11. Sahabat Online

1.4K 53 8
                                    

No life, hah. Sebutan yang menyebalkan. Namun, begitulah faktanya, aku No life. Tidak ... aku lebih suka disebut introvert.

Bagiku, orang-orang diluar sana seperti sampah. Iya, aku tahu. Tuhan menciptakan manusia dengan derajat yang sama, pun tidak ada manusia yang sempurna. Tapi, untuk mereka semua yang memandangku dengan rendah dan tidak bisa menghargai keberadaanku, apa pantas disebut manusia?

Ah, sudahlah. Berbicara tentang kehidupan diluar membuatku kesal. Lebih baik, aku chattingan dengan sahabat onlineku. Hmm, tragis sekali hidupku. Untuk sekedar punya teman saja, hanya bisa via online.

Kami tergabung dalam grup yang sama, yaitu grup Wkwk. atau writers kece wattpad klub. Sungguh, dari awal aku masuk grup ini, aku kurang suka dengan namanya. Tapi satu hal yang membust aku bertahan adalah, Grisella.

Aku mulai mengetikkan sebuah pesan pada keyboardku. "Grisell?"  Berharap dia segera membalasnya, karena dia sedang online.

Hei, pesan ku dibaca, ada centang biru dua disana. Tapi kenapa tak kunjung dibalas?

Aku pun berinisiatif untuk mengirim pesan lagi pada Grisella, tapi. Aku mengurungkan niatku ketika melihat tulisan dibawah namanya 'Terakhir dilihat 19:25', tepat 10 menit yang lalu. Hei. Kenapa Grisell tidak membalas pesanku? 5 detik saja apa tidak punya waktu.

Aku tetap menunggunya membalas pesanku, sembari menunggu. Aku menonton story Whatsapp kontakku, ya. Kebanyakan kontakku 80% teman online, sedangkan 20% nya teman kelas, itupun hanya yang 'agak' dekat denganku.

Yang namanya tertera diatas sekali adalah Grisella, dia update status dengan emotikon sedih, kenapa? Hatiku sungguh sangat gelisah, apa terjadi sesuatu padanya? Apa dia ada masalah, hingga ... chatku tak kunjung dibalas? Pikiranku pun mulai tak tenang.

Aku kembali ke roomchat dengan Grisella, masih sama terakhir dilihat nya jam seperti tadi. Yaampun, apa aku harus chat dia lagi ya?.

"P"

"Ga di bales? Ada masalah, Gris?"

"Cerita, kuy cerita! Kita kan sahabat online ter da best, jangan sungkan-sungkan cerita ke gue"

Yah, namun tidak ada respon sama sekali dari gadis itu, hmm. Hanya centang satu berwarna hitam itulah yang menjadi petunjuk, kalau Grisella tidak menyalakan data seluler.

Menit demi menit berlalu, jam pun tak terasa berganti dengan cepat. Hingga jarum jam dirumahku menunjuk pukul 12 malam.

Tidak ada balasan sama sekali darinya, sungguh. Aku tidak bisa tidur dengan tenang, mungkin terdengar agak lebay, namun. Memang dialah sosok yang pantas aku khawatirkan.

Persahabatan kami cukup lama, mungkin sekitar 3 tahun yang lalu. Tidak pernah bertemu di dunia nyata, namun kehadiran nya dalam hidupku seakan sangat nyata, meskipun lewat chat di aplikasi whatsapp. Kadang juga bertelponan, tapi jarang sekali. Mungkin baru dua kali kami telponan, karena aku orangnya kaku, terlebih lagi dengan perempuan, Grisella pun demikian. Alhasil, perbincangan kami ditelpon sangat-sangat garing, kebanyakan diam.

Sesekali ketawa tak jelas, tawanya yang renyah itu mampu membuatku tersenyum lebar dibalik telpon.

Dia benar-benar sahabat terbaikku, dia selalu mendukungku, memberi perhatian, sungguh. Aku sangat menyayangi nya sebagai sahabatku. Andai saja, dikehidupan nyata aku dipertemukan dengan orang seperti Grisella. Dan, apa kau tahu? Aku tak pernah melihat foto Grisella yang benar-benar menunjukan dirinya,

Grisella hanya memakai foto anime perempuan berkacamata sambil tersenyum. Ah, siapa pula nama karakternya, terlalu banyak anime yang aku tonton. Kalau tidak salah namanya Chizuru Hishiro dari anime  Relife.

Cerpen 10 Days ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang