13. The Last Regret

250 11 0
                                    

Lelaki itu masih diam di tempatnya. Menatap gemerlap cahaya lampu kota Bandung dari jendela super besar yang ada di dalam ruang kerjanya. Sesekali lelaki itu terlihat mengembuskan napas dan pandangannya berubah menjadi sendu.

Malam ini waktu sudah hampir menunjukan pukul 12 malam. Bukannya bergegas pulang, ia justru lebih memilih menghabiskan waktunya di sini, berdiri seperti layaknya sebuah patung di tepi jendela ruang kerjanya. Pakaian kantor yang sejak tadi pagi ia pakai masih melekat di tubuh tinggi tegapnya, hanya saja jas yang tadi ia kenakan sudah terlepas dan ia sandarkan pada kursi besar kebangganannya.

Lelaki itu terdiam, tampak ingin merenungkan sesuatu dan mengintrospeksi dirinya sendiri. Semua orang mengenalnya sebagai lelaki yang sangat perfeksionis. Segala hal yang ia lakukan harus benar-benar berjalan dengan baik dan sesuai dengan kehendaknya. Di usianya yang menginjak usia ke-28 tahun, Azka Radhian, begitu orang menyapanya telah berhasil membawa perusahaan yang empat tahun belakangan berada di bawah kendalinya menjadi perusahaan besar yang maju. Semua hal dalam kehidupannya sudah ia capai, hanya saja pencapaiannya itu membuatnya lupa. Dia lupa bagaimana menjadi seseorang yang memiliki kehidupan normal. Ya, setiap harinya lelaki itu hanya bergulat dengan dunia bisnisnya hingga ia tidak memiliki sedikit waktu pun untuk hal-hal sederhana yang biasa orang lakukan.

Ia tak memiliki waktu untuk sekadar berkumpul dengan teman-temannya, ia tak memiliki waktu untuk makan malam di rumah, dan yang lebih mengerikan ia tidak pernah memiliki waktu untuk seseorang yang sangat ia sayangi. Untuk seseorang yang bahkan selalu melakukan apa pun yang terbaik untuk dirinya. Gadis itu adalah gadis terbaik yang pernah hadir dalam hidupnya, tetapi dengan bodohnya ia justru mengabaikan gadis itu, mengabaikan perasaan sayangnya dan mengabaikan semua yang telah gadis itu lakukan untuknya.

Bodoh, tentu ia mengakui kebodohannya sekarang. Saat semua sudah terlambat dan saat gadis itu sudah menyerah ... penyesalan pun datang. Hatinya selalu merasakan kehampaan saat gadis itu meninggalkannya. Meninggalkan secercah luka yang begitu dalam menohok hatinya.

Ia berjalan menuju meja kerjanya. Tangannya bergerak menarik salah satu laci mejanya dan mengambil sebuah album foto berwarna peach. Ia membuka lembar demi lembar album foto itu. Banyak sekali foto di sana. Foto dirinya dengan gadis yang dicintainya.

“Azka, hari ini aku akan pergi ke pesta ulang tahun Rani. Kau akan menemaniku?” Gadis itu masih bergelut manja di pundaknya. Menyadarkan kepalanya di sana sambil sesekali memeluk lengan sebelah kirinya.

Azka menghentikan gerak jarinya yang tengah sibuk meneliti laporan keuangan perusahaannya. Kepalanya otomatis menoleh ke arah Yovanka yang masih saja menyadarkan kepalanya di bahunya dengan senyum manis yang mengembang di wajah cantiknya. “Aku tidak bisa. Hari ini aku harus memeriksa banyak laporan dan sore nanti aku akan berangkat ke Jeju untuk dua hari.”

DEG!

Yovanka segera mengangkat kepalanya dari bahu Azka dan menatap lelaki itu dengan eskpresi yang sulit diartikan. Senyum manisnya seketika pudar, digantikan dengan raut wajah yang menunjukkan sebuah kekecewaan. Dilihatnya Azka yang bahkan masih sibuk berkutat dengan pekerjaannya, tanpa menghiraukannya yang kini tengah menatapnya penuh harap.

Percuma memintanya untuk tetap ikut. Dengan sebuah embusan napas pelan, gadis itu akhirnya berkata dengan sedikit kecewa, “Baiklah, aku akan pergi sendiri.”

Namun, Azka masih belum memperhatikan perubahan ekspresi Yovanka. Lelaki itu hanya mengangguk singkat dengan kedua tangan yang masih sibuk bergelut dengan tabletnya. “Sampaikan salamku untuk Rani.”

“Ya .…”

Rasanya ia ingin mengulang hari itu, ingin rasanya ia kembali dan memperbaiki semuanya. Tak seharusnya ia berlaku seperti itu bahkan ia merasa menjadi lelaki paling bodoh dan tidak perasa. Hatinya hancur saat kenyataan itu terasa menamparnya. Membuat hatinya terluka dan penyesalan datang menghantuinya.

Cerpen 10 Days ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang