang latihan cuma diisi mereka berdua. Seung-Cheol tadi pamitan mau langsung pulang karena Jeong-Han lagi sakit sementara Young-Hoon ada jadwal pribadi sampai nanti tengah malem, masih ditemani Chan-Hee tentunya.

Hari ini cuma ada rekaman di acara musik dari pagi sampai sore.

Mereka berdua ga di-drop di dorm karena emang masih harus latihan. Dari tadi sih bener latihan, ini sebenernya lagi istirahat. Tapi Ju-Yeon tiba-tiba aja deketin Hyun-Jae dan Hyun-Jae tentunya ga bisa nolak, takut Ju-Yeon marah.

Hyun-Jae berusaha menjauh tapi Ju-Yeon ga mau ngelepasin dia. Jadilah Hyun-Jae pasrah aja ikutin apa mau Ju-Yeon.

Desahan Hyun-Jae selalu terdengar manis di telinganya, apalagi saat Hyun-Jae manggil nama Ju-Yeon berulang kali. Sangat adiktif.

Ju-Yeon tampaknya lupa kalau mereka sedang berada di ruang latihan, bukan di kamar Hyun-Jae ataupun kamarnya.

Bayangan Ju-Yeon yang sedang mencumbu Hyun-Jae terpantul jelas di cermin ruang latihan. Ini udah malam, sih, seharusnya Hyun-Jae tak perlu was-was akan ada yang datang kemari.

Young-Hoon ga akan balik ke sini, pasti langsung pulang ke dorm.

"Ju-Yeon, udah ...."

Hyun-Jae mendorong Ju-Yeon agak menjauh kali ini sebelum mereka benar-benar melakukan lebih.

Ju-Yeon cemberut.

Astaga kenapa anak bayi sepertinya bisa memiliki nafsu yang sangat besar?? Hyun-Jae tak habis pikir.

"Ini bukan di dorm, oke. Latihan dulu," ucap Hyun-Jae untuk menenangkan Ju-Yeon.

Ju-Yeon masih cemberut, mengembungkan pipinya persis ikan fugu.

"Ih lucu banget, sih," kali ini Hyun-Jae mencubit kedua pipi Ju-Yeon.

Ia kembali mengancingi kemejanya yang tadi dibuka oleh Ju-Yeon. "Ayo latihan lagi," ajaknya.

Tapi Ju-Yeon masih diam di tempat, tak berniat bangun sama sekali dari duduknya.

Baru juga mau Hyun-Jae tarik, tapi ada suara pintu diketuk. Siapa yang ke sini malem-malem?

Jadilah Hyun-Jae yang jalan ke arah pintu, ninggalin Ju-Yeon yang sekarang lebih milih mainan ponsel, entah ngapain.

"Oh? Min-Gyu, masih di sini?"

Ternyata Min-Gyu.

Min-Gyu senyum lebar sambil mengangguk. "Iya, kalo mau comeback emang jadwal latihannya lama. Bisa jam dua nanti baru pulang."

"Hahaha, ya ga jauh beda sih sama gue kemaren," balas Hyun-Jae. "Lagi istirahat?"

"Iya. Gue disuruh Kak Tae-Hyung ajak yang lain makan bareng. Tadi anak trainee udah gue ajak, pas gue tengok ke sini ternyata masih ada lo sama Ju-Yeon. Ikut, ga? Di ruang latihan gue."

Hyun-Jae noleh bentar ke jam dinding di atas pintunya. Iya juga ya tadi tuh Hyun-Jae ngajak Ju-Yeon istirahat buat makan. Gara-gara Ju-Yeon sih jadi lupa dia.

"Boleh, deh. Ju-Yeon belum makan soalnya."

"Ya udah nanti masuk aja, ya?"

Min-Gyu pamit mau balik. Tapi sebelum itu tangannya refleks ngusap kepala Hyun-Jae dan itu bikin Hyun-Jae kaget beberapa detik.

Hyun-Jae nutup pintu dan jalan balik ke arah Ju-Yeon.

Adeknya itu lagi anteng nonton dari ponselnya sembari rebahan di sofa. Ga tau masih marah apa engga.

"Ju, makan dulu yuk? Kamu belum makan malem loh."

Hyun-Jae duduk di lantai, ngusapin rambut Ju-Yeon.

Tapi Ju-Yeon ga jawab. Masih ngambek kayaknya.

"Makan dulu ya, Ju-Yeon. Ga enak itu aku udah bilang iya ke Min-Gyu, kan—"

"Ya udah sana Kakak aja yang ikut."

"Ih kok Ju-Yeon begitu?"

Duh ribet banget ribet Hyun-Jae pusing.

Tenang, Hyun-Jae. Sabar ... sabar ....

"Nanti pulang dilanjut lagi, oke? Kan sekarang waktunya latihan. Ju-Yeon ga boleh gitu, dong. Sekarang makan dulu, ya?"

Hyun-Jae nusuk-nusuk pipi Ju-Yeon pakai telunjuknya. Dia juga cubit kecil hidung Ju-Yeon.

Sampai akhirnya Hyun-Jae pelan-pelan ngambil ponsel Ju-Yeon. Tapi adeknya itu ga marah, malah langsung duduk tapi masih natap Hyun-Jae.

"Nah gitu dong pinter," Hyun-Jae senyum, kecup bibir Ju-Yeon sekilas lalu narik tangannya supaya bangun.

Ga apa-apa Ju-Yeon belum mau ngomong, yang penting nurut, pikir Hyun-Jae.

Jadilah mereka berdua jalan keluar ruang latihan mau pindah ke ruang latihannya Min-Gyu dan yang lain.

Begitu sampai di depan pintu, Ju-Yeon tiba-tiba ngerangkul pinggang Hyun-Jae walaupun ga ngomong apa-apa.

Hyun-Jae ketawa kecil, terus buka pintu dan ternyata langsung disambut sama Eun-Woo.

"Eh akhirnya dateng, baru mau gue samperin lagi," katanya.

Mereka berdua masuk dan Eun-Woo balik duduk ke tempatnya.

"Duduk Jae, Ju," kata Joshua, senyum ke mereka berdua.

Tadinya Ju-Yeon mau duduk di samping Hyun-Jae, tapi sama Hyun-Jae ditahan.

"Ju, kamu duduk bareng Yun-Ho, ya? Nanti aku jelasin, pokoknya nurut dulu."

Awalnya Ju-Yeon mau protes, tapi entah kenapa lama-lama hawa ruangan ini ga enak.

Mungkin ada sesuatu? Makanya akhirnya Ju-Yeon nurut, nimbrung duduk deket Yun-Ho dan Yo-Han yang lagi ajak ngobrol beberapa trainee.

Ada banyak trainee cowok di sini. Karena tahun ini yang debut trainee perempuan jadinya mereka akan terus latihan, mungkin untuk debut tahun depan.

"Young-Hoon mana, Jae?" tanya Tae-Hyung.

Baru Hyun-Jae sadar kalau dia malah cuma berlima di sini sementara yang lain melingkar di tengah ruangan. Empat seniornya ini ga ikut makan, cuma ada beberapa kaleng kola dan makanan ringan di tengah mereka.

"Kak Young-Hoon ada jadwal individu tadi abis selesai acara musik," jawabnya.

Hyun-Jae diem aja, ga tau mau ikut nimbrung obrolan apa. Hyun-Jae lama-lama merasa aneh.

Kenapa hawanya beda, ya?

Sampai dia rasa ada tangan yang ngerangkul pinggangnya dari samping.

Dan itu Min-Gyu.

Hyun-Jae mau ngomong, tapi suaranya tiba-tiba ga bisa keluar. Min-Gyu makin deketin dia sampai wajahnya tepat di samping telinga Hyun-Jae.

"Dari sekian banyak vampir, kenapa harus Young-Hoon lagi yang menang? Kenapa selalu dia? Kamu itu punya aku," bisiknya.

Apa maksudnya? Hyun-Jae ga ngerti. Kali ini bukan hanya suaranya yang ga keluar, tapi tubuhnya juga ga bisa gerak sama sekali.

Hyun-Jae mau teriak, dia mau minta tolong Ju-Yeon. Tapi percuma, Ju-Yeon bahkan ga nengok sekali pun ke arahnya.

Apa Hyun-Jae lagi dalam pengaruh sihir? Tapi kenapa?

Min-Gyu mau apa?

Jadi semua ini jebakan atau ...?

"Ju-Yeon gimana?"

Tau-tau Hyun-Jae udah ada dalam gendongan Min-Gyu. Min-Gyu mau ngapain Ju-Yeon?

"Gue yang urus, tenang aja."

Hyun-Jae ga terlalu yakin siapa yang barusan jawab, tapi yang jelas Ju-Yeon dalam bahaya.

Dan dia ga berkutik sama sekali. Kesadarannya menurun. Hyun-Jae ga tau dia dibawa ke mana sama Min-Gyu.

Dia lengah karena kebodohannya yang ga menganggap serius peringatan Young-Hoon.

Thrilling Love (Book I) || The BoyzTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang