18. Blue Star

439 9 0
                                    

Perang besar kedua di Gaia ini akhirnya terjadi. Para Saint semakin lama menjadi kualahan karena pasukan Sinner yang tak kunjung habis.

Terlihat banyaknya mayat yang tergeletak disepanjang mata memandang. Sang Terpilih pun hanya tinggal beberapa yang masih bertahan, itu pun Mana mereka hampir habis.

Rean sang pemimpin pasukan berdiri menghadap raja Sinner. Dengan keyakinan tinggi untuk melawannya sendiri tanpa ada yang membantunya.

"Rean mana milikmu tinggal 60%. Apa akan cukup untuk melawan sang Chernobog?"

"Tidak ada selahnya untuk dicoba. Aku akan maju dengan Irki kalian tolong tetaplah di situ."

Tangan Rean terangkat menciptakan dinding transparan tebal di depan teman-temannya agar tidak itu mati bersama Rean. Raihan yang melihat Rean tersenyum membuatnya ingin mendobrak dinding ini agar bisa menarik Rean keluar dari arena.

"Sialan! Kau pikir bisa menang hanya seorang diri?!"

"Aku pasti bisa melakukannya," ucap Rean sambil tersenyum.

"Rean! Kau terlalu nekat!" teriak Maili sambil menggedor-gedor pelindung tersebut.

Rean mengabaikan teman-temannya yang terus berteriak dibelakangnya dan fokus pada Chernobog yang menunggunya dengan malas didepan sana.

"Irki, berubahlah!"

Kucing hitam yang ada di pundak Rean berubah menjadi naga putih dengan Rean berdiri tegak diatasnya.

"Element : Light Pillar"

Sebuah pedang dengan lingkaran sihir dibagian tengahnya muncul ditangan kanan Rean.

"Light Pillar : Extra"

Pedang yang digenggam Rean tadi berubah diselimuti cahaya dan berubah menjadi pedang es dengan ukuran 3x lebih besar dari ukuran awal.

Dari cahaya pedang tadi juga ikut menyelimuti tubuh Rean dan merubah penampilannya. Gaun pendek putih toska dengan sepatu High-heels ditambah dengan rambut Silver panjang yang terurai. Di sekeliling Rean juga terdapat kristal es yang melayang mengikuti pergerakannya.

"Heh?! Dasar pemimpin Saint keras kepala." Tangan Chernobog itu terangkat membuat tanah mulai pecah dan mengeluarkan kabut hitam.

Rean dan Irki tersentak melihat keberadaan Chernobog itu yang semakin pudar ditelan kabut hitam. Kabut itu juga merambat cepat menyelimuti mereka berdua sampai membuat teman-temannya panik.

"Element : Halo."

Sebuah lingkaran sihir kecil mulai terbentuk dari arah mata Maili. Tersusun membentuk garis lurus dengan sampai lima lingkaran sihir. Maili mengamati pelindung yang Rean buat beberapa saat kemudian berkedip yang mengakibatkan beberapa lingkaran sihir kecil tadi menghilang.

"Teman-teman, kalian yakin bisa membobol pelindung ini?"

"Kalau tidak dicoba kita tidak akan tau," ujar Raihan.

"Dengar! Jika kalian mendengar ini mungkin akan menurunkan niat untuk membobolnya." Semua orang saling tatap menunggu jawaban Maili. "Ketebalan pelindung ini mencapai lebih dari 50 dengan satu lapis yang diberi 10% Mana milik Rean dengan kecepatan pemulihan mencapai 1 menit."

Semua orang sontak terkejut karena analisis yang Maili jelaskan tadi. Itu sama saja ia ingin bilang tidak bisa keluar. Lito terlihat berpikir sebentar sambil melihat beberapa senjata-senjata yang terbengkalai dibelakangnya.

"Semoga berhasil," ucap Lito sambil tersenyum membuat semua orang memandangnya heran.

Tangan Lito terangkat membarengi dengan kalungnya yang bersinar ungu. Beberapa benda tajam di hadapannya mulai berkumpul dan menjadi sebuah pedang yang cukup tebal dan berlapis.

Cerpen 10 Days ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang