•♡ BTS IMAGINE ♡•

💜68 - It's All Fake Love (2)

BGM :
🎧 Super Junior K.R.Y - Coagulation

( Disarankan supaya cerita lebih mengena )

Happy Reading
.

.

.

💜💜💜

Orang yang selama ini kucintai dengan segala ketulusanku, ternyata dia tidak pernah mencintaiku. Bahkan menganggap kekasih pun tidak.

Dan orang yang selama ini kuanggap keluargaku sendiri. Kuanggap kakak, tapi ternyata dia tidak lebih dari seorang musuh. Dia membawa orang yang seharusnya tidak ada dikehidupanku, menjadi ada dan merusak kehidupanku.

Mereka berhasil membuat seorang (YN), menjadi sangat terpuruk. (YN) yang ceria, (YN) yang terlalu baik. Hilang seketika.

Kim Namjoon..
Jina...

Aku akan menghapus kalian dari memoriku.

1 bulan kemudian...

Saatnya kembali bekerja. Berfikir bahwa hal yang membuatku sedih, itu tidak pernah terjadi dalam kehidupanku.

Sulit memang. Tapi bagaimanapun aku harus bisa.

Saat ini aku menunggu taksi atau apapun yang bisa kugunakan untuk menuju tempat kerjaku.

Aku menunggu cukup lama, namun bukannya taksi atau kendaraan umum yang berhenti melainkan sebuah mobil putih yang kurasa aku begitu familiar itu mobil siapa.

Tidak terlalu lama aku mengira ngira, seseorang pemilik mobil putih itupun mulai keluar.

Dengan senyuman dia menyapaku sembari menghampiriku.

Dia kakak laki-laki Jina. Ya, memang betul dia orangnya.

"Kenapa kau sendirian disini, bukannya bekerja? "

"Ah iya oppa, aku menunggu taksi. Tapi tidak ada satupun yang berhenti. "

"Kalau begitu, ayo aku antar. "

"Tidak usah oppa. Nanti malah merepotkan. "

"Ya tidak apa. Lagipula tujuanku juga searah kok denganmu. Ayo, sebelum terlambat. "
Karna tak ingin berlama lama mengabaikan bantuannya, akupun mengikuti ajakannya.

Pria yang sangat baik. Beruntung sekali Jina memiliki kakak laki-laki sepertinya.

.
.
.

Akhirnya sampai.

"Oppa, terimakasih untuk tumpangan nya. Aku sangat berterimakasih pada oppa. "

"Iya sama-sama. Semangat bekerja ya. Hwaiting. "
Ucapnya sembari mengepalkan tangan memberi semangat padaku.

Aku berhasil dibuat tersenyum di pagi hari ini karnanya. 

Saatnya kembali ke rutinitasku setelah sekian lama aku cuti karna kejadian pahit itu.

.
.
.

"(YN). Akhirnya kau kembali. "
Ucap salah satu rekan kerjaku kemudian menghampiri ku dan tak lupa memelukku erat.

"Kau baik-baik saja bukan? "

"Ya aku baik-baik saja kok. Buktinya sekarang bisa masuk kerja. "
Mendengar ucapanku dia mulai merenggangkan pelukannya. Menatapku dan kemudian tersenyum puas.