•♡ BTS IMAGINE ♡•

💜93 - Crazy Couple

BGM :
🎧 I Like You So Much You'll Know It ( Cover )

( Disarankan supaya cerita lebih mengena )

Request by :FauziaT0 💛

Happy Reading
.

.

.

💜💜💜

"Tae. "

"Hmm.. "

"Kim Taehyung.. "

"Hmm.. "
Dia tak mengalihkan pandangannya dari layar ponselnya. Kebiasaan kalau sedang main game. Lupa dengan segalanya.

"Ish.. Kim Yeontan."
Aku segera membuat wajahnya memandang ke arahku.

"Sekarang juga, tatap mata (YN)."
Aku fokus menatap mata sipitnya. Begitu pula dengannya. Dengan tatapan antara malas dan terpaksa dia menatapku.

"Kenapa kau menyuruhku untuk menatapmu? Kau ingin aku menilai wajahmu? Begitu? "

"Hehee itu tau. Ayo coba katakan, apa yang berbeda dari seorang (YN) saat ini? Pasti ada yang berubah kan?"

Dia terdiam sejenak seakan berpikir sesuatu hal yang begitu sulit. Kening nya berkerut setiap kali mengamati betul-betul wajahku.

"Sudah ketemu? Coba katakan apa. Aku ingin mendengarnya. "
Tanyaku begitu antusias dengan senyuman yang terus tersirat.

"Setelah aku lihat-lihat, memang ada yang berubah darimu (YN). Dan itu adalah... "

"Ini. "
Jawabnya sembari menempelkan telunjuk nya ke hidungku.

"Hidung? Maksutnya hidungku bertambah mancung begitu? Woahh.. "

"Bukan. Maksutku lubang hidungmu itu semakin hari semakin membesar. Dari tahun ke tahun aku melihatnya dan semakin tahun besar lubangnya bertambah lebar. "
Celetuknya dengan santai tanpa merasa bersalah.

"Ya. Dasar pria gila. Aku menyesal bertanya padamu. Enyah sana. "

Bug..
Aku memukulkan setumpuk majalah ke lengannya. Dia hanya bisa mengaduh sembari menggosok lengannya.

Jawaban seperti itu selalu kudapatkan semenjak menjadi kekasih si pria gila ini. Aku terbiasa menyebutnya si pria gila. Heheee.

Dia pun begitu. Menyebutku dengan sebutan gadis gila. Serasi bukan? 😁

"Ya kau marah? "
Aku hanya diam membelakangi nya. Sebenarnya aku hanya bercanda. Aku tidak bisa marah pada orang yang sudah menjadi kekasihku sejak SMA ini. Ya, dia teman gilaku sewaktu sekolah. Jadi aku tau segala hal tentangnya. Sampai ke hal terkecil sekalipun.

Melihat responku yang tak menjawab pertanyaan nya, dia tiba-tiba duduk tepat di depanku.

"Ya kau marah? Si gadis gilaku ini marah padaku? "
Benarkan yang kukatakan. Dia menyebutku si gadis gila.

"Coba katakan apa yang kau inginkan supaya aku bisa membuatmu tidak marah kembali. Katakan saja. "

"Aku ingin putus darimu. "
Dia diam tak bergeming. Raut wajahnya menjadi datar.

"Coba katakan lebih jelas lagi. Aku tidak mendengarnya. "
Dia mendekatkan wajahnya dekat denganku dan menatapku dengan tatapan mematikannya.

"Aku ingin pu.. "
Sebelum aku selesai mengatakannya, dia semakin mendekatkan wajahnya. Kini jarak bibir kami begitu dekat tanpa ada sekat. Kalau aku bergerak sedikit saja bibir kami bisa saling bersentuhan.