💜154 - Miracle At Night 🌃

995 142 120
                                    

BGM :
🎧 Park Bo Ram - Please Say Something Even Though It Is A Lie

( Disarankan supaya cerita lebih mengena )

Request by : dhilakim06 💛

Happy Reading

.

.

.

💜💜💜

Plak..
Bugghh..
Duakkhh...

"Eonni, hentikan kumohon. "

"Kau bilang hentikan? Itu tidak akan terjadi sebelum aku benar-benar puas. "

"Iya betul. Aku pun belum puas bermain denganmu adikku sayang. "

Duagghhkk..
Plakk..

"Hentikan. Kumohon. "
Suaraku semakin lirih dan aku hanya bisa pasrah menerima semua ini.

Mereka, kakak-kakakku yang notebene adalah saudaraku sendiri dengan puas dan bahagianya menyiksaku hingga aku memohon mohon untuk membuat mereka berhenti.

Setelah cukup lama, akhirnya mereka berhenti. Meninggalkanku sendiri dalam kamarku dan tak lupa mengacak rambutku. Sebagai pemanis akhir katanya.

"Kami sekarang benar-benar sudah puas. Nikmati sensasinya adikku. "

"Bye bye anak pungut. "

Brakkk..

Kini aku sendiri di dalam kamarku. Menatap sendu raut wajahku yang begitu mengenaskan dengan berbagai luka yang masih baru memenuhi wajahku.

Perlahan aku menyentuh pipiku yang terluka. Rasanya perih dan berdarah. Mungkin, jika oranglain yang mengalaminya mereka akan menangis sekencangnya karena rasa perih itu. Tapi berbeda denganku. Aku sudah tak lagi bisa menangis karena rasanya air mataku sudah kering dan aku terlalu sering menerima semua ini.

Aku sudah terbiasa.

Aku menghela nafas berat. Duduk disudut ruangan kamar dengan lutut yang kutekuk dan kujadikan tumpuan daguku.

Memeluk lututku berharap ada seseorang yang mau memelukku di saat seperti ini. Appa, eomma, aku rindu mereka.

"Kenapa kalian pergi. Kenapa tidak mengajakku. Aku juga ingin ikut dengan kalian. "

Tanpa sadar, aku pun tertidur karena terlalu lelah menjalani semua ini. Ya, aku tertidur dalam posisi memeluk lututku sendiri.

Berharap sebuah keajaiban datang padaku.

I wish..

.
.
.

Akhhh..
Mendadak perutku terasa begitu kram. Sepertinya perlakuan para eonni ku tadi membuat perutku merasakan efeknya.

Menyedihkan.

Aku segera menuju dapur untuk mengambil minuman yang setidaknya bisa mengurangi rasa sakit ini. Mungkin.

Cklek..
Pada saat aku membuka pintu dan mulai melangkahkan kakiku untuk menuju dapur, aku terkejut bukan main tatkala saat ini aku berada di suatu tempat yang begitu aneh dan asing untukku.

Bukan dapur melainkan area hutan yang menjelang gelap. Aku berulangkali mengucek mataku namun tempat itu tidak menghilang. Tetap sama.

Dan karna aku takut, aku pun hendak kembali ke kamarku namun tiba-tiba pintu itu menghilang begitu saja seakan lenyap.

 •♡ BTS IMAGINE ♡•Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang