•♡ BTS IMAGINE ♡•

💜18 - Backstreet

BGM :
🎧 Seo Kang Joon - You are my love

( Disarankan supaya cerita lebih mengena )

Selamat mencoba
.

.

.

💜💜💜

Dekat dengan seorang yg dicintai mungkin sangat menyenangkan bagi oranglain, tapi itu tidak berlaku untukku.

Aku bisa menjumpainya setiap saat dan setiap waktu. Tapi hubungan itu semua harus disembunyikan dari umum.

Ya, aku menjalin hubungan dengan seorang idol Korea, Min Yoongi aka Suga. Dia adalah member BTS, boygrup terkenal dari Korea yg sudah banyak dikenal di dunia.

Entah kenapa aku bisa menerimanya sebagai kekasihku, akupun tidak tau. Ah kebalik, entah kenapa dia bisa memilihku untuk menjadi kekasihnya. Dan aku hanya orang biasa.

Kami berhubungan hanya lewat telepon, selebihnya meskipun kita banyak bertatap muka hanya sebatas seorang stylish noona dengan kliennya.

Kebetulan aku ditugaskan menjadi stylish noona untuk member BTS, namun Yoongi hanya memperbolehkanku untuk menjadi stylishnya, bisa dibilang aku stylish pribadinya.

Dasar pria yg egois.

Triring triring..
Ponselku berdering, beberapa pesan bertumpuk masuk.

Seketika aku tersadar dari lamunanku. Kubuka setiap pesan yg menumpuk, dan itu dari si manusia es batu, Yoongi.

Aku bergegas berangkat membawa perlengkapanku.

***
"Maafkan aku semua, aku terlambat datang. Apa acaranya akan segera dimulai? "
Tanyaku pada setiap member yg ada.

"Belum kok, masih 1 jam lagi. Tenang saja. "
Jawab sang leader, Namjoon dengan santai.

Aku menghela nafas lega. Kemudian menatap random mencari sasaranku, siapa lagi kalau bukan Yoongi.

"Kau pasti sedang mencari Yoongi hyung kan. Dia sedang di ruangannya. Temui saja. "
Ucap Hoseok dengan peka.

Aku segera menghampirinya di ruangannya. Tepat saat aku masuk ruangannya, dia menatapku dengan tatapan menakutkan dari mata sipitnya yg nampak hanya segaris.

Aku meneguk ludahku kasar. Saat ini aku seperti sedang berhadapan dengan guru killer, kau tau itu.

"Maafkan aku terlambat karna tadi.. "
Belum selesai aku mengatakan kalimatku dia menyela dengan kalimat pedasnya.

"Sudah cukup, aku tidak butuh minta maafmu. Sekarang cepat lakukan pekerjaanmu. Ingat, disini aku klienmu dan kau digaji untuk itu. "

Perasaanku seperti dihantam bom yg meledak tepat dijantungku. Kenapa dia bicara sekasar itu padaku. Apa dia tidak mengerti perasaanku.

Air mataku sudah mulai berkumpul dan siap meluncur jika saja tidak ku tahan.

Tanpa banyak bicara aku segera melaksanakan tugasku untuk menjadi stylish pribadinya.

Kalau ini bukan pekerjaan mungkin aku akan pergi sejauh mungkin dan tidak akan kembali lagi. Aku sungguh muak dengan semua ini.

"Pekerjaanku sudah selesai, aku akan keluar."
Ucapku datar dan tanpa memandang wajahnya.