•♡ BTS IMAGINE ♡•

💜178 - Posesif 🔫

BGM :
🎧 Demi Lovato - Heart attack

( Disarankan supaya cerita lebih mengena )

Request by : StAnnisa6 💛

Happy Reading

.

.

.

💜💜💜

Tok..tok..
"Nona, apa saya boleh masuk?"

"Masuklah."

Cklekk..

"Seperti yang nona mau, target sudah kami dapatkan. Apa yang harus kami lakukan pada target? "

"Mm.. Aku tidak suka membuat orang tersiksa, jadi lenyapkan saja dia. Itu jauh lebih berkesan baginya."

"Baik nona."

Nona Lee (YN), ya demikian mereka menyebutku. Gadis muda dengan raut wajah tegas dan dingin. Aku jarang tersenyum dan hanya kepada orang tertentu saja guratan senyumanku terlihat. Ya, aku sedingin itu.

Kejam? Kurasa aku tidak sekejam itu dan kata itu tidak cocok jika disematkan padaku. Pekerjaanku memang cukup mengerikan tapi aku tidak sekejam itu. Aku tidak suka menyiksa orang, aku justru membuat mereka merasakan kedamaian di alam tidur panjang. Jadi, seperti yang kukatakan aku tidak cocok untuk disebut kejam.

Ingat itu.

Tririrng... Tririrng...

Ctak..

"Nee, kau merindukanku?"

"Hehee yaya aku mengerti, aku tidak lupa. Aku hanya sedikit sibuk saja tadi. "

"Baiklah, tunggu aku di tempat biasa. Dalam waktu 10 menit aku akan tiba."

Muahhcc..

Tutttt...

"Ah ya, siapapun tolong jangan hubungi aku apapun yang terjadi. Untuk target, semua kuserahkan pada kalian. Urus sesuka kalian asal tidak mengotori ruanganku ini. Dan ya, jangan sampai ada aroma darah atau bercak darah saat aku tiba nanti. Aku sedang tidak ingin berurusan dengan darah manusia. Mengerti?"

"Baik nona."

"Good."

Beberapa menit kemudian...

Seperti perkiraanku, aku tiba sebelum waktu yang kuperkirakan yaitu 10 menit. Aku memang disiplin untuk masalah waktu. Bagiku, waktu adalah uang dan aku tidak mungkin membuang uang percuma begitu saja.

Sesampainya di tempat janjianku dengannya, ternyata dia tengah menungguku dengan duduk sendiri di sebuah lokasi yang kurasa ia pesan khusus untuk pertemuan hari ini. Letaknya tepat berhadapan langsung dengan view pemandangan yang begitu indah.

"Hai."
Sapaku dengan senyuman cerah padanya. Seperti yang kukatakan sebelumnya, aku memang tidak semudah itu untuk tersenyum. Hanya pada 'ORANG TERTENTU' saja senyumanku akan terlihat dan kurasa dia orang spesial yang berhak untuk melihat senyumanku.

"Akhirnya aku bisa bertemu denganmu lagi. Sesibuk itukah pekerjaanmu mengelola restoran sampai-sampai kau jarang menghubungiku eoh?"
Tanyanya penasaran dan membuatku merasa menjadi sosok yang penting baginya.

"Ah ya, begitulah. Maaf jika aku jarang menghubungimu. Aku memang pemilik restoran dan bisa dikatakan aku adalah bos disana. Aku tidak semudah itu meninggalkan pekerjaanku dan melimpahkannya pada para asisten dan karyawan yang ada, itu tidak profesional namanya. Jadi, begitulah kesibukanku dan kau pasti paham apa yang kumaksut."