•♡ BTS IMAGINE ♡•

💜107 - Cry Again

BGM :
🎧 Davichi - Cry Again

( Disarankan supaya cerita lebih mengena )

Request by :RFTND_💛

Happy Reading
.

.

.

💜💜💜

"Oppa, hari ini kau tidak sibuk kan? "
"Ada pekan raya di taman kota. Ayo kita kesana. "

"Tolong, jangan ganggu aku. "
Dia pergi begitu saja tanpa memandangku. Dia berubah menjadi sosok yang begitu dingin. Ya, aku tau memang dia adalah sosok yang dingin. Tapi tidak biasanya dia seperti ini padaku.

Hari itu, adalah hari terakhir aku bertemu dengannya. Aku berusaha menghubunginya namun hasilnya nihil. Dia tidak menjawab telpon atau membalas pesan masukku.

Kenapa dia menjadi seperti ini?
Aku berusaha mengingat setiap hal yang mungkin membuatnya marah atau kesal padaku.

Namun tidak ada satupun hal yang diluar batasan.

Bahkan setiap hari aku selalu bersamanya. Menghabiskan waktu liburan pun dengannya.

"Kenapa kau menjadi dingin, Min Yoongi? "

.
.
.

Triring triring..

Aku yang semula berbaring seketika bangun untuk melihat siapa yang menelponku di pagi itu.

Aku berharap ini dari Yoongi oppa.

~ Mina calling... 📞

Fiuhh..
Aku hanya bisa menghela nafas berat. Ternyata bukan.

Tanpa mengangkatnya, aku membiarkan ponselku begitu saja dalam keadaan terus berdering.

Aku melanjutkan aktifitas merenungku.

Saat aku asyik merenung, tanpa sadar setetes cairan bening jatuh membasahi pipiku.

Aku bukan tipe wanita yang mudah menangis hanya karna cinta, tapi kali ini aku menangis karna hal itu.

Tanpa bisa berkata kata, aku hanya bisa terisak sendiri di dalam kamarku. Tanpa ada satu orangpun yang tau.

Aku ingin memendamnya sendiri.

Biar aku saja yang merasakan kesedihanku ini.

.
.
.

"Ya, kenapa kau tidak mengangkat telponku sama sekali hah? "

"Kau malas kutelpon? "
Ucap kesal Mina.

Aku segera memeluknya supaya dia menjadi tenang. Tak lupa aku mencubit kedua pipinya.

"Mianhae. "
"Aku sangat mengantuk dan juga aku tidak pegang ponsel akhir-akhir ini. "

"Lalu, bagaimana kau berhubungan dengan manusia dingin itu? "

"Dia tidak pernah menghubungiku. "
Aku berusaha menampilkan ekspresi baik-baik saja dihadapannya.

Dia begitu antusias.
"Ya, bagaimana mungkin kau tidak berhubungan sama sekali dengannya tapi kau merasa baik-baik saja? "

"Apa kau sudah putus dengannya? "

"Entahlah. Aku tidak tau seperti apa. "
"Sudahlah, lebih baik kita menikmati waktu berdua kita. "
"Kau bilang mau menraktirku makan.
Ayo, aku sudah lapar. "