•♡ BTS IMAGINE ♡•

💜63 - I Choose You

BGM :
🎧 Red velvet - See The Star

( Disarankan supaya cerita lebih mengena )

Request by : aurellnathania8💛

Happy Reading
.

.

.

💜💜💜

"Senyum-senyum sendiri, liat apa tuh. "
Tiba-tiba dia muncul dan merebut ponselku secara paksa.

"Ya, kembalikan. "

"Siapa namja ini? Kau menyukainya? Kau selingkuh dariku? "

"Memangnya sejak kapan kita pacaran. Ngawur. "
Aku pun merebut kembali ponsel milikku.
Mendengar ucapanku dia menampilkan ekspresi seolah olah marah padaku.

Kau tau siapa dia? Ya, dia Park Jimin. Aku lebih suka memanggilnya Jimin. Padahal aku lebih muda darinya. Sungguh tidak sopan memang.

Dia pun tidak mempermasalahkannya. Justru dia suka karna dengan begitu kami menjadi lebih akrab layaknya seumuran.

Ok lanjut ke cerita...

"Kau tidak boleh menyukainya. Awas kau. "
Ancamnya kemudian duduk disampingku. Aku hanya mengernyitkan dahi, menatapnya aneh.

Dasar namja tidak jelas. Batinku.

"Yaya, pagi-pagi kenapa ada keributan. Konsentrasi masakku jadi terganggu kau tau. "
Sosok pria berbahu lebar muncul sembari membawa panci pink andalannya.

Siapa lagi kalau bukan Seokjin oppa. Si hyung tertua.

"Oppa tanya saja sendiri pada si makhluk bantet ini. "

"Ya tidak masalah kau mengataiku bantet. Setidaknya kau tidak menyukai namja itu. " - Jimin

"Hei Park Jimin, ada apa memangnya? " - Seokjin

Jimin mulai mendekati Seokjin oppa sembari membisikkan sesuatu padanya.

Tiba-tiba raut wajahnya berubah setelah Jimin membisikkan sebuah kalimat yang entah apa itu.

"Ya, itu tidak boleh terjadi. Awas saja kau (YN). "

Tug..
Dia memukulkan spatula ke panci pink nya. Dan berlalu pergi ke dapur.

Aku hanya diam menatap aneh ke arahnya. Kenapa sikap dua orang ini jadi se aneh ini.

Apa salahnya aku menyukai namja ini. Lagipula aku jomblo. Bebas bukan.
Ucapku dalam hati.

Ceklek..
"Hai hai, Taetae dan Kookie pulang. "
Ucap ceria dua makhluk menggemaskan. Taehyung dan Jungkook.

"Taekook, sini. "
Mendengar panggilanku mereka mulai berjalan mendekatiku namun langkahnya terhenti saat ada suara lain yang memanggil mereka.

"Dua maknae line, kemarilah dahulu. Mama burung butuh bantuan kalian. "

Ya, itu suara Seokjin oppa. Mereka pun menurut dengan panggilan hyung tertua.

Mungkin saja memang butuh bantuan dari mereka. Pikirku.

Beberapa menit kemudian mereka keluar dari dapur. Dengan tatapan tajam tanpa senyuman mereka berdua menatapku.