[83]

3.4K 515 126
                                    

"Mau makan apa kalian?" tanya Seung-Cheol yang lagi utak-atik ponselnya.

Hyun-Jae sama Ju-Yeon baru aja selesai latihan. Mereka duduk sebelahan sambil menghadap cermin. Ju-Yeon masih heboh banget ngatur napasnya sementara Hyun-Jae anteng liatin bayangannya di cermin.

"Terserah Ju-Yeon aja, Kak," jawab Hyun-Jae.

Dia jadi telentang terus pejamin mata sejenak. Dia juga bisa denger Seung-Cheol yang lagi ngobrol sama Ju-Yeon, nanyain si maknae mau makan apa.

"Gue tinggal bentar, ya. Istirahat aja dulu."

Suara pintu yang ditutup jadi bunyi terakhir di ruang latihan ini. Sisanya hanya ada bunyi jarum detik jam dan helaan napas serta detak jantung Ju-Yeon.

Hyun-Jae masih pejamin matanya. Dia bukan capek karena latihan berjam-jam. Rasa lelahnya ini datang dari dalam. Berat banget kayaknya menjalani satu hari ini.

Ju-Yeon di sampingnya fokus liatin bayangan Hyun-Jae dari cermin. Hyun-Jae tenang banget, lucu kayak bayi.

"Lepas aja manipulasinya, Kak. Pasti capek," saran Ju-Yeon.

Iya, kalau mau latihan kan harus lihat bayangan jadi Hyun-Jae dan Young-Hoon harus pasang manipulasi. Tapi ya itu energinya cukup besar.

Hyun-Jae geleng pelan. "Ga apa-apa, Ju, udah biasa."

Ju-Yeon tuh, bucin.

Denger Hyun-Jae ngomong aja dia senyum.

Perasaan dulu walau suka pun ga sampai kayak gini. Kenapa sekarang kesannya Ju-Yeon bergantung banget sama Hyun-Jae?

Karena sempet ngelamun, Ju-Yeon ga sadar kalau Hyun-Jae perlahan mendekat ke dia lalu letakkin kepalanya di paha Ju-Yeon. Dia langsung miringin posisi dan sembunyiin wajahnya di perut Ju-Yeon sembari tangannya meluk dia.

Ju-Yeon jadi blank. Kadang Hyun-Jae yang deketin dia duluan, kadang ga mau disentuh sama sekali.

Semuanya masih abu-abu bagi Ju-Yeon, apa Hyun-Jae mulai bisa buka hatinya atau ini semua cuma kepalsuan.

"Capek banget ya, Kak?" gumam Ju-Yeon.

Tapi tentu Hyun-Jae bisa denger. "Hm? Engga, kok, cuma mau nempel kamu aja."

Tuh kan, jawaban yang kayak gini tuh akan bikin Ju-Yeon merasa kalau dia udah mulai dicintai seperti Ju-Yeon mencintai Hyun-Jae. Tapi nyatanya belum seindah itu.

Perlahan Hyun-Jae jadi ketiduran beneran. Ju-Yeon elus-elus rambutnya dengan lembut, penuh cinta.

Pintu ruang latihan kebuka dan Seung-Cheol masuk diikuti Young-Hoon di belakangnya.

Ju-Yeon cuma ngeliatin. Young-Hoon senyum ke arah dia dengan dua kantung makanan yang langsung ditaruh di sampingnya.

"Hyun-Jae tidur?" tanya Young-Hoon.

"lya, Kak."

"Ya udah sini gue rebahin dia di sofa, lo makan dulu, ya."

Tapi Ju-Yeon geleng buru-buru. "Gue aja yang gendong, Kak," sanggahnya.

Young-Hoon yang lagi bukain plastik ngangguk aja. "Oke, cepetan terus balik lagi ke sini. Lo harus makan kalo ga mau liat Kak Seung-Cheol marah-marah.

"Dia lagi kesel karena harus ngurusin kita sendirian ditambah Kak Sang-Yeon belum masuk kerja."

Pertama Ju-Yeon lepasin pelukan Hyun-Jae lalu angkat kepalanya pelan-pelan. Setelah dia udah bisa jongkok di samping Hyun-Jae, barulah digendong dan Ju-Yeon jalan ke arah sofa.

Thrilling Love (Book I) || The BoyzTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang