💛💛 BTS >< You 💛💛
📍(YN) : nama kamu
📍Happy ending dan sad ending
📍 Update : Rabu dan Sabtu
Baper boleh, tapi jangan terlalu serius yak. Karna ini hanya kegabutan penulis yg terkadang kurang kerjaan. 😅🙏
Semoga kalian menyukai karyaku😎💜
🏆...
"Oppa aku bisa jelaskan semuanya. Kumohon dengarkan penjelasanku. "
"Tidak perlu. Semua sudah jelas. "
"Aku tidak ingin melihatmu lagi. Pergilah dariku sejauh mungkin. "
"Oppa kumohon. Jangan seperti ini padaku. "
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Aku memegang erat lengannya namun dengan cepat dia melepaskan tautan tanganku dan pergi meninggalkanku dengan raut wajah penuh kemarahan.
Tes... Air mataku berhasil jatuh bercucuran setiap kali mengingat kejadian itu.
Kejadian yang membuat hubunganku dengannya berakhir begitu saja. Aku harus merelakan orang yang sangat kucintai pergi begitu saja.
Hanya karna sebuah kesalahan yang aku sendiri tak merasa melakukannya. Aku merasa seperti orang bodoh yang tidak tau apa-apa setiap kali dia menuduhku.
Bahkan waktu itu, kami sudah membuat rencana untuk pernikahan. Namun semua hilang musnah begitu saja.
Aku menghela nafas berat. Dadaku terasa sesak ketika mengingat setiap kejadian itu.
"Seandainya kau mau mendengarkanku walau hanya 5 menit saja. Mungkin saat ini aku hidup bahagia denganmu dan menjadi Nyonya Min. "
"Chagiya.. Aku pulang. " Mendengar suara nya, aku segera menghapus jejak air mataku. Aku tidak ingin dia melihat tangisanku.
"Tumben oppa pulang secepat ini? " Tanyaku sembari mulai melepaskan tautan dasinya.
"Oh itu karna hari ini tidak ada banyak kegiatan di kantor jadi daripada aku hanya diam lebih baik aku pulang dan bertemu dengan istri cantikku ini. "
"Dan ya, aku membawa beberapa makanan kesukaan mu. " Melihat makanan pemberiannya, aku kembali teringat dengan Yoongi oppa. Dia juga suka sekali membawakanku makanan yang kusuka. Sama dan sebanyak ini.
Aku menatap sendu makanan ini.
Dia yang semula ceria seketika berubah sendu ketika melihatku.
"(YN), kau baik-baik saja? Apa kau habis menangis lagi? " Dia mulai berjalan mendekatiku. Memegang kedua pipiku dengan tangan lembutnya.
Seberapa kerasnya aku berusaha untuk menyembunyikan kesedihanku, dia selalu tau seperti apa suasana hatiku.
Aku hanya bisa terdiam. Aku tidak ingin mengatakannya di depannya.
