•♡ BTS IMAGINE ♡•

💜147 - Kehilangan 🍃

BGM :
🎧 Kehilangan ( Instrumental )

( Disarankan supaya cerita lebih mengena )

Request by : JungkookieNdri 💛

Happy Reading

.

.

.

💜💜💜

"Aku pulang. "
Sapaku dengan ceria dan tak hentinya tersenyum. Tidak ada yang menjawab. Aku sudah terbiasa seperti ini. Keluargaku ada tapi memang mereka tak pernah menganggapku. Bahkan seringkali mengabaikanku.

Aku segera masuk ke dalam rumah dan melihat bahwa appa sedang fokus dengan televisi acara berita kesukaanya. Dan kakakku yang tengah sibuk memainkan gadget barunya yang dibelikan appa tepat pada saat hari ulangtahunnya.

Syukurlah, kupikir mereka tidak berada di rumah.
Batinku dalam senyuman.

Aku segera menuju dapur untuk memasak makan malam untuk kami sekeluarga. Dengan cekatan aku mulai memotong sayuran dan ikan. Tak berselang lama masakanku sudah siap untuk kuhidangkan di meja makan.

Ada sup hangat, ikan dan beberapa masakan lainnya.

Saatnya mengabari kakak dan appa ku.
"Yura eonni, makan malamnya sudah.. "

"Iya aku tahu. Cepatlah pergi jangan menganggu makan malamku dengan appa. Husshh sana. "

"Ah iya. Aku pergi. Semoga appa dan eonni menyukainya. "
Sesuai perintahnya, aku pun pergi meninggalkan area ruang makan menuju dapur. Dari dapur, aku dapat melihat saat ini appa dan eonni tengah menikmati makan malam buatanku. Mereka nampak begitu lahap menyantapnya dan nampak tertawa bahagia sembari berbincang hangat menikmati makan malam.

Dan aku, makan sendiri di dapur sembari memandangi mereka, keluargaku dengan tatapan sendu.

Kalian pasti sulit memahami apa yang sebenarnya terjadi sampai-sampai aku dianggap bak pembantu dan tak berharga seperti ini.

Mari aku akan menceritakannya pada kalian.
Semua berawal saat aku tidak mengerti apa-apa. Ya, saat aku masih dalam wujud seorang bayi. Dulu appa begitu bahagia apalagi bisa menikah dengan eomma, wanita pujaannya yang begitu ia cintai. Mereka menikah dan akhirnya dikaruniai anak kembar. Aku dan Yura eonni, kami kembar identik.

Semua berjalan normal namun tepat saat kelahiranku dan Yura eonni tiba, kondisi eomma melemah. Saat Yura eonni lahir lebih dahulu eomma masih sadar dan bisa dikatakan dalam keadaan baik. Namun, semua berubah ketika aku terlahir. Jarak kelahiranku dengan Yura eonni cukup jauh dan prosesnya cukup lama.

Setelah cukup panjang proses yang harus eomma rasakan, aku akhirnya bisa terlahir sehat di dunia. Tepat saat itu, keadaan eomma kembali melemah dan dia tiada. Dan aku pun sempat mengalami perawatan yang cukup lumayan lama karna kondisiku yang lemah dengan sedikit kelainan di jantung. Berbeda dengan Yura eonni yang sehat.

Appa begitu terpukul dengan kepergian eomma. Dia begitu sedih sampai-sampai hampir mengakhiri hidupnya karena ia ingin menyusul eomma untuk tiada. Namun, melihat anak anaknya yang masih sangat kecil dan butuh sosok dirinya, appa mengurungkan niatnya. Ia mulai bisa menerima semuanya. Menerima Yura eonni, bukan denganku.

Setiap saat ia melihatku, rasanya ia selalu marah bahkan benci. Kenapa aku harus terlahir waktu itu. Coba saja kalau tidak, mungkin eomma masih ada sampai saat ini. Mungkin seperti itulah yang waktu itu ingin appa katakan padaku namun tak bisa.