•♡ BTS IMAGINE ♡•

💜57 - My Promise

BGM :
🎧 Davichi - Forgetting You

( Disarankan supaya cerita lebih mengena )

Request by :
Thefallenmoon_ & Zidni08💛

Happy Reading

.

.

.

💜💜💜

Hiks.. Hiks.. 😢
"Aku ingin keluar dari tempat ini. Tempat macam apa ini. Untuk berjalan pun aku harus meminta ijin. Aku tidak bisa kemana pun aku mau. "

Aku duduk sendiri meratapi nasibku. Tak berselang lama seseorang mendekatiku. Bahkan duduk disampingku.

"Kau ingin keluar dari tempat ini? "
Tanya nya dengan suara berat namun lembut.

Aku mengangguk.

"Aku akan membantumu keluar dari tempat ini tapi dengan satu syarat. "

Seketika aku menoleh menatapnya.
"Benarkah? Apa syaratnya? "

Pria muda itu mengehela nafas sejenak. Menyiapkan sebuah kalimat.

"Syaratnya, kau harus mau menjadi temanku. Kau harus menemaniku saat aku membutuhkanmu. "

"Bagaimana, kau mau menjalankan syarat dariku? "

"Iya aku mau. Janji, kau akan menepati nya? "

Aku menyodorkan kelingkingku padanya dan dengan cepat dia menautkan kelingkingnya padaku.

"Ya, aku janji. "
Dia tersenyum manis ke arahku, membuat aura tampannya keluar.

Kemudian pria itu beranjak pergi meninggalkan ku.

Tunggu...
Pria itu? Sepertinya bukan rakyat biasa. Lagipula kenapa seorang rakyat biasa bisa ada di istana. Kurasa dia bukan pengawal.

"Astaga. "
Seketika aku menutup mulutku.

"Jadi yang baru saja berbincang denganku, dia seorang pangeran?"

"Ya, aku mengingatnya. "

"Kenapa kau selancang itu (YN) pada seorang pangeran. Kau bodoh (YN), kau bodoh. "
Aku hanya bisa merutuki diriku sendiri.

.
.
.

Sejak kejadian itu, aku jadi berteman baik dengan pria yang ternyata seorang pangeran tersebut. Kim Taehyung, pangeran ke 10 kerajaan ini.

Pangeran yang paling lembut dan ramah diantara pangeran yang lain. Dan juga pangeran paling muda.

Kami sering menghabiskan waktu bersama disela-sela kesibukanku menjadi seorang dayang kerajaan.

Sesaat ketika aku akan menghidangkan teh untuk para keluarga kerajaan, tiba-tiba Taehyung menarikku.

"Ya apa yang kau lakukan. Aku bisa dimarahi kepala dayang Oh karna ulahmu. "
Gerutuku padanya.

Tanpa merasa bersalah, dia hanya menampilkan cengiran lebarnya.
"Aku ingin bermain denganmu. Aku bosan dengan aktifitas kerajaan. "