7. Kejahatan & Burung Hantu

1.1K 45 4
                                    

"Oiiii!!! Kau dengar tidakkk?!!" teriak seorang perempuan dengan nada tinggi, suaranya sama sekali tidak feminim ataupun moe-ehm abaikan-yang penting suaranya sangat berat dan terdengar kasar, perempuan dan laki laki yang ada disampingnya itu sama sama memakai jaket yang berwarna gelap"Riel!"

"Apaan sih,Nabelle?!" Laki laki yang masih bersandar di dinding berteriak kesal dengan nafas yang masih ngos ngosan. "Lihat dong! Aku sedang mengatur nafasku nih!"

"Cih! Gitu aja udah capek. Cowok ga guna!"seru Nabelle, perempuan yang sejak tadi berada di sampingnya sambil membuat wajah jelek. Mereka berdua baru saja lari entah dari apa dan sekarang bersembunyi dibalik dinding besar di dekat sebuah apartemen yang ditinggalkan.

"Eh, Nabelle. Dari tadi aku kerja sendiri ya! KAU SAMA SEKALI TAK MEMBANTU TAU!"Riel menambah suaranya satu oktaf yang membuat Nabelle harus menutup mulutnya paksa. "Stt.. diam, tenang sedikit. Kau tidak ingin kita ketahuan kan"

Riel menepis tangannya, lalu memalingkan wajahnya dan ia melipat kedua tanganjya didada, berusaha untuk tenang."Ya... aku tau..."

"Lagipula kau yang memancing emosiku duluan"geram pelan Riel.

Dari kejauhan terdengar suara suara berteriakan ditambah suara sirine. Nabelle dan Riel keduanya sama sama merapatkan tubuh di dinding dan tidak bersuara sama sekali.

"Cepat cari mereka!" Terdengar suara samar samar ditutupi sirine. Sesekali terdengar derap langkah kaki mereka. Semua suara yang samar itu terdengar semakin menjauh dari mereka berdua.

Keduanya, Nabelle dan Riel menghela nafas lega dan melemaskan tubuh mereka dan terduduk di tanah. "Hari ini kita berhasil lagi, ya?" Ujar Nabelle tersenyum miring menatap Riel.

"Ya. Hampir saja. Coba saja kalau kau ikut membantu tadi"Riel mengendus kesal.

"Yang penting kita bisa lolos kan?" Nabelle mengendikkan bahunya. "Lagipula apa yang kita lakukan selama ini memang sebuah resiko"
"R.e.s.i.k.o" ujar Nabelle mengeja kata tersebut satu per satu.

"Yah mau bagaimana lagi"balas Riel. "Kegiatan ini yang paling seru kan?"

"Tentu"balas Nabelle, "Ayo kembali"

Nabelle dan Riel, mereka berdua sebenarnya seorang pelajar SMA tingkat terakhir. Mereka berdua cukup berpestasi di bidangnya masing masing.

Kenyataannya mereka berdua  selalu mendapat dukungan positif dari pihak sekolah, mereka berdua juga dikenal baik oleh para siswa siswi disekitar.

Nabelle, anak perempuan dengan rambut hitam yang panjang melewati pundak. Terkenal sebagai perempuan yang sopan dan penuh tata krama. Terlebih lagi Nabelle sanhat cerdas didalam bidang perhitungan dan kalkulasi. Hampir sebagian besar kalkulasinya tak pernah meleset-bahkan tak pernah meleset sekalipun.

Banyak siswa laki laki yang mengatakan bahwa seorang Nabelle itu tidak akan bisa diraih. Perempuan ideal bagai seorang tokoh utama di dalam sebuah cerita.

Di sisi lain ada Riel, pemuda yang di impi-impikan oleh para seluruh siswi siswi. Baik, kalem, pintar, berwajah lumayan.
Siapa sih yang ga mau-kata sebagian besar siswi yang ada di sekolah ini-bahkan siswa laki laki pun akrab dengannya, anak yang senang membantu, tidak egois dan ramah.

Kemampuan nya dalam bidang atletik juga tak bisa dipungkiri. Bagai tak bisa lelah, ia bisa melakukan segala hal dalam waktu jangka panjang tanpa beristirahat.
Bidang sains juga salah satu kemampuannya yang dikagumi semua orang. Semua eksperimen yang ia lakukan berakhiran indah dan memukau setiap orang yang menontonnya.

Bahkan ada isu yang mengatakan bahwa mereka itu sepasang kekasih. Dan tak ada yang bisa menyangkalnya, mereka terlihat cocok satu sama lain. Kenyataannya mereka tidak lebih dari hanya partner in crime.

Cerpen 10 Days ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang