💜117 - For Taekwon

1.8K 201 66
                                    

BGM :
🎧 MeloMance - You&I

( Disarankan supaya cerita lebih mengena )


Request by :Yeseulll 💛








Happy Reading
.

.

.

💜💜💜

Huhhh..
"Kebiasaan. "

Aku yang berjalan untuk pulang seketika teralihkan fokusku ke arah anak laki-laki yang sedang berdiri sendiri di halte depan sekolah, tempatku mengajar.

Dengan segera aku menghampiri anak tersebut.

"Hai anak manis. Kau belum dijemput? "
Tanyaku padanya.

"Iya bu. Appa belum menjemputku, padahal aku sudah memberitahu nya. "

"Mungkin appa mu masih sibuk. Kita tunggu saja ya. Bu guru temani. "
Dia pun mengangguk dan aku beralih duduk di sampingnya. Sembari menunggu, aku mengeluarkan beberapa permen coklat yang kupunya dan kuberikan padanya.

Dia nampak begitu bahagia dan kekesalannya bisa teralihkan.

"Oh ya, bu guru belum tau namamu. Siapa namamu? "

"Kim Taekwon. Panggil saja Tae. Tapi appa dan nenek suka sekali memanggilku Taekwon. "

"Ah ya. Taekwon. "

.
.
.

"Tae, kau tidak ingin menerima tawaran dari eomma? "

"Sudahlah eomma. Aku sedang tidak ingin membahas hal itu. Aku bisa merawat Taekwon sendiri. Aku bisa menjadi appa sekaligus eomma untuknya. "

"Kenapa harus menikah lagi. "
Mendengar jawaban tak bersahabat dari putranya, eomma Taehyung pun segera menghampiri Taehyung. Mencoba berbicara dari hati ke hati.

"Tapi Tae, tetap saja berbeda rasanya." "Bagaimanapun, Taekwon menganggapmu appa nya. Dia juga butuh sosok eomma. "

"Eomma tau, kau masih belum bisa menggantikan posisi Irene. Setidaknya pikirkan baik baik apa yang eomma katakan ini. "

"Demi Taekwon. "

Taehyung yang sibuk dengan beberapa berkasnya seketika terdiam mendengarkan apa yang dikatakan eommanya.

Namun, beberapa detik kemudian dia segera melanjutkan aktifitas nya. Seakan tidak ingin memikirkan apa yang dikatakan eommanya.

"Eomma aku mau jemput Taekwon. Kasihan dia menunggu lama. "
Pamit Taehyung tanpa memandang sosok wanita yang melahirkannya tersebut.

Eomma Taehyung yang melihat respon anaknya tersebut hanya bisa menggeleng pelan.

"Semoga keras kepalamu itu bisa berubah Tae. "
"Kau berhak untuk bahagia. "

.
.
.

Brumm.. Brummm...

Ciiitt...

Aku dan Taekwon sedikit terkejut dengan kemunculan mobil hitam tersebut.

Seorang pria keluar dari mobil. Pria muda dengan setelan kemeja yang masih lengkap. Melihat itu, dengan cepat Taekwon berlari menghampiri pria tersebut.

Kurasa dia appanya.
Batinku.

"Kebiasaan. Taekwon jadi menunggu lama karna appa. Appa harus dihukum. "
Gerutunya sembari menampilkan ekspresi yang sungguh menggemaskan.

 •♡ BTS IMAGINE ♡•Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang