[130]

3.2K 469 131
                                    

Matanya perlahan terbuka waktu dia rasa ada seseorang yang meluk dan ciumin wajahnya bertubi-tubi.

"Sayang, bangun ayo."

Lama-kelamaan suara bisikan pun bisa dia dengar.

Chang-Min fokusin pandangannya, bisa dia lihat wajah Young-Hoon yang hanya berjarak beberapa senti dari wajahnya. Young-Hoon senyum ke dia.

"Kak ...?"

"Iya? Ayo bangun udah mau malem jangan skip makan."

Chang-Min arahin kedua tangannya ke Young-Hoon, minta dibangunin. Manja banget sih jadi gemes kan si Young-Hoon.

"Lucu banget sih pipinya ini," kata Young-Hoon sambil cubitin pipi Chang-Min.

Baru Chang-Min mau protes tapi Young-Hoon keburu berdiri lalu ngambil bathrobe untuk dikasih ke Chang-Min.

"Mandi dulu, ya. Kakak tunggu di depan."

Chang-Min ngangguk. Dia turun dari tempat tidur setelah pakai bathrobe-nya lalu jalan ke kamar mandi.

Belum juga buka pintunya, Chang-Min kaget karena tau-tau Young-Hoon muncul di belakangnya. Padahal tadi udah keluar kamar.

"Ih Kakak kaget!" pekiknya.

"Hehe, maaf. Sini sebentar."

Pinggang Chang-Min ditarik mendekat lalu Young-Hoon cium kening Chang-Min agak lama. Tubuh Chang-Min balik segar lagi setelahnya, ga ada yang sakit lagi.

"Kakak lupa tadi. Udah sana mandi."

Chang-Min masuk kamar mandi dan Young-Hoon keluar kamar lagi.

Chan-Hee udah balik ke kantor takutnya Sang-Yeon cariin dia soalnya tadi kan izinnya cuma ke ruang latihan ketemu Hyun-Jae.

Young-Hoon duduk di sofa depan tivi, ngeluarin ponselnya. Dia nimbang-nimbang untuk nelpon seseorang. Mau ditelpon tapi nanti gimana.

Akhirnya Young-Hoon malah nelpon ayahnya. "Halo, Kak."

"Kenapa, Hoon?"

"Lo di mana?"

"Hm? Gue di rumah."

"Ga ke kantor?"

"Males, lagi ribet."

Young-Hoon diam sebentar. Ga biasanya Chan-Yeol begitu.

"Gue mau ke kantor," kata Young-Hoon.

Ayahnya itu ga langsung respons. Young-Hoon ngeliat jam dinding. Udah jam enam, sebentar lagi malam.

"Ngapain ke sana?"

"Mau ngobrol sama Kak Jong-Hyun."

"Jong-Hyun? Ada urusan apa di sana?"

Kim Jong-Hyun salah satu kepala divisi di dewan tinggi. Divisi Pemberdayaan Vampir.

"Chan-Hee ... dapat panggilan dari dewan tinggi."

Panggilan langsung diputus dari Chan-Yeol begitu Young-Hoon selesai ngomong. Ga lama, Young-Hoon dengar suara langkah kaki dari pintu depan.

Itu Chan-Yeol. Dia langsung ke sini.

"Young-Hoon jangan bercanda." Chan-Yeol nyamperin dia lalu duduk di sofa sampingnya. "Ga mungkin Chan-Hee dipanggil."

"Tapi kenyataannya dia dapat panggilan, Kak."

Young-Hoon natap ayahnya yang sekarang terdiam. Mereka saling tatap, dan dari mata Young-Hoon kelihatan jelas kalau dia takut.

"Gue juga ga ngerti, Kak. Chan-Hee ga ada salah apa pun selama ini. Gue udah hidup berdua sama dia lama banget bahkan sebelum ketemu lo. Gue tau persis gimana Chan-Hee," lanjut Young-Hoon.

Thrilling Love (Book I) || The BoyzTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang