•♡ BTS IMAGINE ♡•

💜148 - You'll Forget

BGM :
🎧 Celine - You'll Forget

( Disarankan supaya cerita lebih mengena )

Request by : FauziaT0 💛

Happy Reading

.

.

.

💜💜💜

Flashback...

"Ya, Jimin hentikan. "

"Tidak akan sebelum kau mengakui. "

"Ya, apalagi yang harus kuakui eoh? "
Ucapku sembari menghindar setiap kali ia hendak menggelitikiku. Aku sungguh tidak tahan geli.

"Katakan kalau kau juga menyukaiku. "

"Ya, pemaksaan. "

"Cepat katakan, kau juga menyukaiku kan? Yoora yang bilang padaku begitu. "

Dasar Yoora mulut ember.
Batinku kesal namun berusaha tetap nampak biasa biasa saja.

"Aku mau pulang Jim, jangan ganggu aku. Hentikan kumohon. "

"Tidak akan. Sudah kubilang katakan apa yang ingin kudengar. Ayolah, biar impas. Aku menyukaimu dan kau juga begitu. "

"Tidak mau. "

"Kim (YN)! "

"Park Jimin! "

Kami saling beradu tatapan tajam. Dia kembali membuatku tertawa geli karena ulahnya.

"Ayolah. Jangan membuatku penasaran. "

"Ya, kau ini. "
Semakin aku menghindar, semakin ia mengangguku. Dasar jahil. Dan akhirnya aku menyerah.

"Yaya, aku akan mengatakannya. Aku memang menyukaimu wahai Park Jimin. Puas kau sekarang? "
Aksinya terhenti tatkala aku mengatakan kalimat yang ingin ia dengar itu. Dia tersenyum cerah hingga matanya menghilang tenggelam dibalik pipi mochinya.

"Aaa gomawo (YN) ah. Nado saranghae. "
Cup..

Sial, dia mencuri kecupan pertamanya di pipi suciku.

"Yak Park Jimin jangan lari kau. Awas kau ya. "

Saat itulah hari pertama dimana kami menjalin hubungan layaknya para remaja pada umumnya. Dan hubungan itu terjalin selama 10 tahun lamanya.

Sungguh menakjubkan memang. Kami yang awalnya hanyalah sepasang remaja yang dimabuk cinta monkey menjadi menjalin hubungan untuk menuju jenjang yang lebih serius lagi.

Perlahan kami tentunya menjadi sosok yang dewasa dari segi pemikiran maupun fisik. Tubuhnya yang dulu lebih pendek dariku, kini menjadi lebih tinggi dariku walau beberapa centi saja. Aku 170 cm jadi kira kira saja dengan tingginya.

Jiminku yang menyebalkan dan usil menjadi sosok oppa idaman. Ya walau sifat menyebalkannya masih tersisa. Sedikit.

Hubungan yang terjalin diantara kami membuat kami semakin bersemangat dalam menjalani cita-cita kami. Kami sempat menjalani LDR namun hanya sebentar lalu bertemu kembali.

"Aku ingin segera menikahimu (YN). Tunggu aku ya. "
Kalimat itu seringkali terucap saat kami sedang bersama menikmati momen berdua. Aku tak hentinya mengiyakan setiap ucapannya bahkan tersenyum bahagia menanggapi.