[81]

3.6K 508 95
                                    

Eric dan Hak-Nyeon ikut Chan-Yeol ke barrier paling luar di dalam hutan.

Bekas pepohonan yang porak-poranda masih ada. Eric ceritain apa yang dia dan Chan-Hee lihat waktu itu ke ayahnya.

Chan-Yeol cuma diem, mikir sebentar.

"Alam itu sangat tau cara berterima kasih dan balas dendam kalau kalian mau tau," katanya.

Awalnya Eric dan Hak-Nyeon ga ngerti. Mereka cuma diem liatin Chan-Yeol yang lagi fokus mau ngelakuin sesuatu.

Dan perlahan aliran sihir yang kuat mulai mereka berdua rasakan. Datangnya dari sang ayah.

Ajaib, semua pepohonan yang tumbang bangkit lagi. Rerumputan, bunga, tanah pun kembali subur. Hutan yang rusak sembuh dengan sendirinya. Semua bekas darah yang hitam menghilang.

Mereka berdua takjub dengan ayahnya. Udah hidup bareng cukup lama, mereka selalu aja dibuat takjub dengan hal-hal baru yang baru pertama kali mereka lihat.

Begitu aliran sihirnya menghilang, semilir angir lembut menerpa mereka. Rasanya sejuk.

"Ayo Eric, buka pembatasnya," kata sang ayah.

Eric ngangguk. Jadinya dia buka sendiri ga dibantu ayahnya.

Satu sentakan energi besar keluar dari tubuh Eric dan barrier-nya lenyap seketika.

Mereka bertiga jalan balik ke area mansion, sekalian liat-liat sekitar. Chan-Yeol kayak yang nyebar energinya ke tiap pohon yang dia temui.

Begitu sampai di halaman, mereka bertiga diam di luar barrier. Ga pindah dulu ke dalam.

Hak-Nyeon diem sebentar. "Yah, ini dihilangin aja kan kayak tadi?" tanyanya.

Chan-Yeol ngangguk. "Iya, hilangin aja. Tenang, ga akan ada apa-apa," katanya.

Sama kayak Eric tadi, sekali sentakan pun pembatasnya langsung hilang.

Mereka bertiga bisa lihat Trisa yang lagi duduk di ayunan. Tapi ya udah, mereka lanjut jalan balik ke rumah.

Chan-Yeol berhenti di depan air mancur. Dia sentuh airnya dengan satu telunjuk, lalu keluarlah air dalam jumlah besar berwujud phoenix.

"Phoenix identik dengan api, tapi keluarga kita ga diberi anugrah jenis itu, makanya Ayah ubah elemennya jadi air."

Bener, keluarga Chan-Yeol lambangnya panah, berarti berkaitan dengan angin. Tapi Chan-Yeol dari dulu emang tekunin segala macam energi sampai bisa sekuat sekarang.

Burung air itu natap Chan-Yeol. Entah gimana cara mereka berkomunikasi, tapi ga lama dia terbang tinggi dan menghujani sekitar dengan rintik air seperti gerimis. Bahkan sampai ke dalam hutan sana.

"Itu buat apa, Yah?" tanya Eric.

"Hm? Buat nyiram pohon."

Apa Chan-Yeol berubah profesi jadi tukang kebun??

Tapi Hak-Nyeon ngakak liat wajah polos Eric. "Inget kata kuncinya, Ric. Alam sangat tau cara berterima kasih dan balas dendam," katanya nepuk bahu Eric lalu ikut ayahnya jalan ke dalam rumah.

Eric ngangguk kecil dan nyusul mereka. Padahal dia masih belum mudeng.

Ga lama, barrier rumah lenyap, dan Young-Hoon bukain pintu untuk mereka dari dalam.

Semuanya normal-normal aja di sini.

"Kak!!!"

Sun-Woo lari kecil nyamperin mereka ke pintu dan langsung meluk Hak-Nyeon. Eric yang liat udah geli-geli kesel mau nabok.

Thrilling Love (Book I) || The BoyzTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang