💜187 - Appa..? 👨

335 39 8
                                    

BGM :
🎧 Melomance - Invitation

( Disarankan supaya cerita lebih mengena )



Happy Reading

.

.

.

💜💜💜

"Bye bye appa muaahhc.."

Bruummm..

Dudududu..
"Omo.."

Dengan senyuman lebar ia menghadang langkahku. Jangan lupakan matanya yang menghilang karena tersenyum terlalu lebar.

"Kenapa senyum-senyum begitu?"
Bukannya menjawab dia malah mendekatiku lalu memainkan pipiku dengan asyiknya.

"Apa salah jika aku tersenyum bahagia melihat kekasihku eoh?" celetuknya santai.

"Begitukah? Yak, lepas tanganmu dari pipiku."

"Tidak mau."

"Yak, Park Jimin."

"Yaya, makin ngambek makin cantik."

"Gombal huekk.."

"Aku serius chagi, kenapa juga harus gombal."

"Kalau serius kenapa tidak mau jemput aku langsung? Jangan bilang kau takut dengan appaku? Iyakan?"

"Ah tidak, aku tidak takut kok. Kenapa takut."

"Ya, jangan bohong kau. "
Seketika Jimin terdiam mendengar ucapanku. Dia sedikit menundukkan kepala mendengar ucapanku, mengakui bahwa ia memang takut dengan appa.

"Yaya, aku memang takut dengan appamu. Banyak yang bercerita kalau kau anak tunggal jadi appamu selalu mengantar bahkan menjemputmu. Beliau tidak membiarkanmu terluka atau bahkan didekati orang tak dikenal."

"Betul yang mereka katakan, memang begitu kenyataannya. Lalu, dimana letak yang membuatmu takut dengan appa? Apa kau pernah mendengar seberapa seramnya appa ketika marah atau kau pernah lihat seorang pria yang dekat denganku langsung diinterogasi habis-habisan, begitu? Kau bahkan belum pernah melihat bagaimana sosok appa."

"Heheee.. Baiklah, besok aku ingin bertemu dengan appa biar aku bisa langsung minta ijin untuk bertemu dan menjemputmu."

"Nah gitu dong, jadi cowok harus gentle. Kau berani dekat denganku, kau juga harus berani bertemu appaku. Nanti aku sampaikan ke appa tentang niatmu."

"Aku tidak sabar bertemu papa mertuaku. Aku akan menjadi anak yang baik dihadapannya."

"Hahaaaa.. Kau yakin?"

👨👨👨

"Appa..."

"Mm.. Ada apa? Putri appa ini ingin minta dibelikan sesuatu? Katakan, apa yang kau butuhkan."

"Hehe bukan itu appa, (YN) mau minta ijin dari appa."

"Ijin? Ijin untuk?"

"Mm.. Besok ada yang ingin bertemu dengan appa. Dia.."

"Seorang pria? Temanmu? Dia ingin meminta ijin dari appa untuk mendekatimu, begitu?"

Hehe..
Aku mengangguk pelan. Appa yang saat itu membaca berkas-berkas pekerjaannya seketika meletakkan semua itu dan fokus menatapku.

"Baiklah, suruh dia kemari dan mengatakannya langsung pada appa. Appa akan lihat bagaimana keseriusannya."

"Kalau (YN) boleh minta, appa jangan terlalu keras padanya. Jangan membuatnya takut ya appa?"

 •♡ BTS IMAGINE ♡•Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang