8. Thank You

583 24 2
                                    

Selamat ulang tahunn....

Selamat ulang tahun....

S'lamat ulang tahun, Aren....

Selamat ulang tahun....

Seorang anak laki laki tengah duduk di tengah tengah mobil yang sedang berjalan. Senyuman manis menghiasi wajahnya. Disampingnya terdapat sosok wanita yang sangat cantik, tersenyum kecil sambil mengelus pelan rambut anak laki laki itu. Tak lain adalah ibunya.

"Jadi kita akan pergi kemana sekarang, Aren?" Sosok pria yang sedang mengemudi itu memandang ke kaca yang mencerminkan wajah anak laki laki tersebut. Wajahnya terlihat tegas namun memancarkan kelembutan saat bertanya.

"Kita ke....mmmm....." dahi anak itu berkerut, ia tampak berpikir keras tentang itu. Sang ibu yang duduk disebelahnya tersenyum kecil sambil melihat anak laki lakinya yang tampak sedang berpikir keras.

Setelah mendapat ilham, wajah anak itu terlihat cerah dan tersenyum lebar, "Ayo kembali ke rumah!"

Kedua dari mereka mereka tertegun sejenak. "Aku mau makan masakan ibu" cengir manis anak itu. Setelah mengucapkan itu mereka berdua tersenyum.

"Baik, kita kembali secepat mungkin ke rumah" ujar ceria sang ayah yang lalu membanting stirnya dan mengubah arah.

"Sepertinya hari ini ibu akan banyak banyak" sang ibu tertawa pelan sambil kembali mengusap lembut kepala anak itu.

Anak itu bergumam asal nada, tanda bahwa ia sangat senang hari ini.

Psttttttt......

Terdengar bunyi seiring mobil itu berjalan, saat memandang kesamping lelaki itu manyadari sesuatu. Wajah ibunya dipenuhi cairan merah kental. Pecahan kaca berserakan dimana mana. Ayahnya terbaring tak berdaya di tempat duduknya cairan merah kental mengalir dari kepalanya.

Wajah anak itu terkena beberapa cipratan dari cairan kental itu. Ia berteriak histeris.

Terus berteriak dan berteriak tapi tak ada yang datang. Semuanya menghitam, anak itu berputar putar dalam kegelapan. Tempat dimana tak dijangkau cahaya.

...

"Hah...hah....hah..." seorang laki laki mengatur nafasnya yang masih memburu. Keringat dingin membasahi sekujur tubuhnya. Ia mencengkram erat selimutnya itu, "Lagi lagi, mimpi itu..."

Ia memegang kepalanya yang masih cenat cenut itu. "Setiap kali, jika ulang tahunku sudah dekat. Mimpi ini.... aku selalu melihat mimpi ini..."

Namaku Aren, sekarang aku berumur 15 tahun. Sebenarnya mimpi yang aku alami itu bukan sekedar mimpi belaka.
Itu adalah kenyataan yang kualami 10 tahun yang lalu, ketika aku masih berumur 5 tahun. Di hari spesialku, ulang tahunku.

Aku kehilangan kedua orang tuaku dalam kecelakaan mobil.Tapi entah mengapa aku masih hidup.

Setiap tahun.... setiap tahunnya...
Aku selalu melihat mimpi itu ketika ulang tahunku sudah dekat. Wajah kedua orang tua ku tergambar jelas di depan wajahku dan tergiang jelas di pikiranku.

Sejak saat itu, aku mulai tinggal dengan saudara ibuku, tante Anna. Dia seorang wanita yang baik hati. Sayangnya ia sering pulang larut, pekerjaannya yang memaksa nya untuk begitu.

Padahal kehidupannya sendiri saja sudah cukup sulit. Tapi ia masih harus menjagaku.

Terkadang aku berpikir, mengapa aku tidak mati saja saat insiden itu?

Mengapa aku masih saja hidup pada saat itu?

Mengapa hanya mereka saja yang pergi?

Jikalau aku juga mati pada saat itu... tante Anna pasti tidak akan menderita, tak akan ada yang menderita. Termasuk diriku.

Cerpen 10 Days ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang