•♡ BTS IMAGINE ♡•

💜52 - If Our Love Is Wrong

BGM :
🎧 Chungha - At The End

( Disarankan supaya cerita lebih mengena )

Request by :YuyunIntan28💛

Happy Reading
.

.

.

💜💜💜

"Hai. "
Ucap seorang sembari menepuk bahuku. Seketika aku menoleh karna terkejut dibuatnya.

"Oh kau,Jim. Kupikir siapa. Ada apa? "

"Hehe.. Tidak. Aku hanya ingin berangkat bareng denganmu ke kelas. Tidak apa mengganggu kan? "

"Iya tidak kok. "

Aku mengangguk memperbolehkannya. Kini kami berjalan beriringan menuju ruang kelas. Kami satu jurusan dan satu angkatan di kampus.

Sesekali aku menoleh ke arahnya. Tak hentinya senyum manisnya mengembang. Dia begitu ramah dengan adik dan kakak tingkat yang dia jumpai. Sungguh pria impian para wanita.

"Oppa. "
Teriak seorang wanita yang tidak asing bagiku. Wanita itu mulai mendekat. Dan dengan spontan memeluk serta mengecup pipi Jimin.

"Aishh.. apa yang kau lakukan. Apa kau tidak malu? Banyak mahasiswa yang lewat dan melihatnya. "
Ucap Jimin risih sembari menjauhkan tubuh wanita tersebut darinya.

"Kenapa harus malu. Kan aku kekasihmu. Lagipula mahasiswa lain termasuk (YN) juga tau. Benarkan (YN)? "

Dia tersenyum ceria kearahku. Aku pun membalas senyumannya.

Dia wanita yang sangat beruntung. Bisa menjadi kekasih seorang Park Jimin, mahasiswa favorit di kampus.

Wanita tersebut adalah Kang Seulgi. Mahasiswa yang juga satu angkatan denganku dan Jimin hanya saja dia beda Jurusan dengan kami.

Dia anak fakultas hukum.

"Jimin, Seulgi, aku kekelas duluan ya. Permisi. "

Aku segera meninggalkan mereka. Aku tidak ingin mengganggu kebersamaan mereka. Aku juga ingin menjaga hatiku supaya tidak sakit kembali.

.
.
.

Myeon
(YN), maaf aku tidak masuk kuliah hari ini. Kakakku sakit jadi aku harus menjaga dia 24jam dirumah sakit.

Kalo boleh nitip absen yak hehee. 😅

Ishh.. selalu saja disaat aku butuh untuk curhat malah dianya gak masuk. Terpaksa aku harus memendam nya sampai dia masuk.

"Untuk sementara kau harus jadi jomblo (YN). Duduk sendiri tanpa pasangan koplak mu. "

Sesaat ketika aku akan meletakkan tasku ke bangku kosong Myeon, tangan seseorang menahannya.

Seketika aku mendongak dan orang itu tersenyum kearahku. Siapa lagi kalau bukan Jimin.

"Bolehkah aku duduk dibangku Myeon yang kosong ini? Aku kesulitan membaca jika duduk dibelakang. "

"Satu hari ini saja. Boleh ya? "
Ucapnya sambil memohon belas padaku.

"Ya, boleh kok. Silahkan. "
Karna tidak tega akhirnya aku pun mengijinkannya. Dengan raut muka sumringah dia tidak hentinya berterimakasih padaku.