[158]

2.8K 474 56
                                    

Sinar matahari tepat menyorot kedua matanya. Chang-Min mengerjap beberapa saat. Sekarang jam berapa? Lampu kamarnya mati tapi sinar matahari dari luar cukup untuk menerangi kamar ini.

Chang-Min coba bergerak sedikit tapi tubuhnya sakit. Semuanya sakit, pegal dan beberapa area agak perih tapi Chang-Min ga mau liat. Dia akhirnya cuma diam, balik nutup matanya sambil meluk selimut yang nutupin seluruh tubuhnya.

"Sayang? Udah bangun?"

Matanya terbuka lagi waktu denger panggilan Young-Hoon. Kakaknya itu udah rapi. Rapi banget malah pakai kemeja sambil bawa jaket kulit di lengannya.

Chang-Min cuma ngangguk. Young-Hoon nyamperin dia, duduk di pinggir ranjang. Tangannya ngusap rambut Chang-Min.

"Sakit, ya? Maaf."

Ga terlalu ingat jelas sih gimana semalam, tapi Chang-Min rasa Young-Hoon emang agak kasar, dan entah berapa kali mereka ngelakuin itu. Rasanya lama menurut Chang-Min.

Dia cuma ngangguk. "Kakak mau ke mana rapi banget?"

"Hm? Mau ke kantor sebentar."

"Kan masih libur?"

"Bukan, kantor Ayah."

Setelahnya Chang-Min diam lagi. Dia ga ada tenaga, cuma untuk ngomong padahal.

"Kak," panggilnya kemudian.

"Iya?"

"Aku mual. Perutnya sakit, kepalaku pusing juga."

Young-Hoon ngerutin keningnya.

"Jangan-jangan hamil?"

Chang-Min beneran pengen nabok Young-Hoon tapi ga ada tenaga. "Ngarang aja, mana bisa."

Si kakak ketawa, "Hehehe iya bercanda kok. Kayaknya Kakak minum darahnya kebanyakan makanya kamu ga enak badannya. Maaf, ya?"

"Minta maaf mulu dari tadi," balas Chang-Min, dia ikutan ketawa.

Satu tangan Young-Hoon beralih ngusap pipi Chang-Min, lalu dia ngecup bibir Chang-Min sekilas.

Perlahan tubuh Chang-Min rasanya jadi lebih enak, ga sakit lagi.

"Kakak berangkat, ya? Abis mandi jangan lupa sarapan. Kalo mau pergi izin dulu sama orang rumah."

Chang-Min ngangguk. Young-Hoon keluar kamar. Sebelum pergi, dia mau ketemu Chan-Yeol dulu. Di sepanjang lorong dia bisa denger obrolan beberapa orang dari kamar masing-masing.

"Kak Young-Hoon."

Young-Hoon noleh ke belakang. Ada Chan-Hee yang tampilannya udah rapi, kayaknya mau pergi.

"Mau pergi?" tanya Young-Hoon. Dia ngusap rambut Chan-Hee.

Chan-Hee ngangguk. "Kak Sang-Yeon mau rapat jadi aku ikut aja. Oh itu Kak Seung-Cheol nelpon Chang-Min ga diangkat katanya makanya nelpon ke Kak Sang-Yeon. Manajer semuanya disuruh dateng juga."

Kayaknya ponselnya sama Chang-Min dua-duanya mati, inget Young-Hoon.

"Dia udah bangun?" tanya Chan-Hee.

"Baru bangun, ke kamar aja. Kakak nitip Chang-Min ya di sana."

Chan-Hee baru sadar kalau Young-Hoon ini rapi banget ga kayak orang mau main biasa.

"Mau ke mana?"

"Ada urusan sebentar. Pokoknya titip Chang-Min, bareng di mobil kalian aja jangan suruh bawa mobil sendiri."

Young-Hoon ninggalin Chan-Hee yang masih diam di tengah lorong. Dia liat kakaknya itu masuk ke kamar ayah mereka. Chan-Hee pun akhirnya balik badan lalu jalan ke kamar Young-Hoon.

Thrilling Love (Book I) || The BoyzTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang