[144]

2.9K 485 35
                                    

Eric dan Jacob beneran belum tidur sampai Eric akhirnya denger kegaduhan dari luar tanda kalau rencana Young-Hoon dan Hyun-Joon selesai.

Sama kayak rencana untuk Sun-Woo, Eric juga dikasih tau tentang rencana ini.

Inget saat Hyun-Joon ngetuk pintu kamar tiga kali sebelum masuk? Itu tanda kalau rencananya jadi dilakukan. Makanya waktu Kevin dibawa menghilang sama Hyun-Joon dan Young-Hoon tiba-tiba muncul di kamar lalu berubah jadi Kevin si Eric dan Jacob ga kaget karena udah dikodein duluan.

"Tidur, Kak."

Jacob dan Eric udah tiduran di kasur mereka. Eric tadi sempet liat ponsel untuk balas chat dari Se-Hun. Dia kira selama itu Jacob udah tidur soalnya tadi kayaknya ngantuk banget. Ternyata belum. Jacob masih rebahan sambil natap langit-langit.

"Kak?"

"Hm? Iya, Ric?"

Eric sekarang jadi ngehadap ke Jacob, meluk pinggangnya. "Tidur, udah malem banget."

Dia bisa lihat kalau Jacob kayak bingung gitu. "Kamu ga minta darah?"

Pertanyaan itu dijawab dengan gelengan. "Engga."

Jacob ikutan menyamping ngehadap Eric. "Kenapa? Aku udah sehat, kok."

Eric senyum, satu tangannya ngusap rambut Jacob. "Iya aku tau Kak Jacob udah sehat."

"Terus kenapa engga minta?"

Eric eratin pelukannya, ngecup kening Jacob. "Tidur, Kak—"

"Eric."

Jacob sekarang ga mau asal nurut aja sama Eric. Dia rasa kalau sejak Eric datang dengan perban di matanya kemarin Eric jadi irit ngomong. Pasti ada yang disembunyiin.

Ditatap begitu sama Jacob, Eric mau ga mau merasa ga enak juga. "Aku ga kenapa-napa, Kak."

"Ya udah kalo ga kenapa-kenapa kamu harusnya minta darah aja kayak biasa. Jangan begini, Eric, kamu kenapa ga mau coba cerita sama aku?

"Aku ga mau jadi orang yang terakhir tau tentang kondisi kamu ...."

Jacob nunduk. Eric nangkup sebelah pipi Jacob dengan tangannya tapi si kakak nolak.

"Kak?"

Ga ada jawaban. Jacob berusaha balik badan, ga mau natap Eric lagi. Tapi ga dibiarin sama Eric. Tangannya nahan tubuh Jacob untuk ga gerak ke mana-mana.

"Maaf." Cuma ini yang bisa Eric ucapkan.

Jacob ga butuh maafnya Eric.

"Kak ... iya-iya aku minta darah Kakak. Jangan marah lagi, ya? Maaf."

Tangan Eric ngambil jemari Jacob, diusap pelan-pelan. Dia natap langsung ke mata Jacob.

Jacob mau ga mau ikut natap Eric. Dari jauh tadi ga begitu jelas, tapi dengan jarak ini dia sadar kalau ada yang beda dari Eric.

Di mata kirinya banyak guratan halus mirip syaraf. Garisnya ga beraturan.

"Eric, matanya ...."

Eric senyum. Wajah Jacob berubah jadi khawatir.

"Maaf ya, ga cerita.

"Waktu latihan sama Ayah, aku terlalu forsir energi jadi lukaku yang dulu pecah lagi."

Jacob ga bisa sembunyiin rasa kagetnya.

"Matanya ... pecah?"

Eric ngangguk. "Iya, persis kayak dulu."

"Kenapa kamu ga cerita ... pasti sakit ...."

"Hehe, engga sakit kok. Tapi sekarang udah lumayan lagi pemulihan juga."

Thrilling Love (Book I) || The BoyzTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang