💜180 - Bad 💐

348 57 45
                                    

BGM :
🎧 Ben - Bad

( Disarankan supaya cerita lebih mengena )

Request by :JeonKookieNdri💛

Happy Reading

.

.

.


💜💜💜

"Halmoni, (YN) pulang."
"Lihat, apa yang (YN) bawa hari ini? Ini sup ikan kesukaan halmoni."

"Omo.. "
Halmoni nampak begitu bahagia dengan apa yang kubawa. Aku segera menyiapkan mangkuk dan nasi untuknya.

"Kau hanya beli 1 sup saja? Kau tidak makan?"

"Aku sudah kenyang halmoni, tadi aku sudah membelinya dan memakannya di kampus bersama teman-teman. Halmoni habiskan agar selalu sehat."

Ucapanku membuat halmoni percaya walau sebenarnya aku berbohong padanya. Aku bahkan belum makan apapun hari ini. Aku masih muda tak masalah jika harus berpuasa untuk satu hari ini. Aku sudah sangat bahagia ketika bisa membelikan apa yang halmoni mau dan membuatnya tersenyum bahagia di usianya yang renta kini. Hanya dia yang kupunya di dunia ini, aku tak lagi memiliki keluarga kecuali halmoni.

Sedikit cerita,..

Aku putri tunggal dari sepasang suami istri bermarga Jung. Di usiaku yang menginjak 5 tahun, kedua orangtuaku meninggal dalam sebuah kecelakaan pesawat. Saat itu aku hampir saja ikut bersama dengan mereka namun halmoni mencegahnya dengan alasan aku terlalu kecil untuk naik pesawat. Beruntungnya, hingga saat ini aku masih ada bersama halmoni dan tidak jadi korban meninggal saat itu.

Di usia mudaku ini, aku harus bekerja paruh waktu untuk menghidupi diriku dan juga halmoni. Awalnya halmoni lah yang menghidupiku namun usianya yang tak lagi semuda dulu membuatnya mudah lelah dan bahkan sakit-sakitan. Jadilah aku yang kini menggantikan posisi itu.

Di sela-sela pekerjaanku, aku juga berkuliah di sebuah universitas ternama Seoul. Aku tidak pernah membayangkan untuk bisa berkuliah disana karena aku menyadari bahwa biayanya tentu tidaklah murah, bahkan gaji paruh waktuku saja hanya cukup untuk makan dan membayar sewa rumah. Hal mustahil rasanya bisa berkuliah disana. Namun, berkat kebaikan dari seorang dosen disana membuatku bisa berkuliah dan tanpa memikirkan biaya perkuliahan.

Prof. Jeon, begitulah aku menyebutnya.
Dia benar-benar sosok yang baik hati. Aku merasa sangat berhutang budi padanya.

"Halmoni, saatnya.."
Ucapanku terhenti tatkala melihat halmoni yang sudah tertidur pulas setelah menghabiskan semangkuk sup ikan. Aku perlahan lahan mendekatinya dan menbenarkan posisi tidurnya. Tak lupa menyelimuti tubuh halmoni dengan selimut tebal agar tak kedinginan.

Aku tersenyum ketika melihat wajah tenangnya kala tertidur pulas.

"Selamat bermimpi indah halmoni."
Cup..

.
.
.

"Halmoni, (YN) berangkat. Jangan lupa susu hangatnya diminum okey."

Dengan sedikit terburu-buru aku segera berangkat. Berlari melewati kerumunan lalu lalang pejalan kaki dan kendaraan yang ada. Aku sengaja tidak naik kendaraan umum karena sayang jika uangnya kugunakan untuk hal itu. Toh tidak terlalu jauh jarak antara rumah dan kampus.

Hanya butuh waktu 15 menit perjalanan saja.

Beberapa menit kemudian...

Dengan keringat yang cukup mengalir deras di dahiku, sampailah aku di tempat dimana aku menjadi sosok yang sesuai usiaku. Ya, waktunya untukku belajar sebelum nantinya aku kembali bekerja sepulang dari kampus.

 •♡ BTS IMAGINE ♡•Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang