14. Forbidden Love : The Prince of the Sea

201 17 0
                                    

Subtema : Cinta Terlarang

Bolehkah aku bercerita?

Ini tentang aku, Mizkia Renata, seorang gadis biasa yang bertemu banyak hal yang tak biasa saat aku pulang ke kampung halamanku.

Sebelumnya, aku menghabiskan masa kecil penuh warna disana, tak pernah sekalipun kupikirkan kehadiran yang lain di sekitarnya.

Begitu aku beranjak remaja, orangtuaku membawaku ke ibukota, dengan niatan untuk hidup yang lebih baik.

Namun justru, semua itu bagai mimpi buruk yang dihias menjadi indah.

Mereka sibuk bekerja, hingga aku merasakan kasih sayang mereka terbuyarkan dengan uang.

Aku seharusnya tertawa, tersenyum, bahagia, namun aku justru cemberut dan mengurung diri di kamarku.

Masa kecil yang bahagia tak menunjang masa depan yang gemerlang, adakalanya dalam proses tersebut kita akan tergoncang, mengikuti alur kisah yang tak pasti dengan masa-masa terbaik yang akan menanti.

Untuk itu, begitu aku menyelesaikan kuliahku, aku justru memilih untuk kembali ke pelukan nenekku, membangun sebuah kebun bersamanya dengan penuh kebahagiaan.

Aku kabur dari rumahku, karena tahu bahwa kedua orangtuaku tak akan mengizinkan.

Aku bilang pada nenek untuk jangan pernah mengabari mereka.

Selain untuk mencari suasana nostalgia, aju juga ingin mereka membuktikan kepedulian mereka yang sempat digantikan olah tumpukan uang terhadapku.

Jujur saja, tujuanku tuk kembali bukan hanya itu.

Ada banyak hal yang terlintas di benakku, juga, cinta pertamaku yang kudapatkan semasa dulu.

Teman baikku, yang sukar meninggalkanku dan selalu menemaniku namun kutinggalkan berkat kedua orangtuaku.

Bayang-bayang wajahnya yang menatapku datar saat hari kepindahanku dulu selalu menyertai dan menyudahi mimpi-mimpi indahku.

Ingatan kebahagiaan bersamanya seolah hangus, dengan perasaan bersalah dan tidak nyaman akan bagaimana reaksinya jika melihatku.

Sudah dapat dipastikan, ia pasti membenciku.

Dalam beberapa hari terakhir aku menginjakkan kaki di tanah kelahiranku ini, tak pernah kutemukan satu sosok pun yang memiliki kemiripan mutlak dengannya.

Ia seolah.....

Lenyap.

Tak dapat aku temukan.

Kemanakah dia pergi?

Aku benar-benar ingin bertemu dengannya lagi, meminta maaf dan mengulang semuanya kembali.

Aku juga ingin menyatakan, bahwa aku sangat menyayanginya, aku bahkan tak pernah mendapatkan kekasih karena terlalu mengingatnya.

Meski saat itu aku masih kecil, aku sadar bahwa rasa itu tulus.

Kenangan indahku bersamanya.... Takkan kulupa.

***

Ingin rasanya aku memaki, dunia seakan tak adil, aku ingin meminta maaf padanya, namun yang kutahu, semua orang di desa seolah tak mengenalnya.

Aku sudah berusaha kesana kemari, bahkan aku sudah mengelilingi satu kantor desa untuk mencari informasi tentangnya, apapun tentangnya yang bisa kudapat termasuk jika ia pindah.

Ini sudah larut malam, namun aku teringat suatu hal, aku berjalan menuju Danau Dwirahma, tempat yang kuyakini sebagai tempat favorit kami dahulu.

"Aku tak menyangka tempat ini masih ada..." Aku berjalan menapaki jalan kecil di pinggir bibir danau, menuju ke pohon besar yang di depannya terdapat kursi taman. Aku duduk disana dan menatap danau yang tenang, biar gelap gulita namun suasana disini membuatku nyaman.

Cerpen 10 Days ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang