15. Foto Terakhir Yang Ku Ambil

471 24 0
                                    

Apa yang terlintas di pikiranmu ketika mendengar kata 'Cinta Pertama?'. Orang pertama yang mengisi hatimu? Orang pertama yang berhasil membuatmu jatuh hati? Orang yang namanya pertama kali terukir di dalan hatimu? Hingga, membekas. Dan sulit untuk dilupakan.

Sulit dilupakan..

Izinkan aku ceritakan kepadamu, bagaimana aku bisa bertemu dengan cinta pertamaku. Tapi sebelum itu kau harus tahu siapa aku, dan bagaimana bisa aku menganggap cinta pertamaku itu sangat berarti didalam hidupku.

Namaku Rani, namaku punya arti 'Ratu' dalam bahasa india. Aku tidak setuju dengan fakta itu, namun Asha
si pecinta film India
sejati yang memberitahu arti namaku itu bilang kalau. "Nama ini sangat cocok untuk diriku yang   cantik, seperti Ratu" Ah, terserah kau saja Asha. Berdebat denganmu hanya akan membuang waktu, sama capek nya dengan menguras air sumur pakai gelas aqu*.

Ratu itu seorang perempuan yang punya dan bisa mendapatkan segalanya, bukan? Iya. Itu kehidupanku yang dulu, kehidupanku sebagai orang 'Berada'. Sekarang, aku bukan Ratu di keluargaku lagi. Aku pun menelan dengan pahit fakta itu.

Aku dulu orang yang sangat manja, apapun hal yang kupinta harus tersedia. Semua kebutuhanku harus terpenuhi. Hanya tinggal memintanya ke Ayahku ataupun Ibuku.

Sekarang, keadaan nya berbeda, Ayah dan Ibuku terlilit hutang yang sangat banyak, perusahaan Ayahku bangkrut. Ibuku lari entah kemana, keluargaku yang lain pun tak sudi untuk mengurus anak manja sepertiku. Yaampun sedih sekali hidupku ini, aku pun kehilangan Asha. Biar kuberi tahu, Asha adalah anak pembantu di rumahku, dia pulang ke kampung halaman nya karena keluargaku tidak sanggup menggaji Ibunya. Akupun merasa bersalah pada mereka, padahal mereka sudah sangat membantu.

Di usiaku yang ke 23 ini, aku benar-benar bingung harus apa. Aku ingin  bekerja tapi aku tak punya pengalaman sama sekali, aku sudah mencari pekerjaan kemana-mana. Tapi, aku selalu membuat kekacauan.

Mungkin kalau aku adalah orang yang pintar dan berbakat, aku tidak akan susah mencari pekerjaan. Seperti hal nya Asha. Dia sangat berbakat menjadi seorang pelukis, dia juga pintar bahasa Inggris. Jadi, dia bisa membuka les private di rumah nya. Aku pernah menyarankan hal itu pada Asha.

Sedangkan diriku? Pengalaman kerja tidak ada, kerjaanku cuma foya-foya bersama teman-temanku. Aku pun tidak pintar dan berbakat. Aku sangat tidak berguna. Tidak mempunyai tujuan hidup sama sekali.

Aku terus berjalan tanpa arah, hingga aku menaiki sebuah bus. Yang entah membawaku pergi kemana. Pikiranku sangat kacau, aku ingin lepas dari semua ini.

Aku hanya diam sepanjang perjalanan. Tiba-tiba ada seorang cowok yang menyodorkan sebuah permen padaku. "Maaf, aku tidak mengerti kamu sedih karena apa, tapi terimalah. Ini manis, siapa tahu bisa membuatmu senang lagi," ucap nya sambil tersenyum manis.

Manis, sungguh aku tidak bohong. Aku terpana melihat alisnya yang hitam tebal, manik matanya yang berwarna cokelat dengan brewok tipis yang menghiasi wajahnya. Tak lupa dengan senyuman bibirnya yang berwarna pink cerah itu. Akupun menerima dengan gugup permen dari tangan cowok itu duduk di sebelahku.

Aku mengunyah permen yang memang rasanya manis itu. Rasa jeruk, benar katanya. Beban di hidupku agak sedikit hilang.

Aku kembali terdiam dan memfokus kan pandanganku ke arah luar jendela. Namun, lagi-lagi cowok disampingku ini menyodorkan permen lagi.

"Aku tahu kamu banyak masalah, tapi permen saja gak cukup ya? Ceritalah padaku setelah kamu makan permen ini," ujarnya. Aku pun mengambil permen itu. Eh, tadi apa yang dia bilang? Cerita sama dia?

"Aku ... gak mungkin cerita ke orang asing. Oh iya makasih," jawab ku. Memangnya dia akan peduli? Kurasa tidak.

Dia menaikkan satu alisnya. "Hmm, maaf. Aku seharusnya gak terlalu ngurusin hidup orang ya." Cowok itu mengalihkan pandangan ke ponselnya. Aku tertegun mendengar ucapan darinya barusan, aku merasa bersalah. Padahal, dia menawarkan diri jadi tempatku bercerita.

Cerpen 10 Days ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang