•♡ BTS IMAGINE ♡•

💜79 - Park Couple

BGM :
🎧 BTS - Just One Day

( Disarankan supaya cerita lebih mengena )

Request by :MutiaPark18 💛

Happy Reading
.

.

.

💜💜💜

"Jim, sendirian saja. Pasangan mana nih?
Celetuk Kai yang saat itu sedang menggandeng pacar barunya, Jennie Kim anak Fakultas Ekonomi.

"Cih.. Baru punya satu saja sombong kau. "

"Iya dong. Daripada dirimu, jomblo karatan. Bukan begitu cantik? "
Jennie hanya mengangguk sembari tersenyum sekilas.

"Ya, pergi kau kalau hanya ingin pamer kekasihmu padaku. "

"Jennie sayang, ayo kita pergi. Kai oppa tidak ingin kau habis disantap si jomblo karatan ini. Dia sangat menyeramkan ketika marah. "

"Iya oppa, ayo. "

"Masih belum pergi juga kau. 1, 2, ..."
Tanpa menunggu hingga hitungan ketiga Kai dan kekasihnya segera pergi meninggalkan Jimin yang dalam mode kesal sembari mengayunkan sepatu nya dan siap dilemparkan ke Kai kalau saja Kai tidak pergi dari hadapannya.

Pagi nya hancur begitu saja karna ulah rekannya yang jahil. Mood seorang Jimin seketika rusak hanya karna masalah status hubungannya.

Park Jimin, mahasiswa Jurusan Seni yang bisa dibilang senior di kampus. Masih betah melajang di saat rekan-rekannya sudah berganti ganti pasangan.

Untuk masalah penampilan, dia tidak kalah bahkan dia lebih unggul dari mahasiswa pria yang ada.

Kulit putih, mata sipit yang menawan, bibir seksi dan nampak kenyal, dan masih banyak lagi keunggulan yang dimiliki oleh Park Jimin ini.

Namun semua itu tidak menjadi bekal yang cukup untuk mendapatkan seorang pasangan.

Banyak wanita cantik yang ada di kampusnya namun tidak ada satupun yang bisa membuatnya terpikat.

Sungguh malang memang nasib si tampan Jimin ini.

Sesaat ketika Jimin akan pergi ke kantin, matanya tertuju pada sosok wanita yang melewatinya begitu saja dengan langkah terburu-buru.

Seketika jantungnya berdegup begitu kencang. Sudah lama dia tidak merasakan rasa yang seperti ini.

"Kurasa dia memang jodoh yang kunanti nantikan selama ini. Aku tidak salah. Aku akan mendapatkannya. "

"Hei, tunggu. "
Teriaknya sembari menghampiri wanita tersebut.

.
.
.

"Haduh, dimana perpustakaannya. Mana area nya begitu luas. Apa aku harus naik turun tangga untuk mencari satu persatu? "
Gumamku sembari terus melangkah dan menatap random.

Entah kenapa sejak di sekolah menengah aku tidak bisa jauh-jauh dari ruang perpustakaan. Rasanya jika sehari tidak bertemu buku, hidupku layaknya tidak ada artinya.

Sangat hambar seperti masakan tanpa garam.

"Kumohon ketemulah. Jangan persulit diriku. "

"Hai. "

"Aigo.. "
Aku terhentak kaget dan membuat beberapa barang bawaanku jatuh.

Tanpa meminta ijin, seseorang yang membuatku terkejut itu langsung mengambilkan beberapa barangku yang jatuh dan menyerahkannya padaku dengan sopan.