💜19 - Mianhae

3.9K 256 32
                                    

BGM :
🎧 Ben - 180 Degree

( Disarankan supaya cerita lebih mengena )

Selamat mencoba
.

.

.

💜💜💜


Aku terbangun dipagi hari yg cerah.

Sebelum aku membangunkannya, dia ternyata sudah bangun terlebih dahulu.

Aku merindukan kebiasaannya yg selalu ingin aku yg membangunkannya, tak lupa setiap bangun dia mengecup dahiku berulang.

Namun sekarang kebiasaan itu tidak aku dapatkan. Dia mengabaikanku.

Aku beranjak untuk melihat keberadaan nya. Ternyata dia sudah berada di dapur. Aku hanya bisa mengintipnya dari kejauhan. Aku tak berani mendekatinya.

Kulihat dia mulai menyiapkan makanan untuk sarapan.

Itu adalah kebiasaan yg kulakukan untuknya dulu. Seharusnya aku yg melakukannya.

Dengan wajah muram dia menyiapkan makanan. Sungguh aku merindukan ekspresi ceria darinya.

Dengan tergesa gesa dia melahap sandwich buatannya sembari menautkan dasinya.

Ingin rasanya aku mendekatinya dan merapikan dasi yg dipakai.

Aku hanya bisa menatapnya dari jauh. Sungguh aku merindukan Namjoon yg penyayang seperti dahulu.

Seperti saat awal bertemu, menjalin hubungan dan sampai akhirnya kami menikah.

Aku merindukan semua hal romantis yg selalu dia berikan untukku.

Apakah saat ini dia melupakanku karna ada yg lebih baik dariku? Apa dia memiliki wanita lain?

Aku tidak sanggup membayangkan semua itu. Tapi rasanya saat ini semua prasangka itu masuk akal.

Aku berusaha menyiapkan diriku jika nantinya dia mendapat yg lebih baik dariku.

Aku tau aku yg salah. Aku penyebab semua sikap dinginnya saat ini.

Setiap saat aku menangisi keadaanku, sampai-sampai air mataku tak bisa menetes karena sudah kering.

Saat ini dia beranjak keluar. Dan bersiap untuk berangkat ke kantor.

Entah kenapa saat ini aku ingin sekali mengikutinya. Aku ingin tau apa saja yg dilakukannya saat bekerja yg belum pernah ku ketahui sebelumnya.

Dia bergegas pergi dengan mobil hitamnya. Aku mengikuti kemanapun dia pergi tanpa dia tau bahwa aku sedang mengikutinya.

Beberapa meter kemudian dia berhenti di sebuah toko bunga. Kulihat dia sedang memilih milih bunga dan pilihannya jatuh ke seikat bunga mawar merah.

Itu bunga kesukaanku yg selalu dia berikan padaku saat ulangtahunku. Apa dia akan memberikannya padaku?

Tapi tunggu. Kenapa dia tetap melaju lurus, bukannya berbalik arah pulang kerumah untuk memberikannya padaku?

Apa dia akan memberikan bunga itu untuk wanita lain?

Setelah hampir setengah jam aku mengikutinya akhirnya dia berhenti disebuah tempat. Tempat yg sangat hijau. Tempat itu memiliki aroma yg khas. Aroma wangi bunga.

Dia keluar dari mobilnya dan mulai berjalan menuju tempat itu, aku mengikuti langkahnya. Dia begitu bersemangat membawa seikat bunga itu sembari menghirup aroma bunga yg dibawanya.

Langkahnya terhenti tepat disebuah batu putih. Kemudian dia bersimpuh sembari meletakkan seikat bunga mawar itu di depan batu putih tersebut. Batu bertuliskan nama Kim (YN). Namaku.

"Selamat ulangtahun Kim Namjoon anae. Kau pasti menunggu kedatanganku bukan. "
Ucapnya sembari mengusap lembut batu putih bertuliskan namaku.

Dia ternyata masih ingat dengan ulangtahunku. Dan bunga mawar itu benar-benar untukku.

"Kau tau, sejak kau pergi saat ini hidupku berantakan (YN). Semua kebiasaan yg biasa kita lakukan tidak bisa kita lakukan lagi. Mungkin saat ini kau pasti kesal melihat penampilanku yg berantakan. "

Dia tersenyum menunjukkan dasinya yg tidak tertaut dengan rapi. Ya aku melihat semuanya Namjoon. Aku tau bahwa saat ini semua berantakan. Karna ku.

Seandainya saat itu aku mengikuti nasehatmu untuk tidak pergi, mungkin saat ini aku masih bisa memakaikanmu dasi dengan rapi. Masih bisa membuatkanmu sarapan yg enak.

Maafkan aku.

"Ya chagiya jangan cemberut seperti itu. Aku baik-baik saja kok. Lama-kelamaan aku akan terbiasa. Lagipula aku akan berusaha walau saat ini kau tak ada disampingku lagi. Aku harus kuat. "

Dia seakan tau kalau saat ini aku sedang sedih melihatnya. Dia berusaha menghiburku untuk tidak bersedih melihat keadaannya.

Aku menatapnya yg sedari tadi mengelus lembut batu bertuliskan namaku. Dia berusaha tersenyum, tapi aku tau bahwa saat ini dia sangat sedih.

Dia terdiam menundukkan kepalanya. Mata indahnya nampak berkaca kaca, membuat setiap tetes air mata jatuh membasahi pipinya.

Ingin rasanya aku memeluknya, mengusap lembut air matanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ingin rasanya aku memeluknya, mengusap lembut air matanya. Namun aku tau kalau aku tidak bisa melakukannya.

Maafkan aku oppa. Karna kecerobohanku kau harus merasakan kesedihan seperti ini. Maafkan aku yg tidak bisa lagi berada disampingmu.

"Oh ya chagiya, maaf aku masih ada pekerjaan yg harus kuselesaikan jadi aku tidak bisa lama-lama disini.

Aku janji, setiap saat aku akan mengunjungimu seperti ini.

Aku tidak akan pernah melupakanmu sampai kapanpun. "

Diapun mengecup berulang batu putih tersebut. Dan tak lupa memberi senyuman lesung pipinya.

"Kau pasti merindukan kecupan ini bukan. Tanpa kau minta aku akan selalu memberikannya untukmu. Sampai jumpa lagi my beautiful wife. "

Dia beranjak pergi meninggalkan tempatku ini sembari mengusap kasar air matanya.

Terimakasih sudah mengunjungiku dan tidak melupakanku.Sampai jumpa lagi my perfect husband, Kim Namjoon.

💜💜💜

Yuhuu aku comeback.
Setelah sekian lama gak bikin imagine akhirnya bisa up juga.

Maaf kalo endingnya sad. Moga ngefeel ya.

Next aku akan buat yg happy ending kok.

Yg ingin request silahkan, langsung komen aja bebas gak usah sungkan.

Sampai jumpa lagi di imagine berikutnya.

🐼💕😇💛

 •♡ BTS IMAGINE ♡•Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang