10. I'll Never Forget You

587 19 2
                                    

Dear my Frienship~

Hari ini genap tiga tahun kamu pergi meninggalkan ku dan aku masih tak dapat melupakanmu. Ahh, tidak bukan 'tak dapat' tapi 'tak akan' melupakanmu. Apakah kau akan kembali? Ku merindukanmu.

Hai namaku Firza dan ini lah kisahku.










'Kriiiiinnnnnnggggg..... Kriiiinnnngggg...... Kriiinnngggg........"

Bel pulang telah berbunyi para murid SMA Wakfu bergegas pulang ke rumah masing-masing. Di jalan pulang terlihat dua orang remaja sedang berkejar kejaran.

"Firza ayo tangkap akuuu...." seru seorang anak lelaki.

"Awas ya kalau kamu tertangkap Aril, siap kau." ucap Firza yang geram akan tingkah laku Aril.

"Siap apa? Siap dapat uang? Boleh kok." balas Aril sembari mengejek Firza.

"Tunggu ka-"

"Firza, Aril ayo pulang panas nih." panggil Fauzan, kakak Firza.

"Aih sudah mau pulang yaa?" tanya Aril.

"Kak, 5 menit lagi yaa?" ucap Firza.

"Tidak ada 5 menitan, entar malah 5 jam. Kalau kalian ada waktu senggang mending digunakan untuk belajar. Kalian ini kan pelajar SMA kok masih kayak anak kecil saja." tegas Fauzan.

"Ya udah deh nanti aja kita main sama-sama lagi ya Za." ucap Aril.

"Iya deh, iya." balas Firza.

"Nah, gitu dong adik kakak. Ayo Za, oh iya Ril sekalian biar kakak yang antar pulang yaa. Tante Delvin ada rapat, jadi kamu pulang bareng kakak ya." kata Fauzan.

"Ok kak." jawab Aril.

"Ril, balapan yuk sampai mobil kak uza." seru Firza seraya berlari.

"Za tunggu kakak, mobil kakak ada di seberang jalan. Lihat-lihat kalau nyebrang." Ucap Fauzan sembari mengejar Firza.

Aril pun mengikuti Fauzan yang sedang mengejar Firza. Kejadian yang naas pun terjadi. Ketika Firza menyebrang ia tak memperhatikan ada truk barang yang sedang melaju ke arahnya dengan kecepatan tinggi.

Hingga......





"FIRZAAAAA...."

Aril pov on~

'Kenapa? Kenapa harus Firza? Kenapa bukan aku saja? Kuharap Firza baik-baik saja di dalam.... Kuharap Firza segera membuka matanya.... Kuharap Firza segera sadar.... Tuhan jangan ambil dia.... Aku tak ingin kehilangannya.... Biarlah aku yang kau ambil jangan dia....' batinnya.

"Jangan bersedih lagi. Firza gak akan suka kalau melihatmu begini." hibur Fauzan.

"Iya kak Uza. Kakak juga jangan menyalahkan diri sendiri. Nanti Firza marah lhoo." jawab ku.

'Firza cepatlah sadar' harapku.

Aril pov end~

Tak lama kemudian seorang dokter keluar dari ruangan tersebut.

"Dok bagaimana keadaan adik saya? Apa ia baik-baik saja? Apa ada efek samping dari kecelakaan yang menimpanya? Kapan ia siuman? Ap-"

"Kak Uza, biarkan pak dokternya bicara dulu kak. Beliau bahkan belum bicara apa pun." ucap Aril.

"Ah iya, maaf dok. Saya hanya cemas dengan keadaan adik saya." kata Fauzan.

"Saya paham yang anda rasakan. Apa anda walinya?" tanya dokter itu.

Cerpen 10 Days ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang