•♡ BTS IMAGINE ♡•

💜99 - Forgetting You

BGM :
🎧 Davichi - Forgetting You

( Disarankan supaya cerita lebih mengena )

Request by :Kim_ulfa 💛

Happy Reading
.

.

.

💜💜💜

Hujan saat ini begitu deras. Membuatku terjebak di area tempat kerjaku.

Aku berusaha menghubungi siapapun yang ada baik adikku dan juga temanku namun tidak ada jawaban sama sekali dari mereka.

"Isshh.. Kenapa tidak ada satupun yang menjawab telpon dariku. "
Gerutuku kesal sembari menatap layar ponsel yang tak bergeming.

Dan saat ini sudah malam. Jadi tidak banyak kendaraan yang lewat.

"Apa mungkin aku harus menerobos hujan deras ini? "

Aku masih berkutat dengan pikiranku. Kalau memang hanya ada pilihan ini, mau tidak mau aku harus melakukannya.

"Aisshh.. Sial sekali hidupku. "

Aku mulai melepaskan sepatu higheels ku dan menentengnya supaya nantinya aku mudah berjalan bahkan berlari.

Dengan yakin, akhirnya aku menerjang hujan deras ini. Aku menutupi kepalaku dengan tas kecil.

Hujan sangat deras. Pandanganku hampir kabur dibuatnya.

Sesaat ketika aku akan melangkahkan kakiku kembali, ada sebuah mobil berhenti tepat di sampingku.

Perlahan sosok yang ada dalam mobil itu keluar dengan membawa payung ke arahku.

"Mari, aku antar. Aku tidak tega melihat wanita sepertimu pulang kehujanan seperti ini. "
Ucap pria itu sembari memayungiku. Tanpa menolak karna aku memang sudah begitu kedinginan saat ini, akhirnya aku pun ikut dengan ajakannya.

Aku mencoba mengenali pria ini namun, aku tidak mengenalinya. Dia orang asing. Tapi kenapa dia bisa sebaik itu?

Aku terus menggosokkan telapak tanganku karna kedinginan. Melihatku yang mulai kedinginan, pria itu melepaskan jas yang dipakainya lalu memakaikannya padaku.

"Setidaknya kau tidak kedinginan lagi. Oh ya, siapa namamu? "

"(YN). "
Ucapku masih dalam posisi menggigil.

"Ah ya perkenalkan, namaku Jimin. Jangan berfikir yang bukan-bukan tentangku. Aku hanya tidak tega melihat seorang wanita kesusahan di jalan. "

"Oh ya tolong beri tahu aku rute rumahmu. Aku akan mengantarmu sampai rumah. "

Aku hanya membalas anggukan dan senyuman ke arahnya. Sembari menunjukkan rute rumahku, tak hentinya aku menatap wajahnya.

Dia begitu tampan saat tersenyum.

Jimin.
Itulah namanya.

.
.
.

Sejak kejadian malam itu, kami menjadi semakin akrab. Ditambah lagi ternyata dia tinggal di apartemen yang sama denganku. Hanya beda 5 lantai.

Hari ini kami janjian di sebuah cafe.

Entah kenapa aku menjadi begitu bahagia setiap kali dia mengajakku untuk bertemu.