19. Lisalu

228 19 0
                                    

Ehem ehem baiklah sebelum mulai aku ingin memberitahu bahwa cerita ini gak ada comedynya oke makasih.
Oh ya dan sorry masih banyak typo.

Sore adalah waktu yang paling kusuka.

Karena sore merupakan waktu bagi ku mendapat ketenangan.

Hari ini aku beserta keluarga baru saja memindahkan barang barang kami kerumah baru.

Ya, aku baru saja pindah rumah kedaerah pedesaan yang tidak begitu jauh dari kota.

Rumah baruku berada didaerah perbukitan, disini cukup banyak rumah namun jarak antara satu rumah dengan rumah lainnya agak berjauhan.

Saat ini aku sedang merapikan pakaianku dan memasukkannya kedalam lemari.

Hari sudah mulai malam, sudah saatnya makan malam aku turun kebawah untuk makan malam bersama keluarga. 

Rumah ini memiliki tiga lantai, dilantai pertama terdapat dapur dan dua kamar, dilantai kedua terdapat dua kamar dan satu gudang, sedangkan lantai teratas terdapat kebun bunga yang sangat cocok sebagai tempat bersantai.

Ah aku belum memperkenalkan diriku pada kalian semua.

Perkenalkan namaku salu edward raharja, aku keturunan Belanda-indonesia.

Ayahku seorang berdarah Belanda sedangkan ibuku sendiri adalah orang Indonesia asli.

Aku bekerja dikantor ayahku yang sebentar lagi akan diwariskan padaku karena usia beliau yang tidak lagi muda untuk bisa memimpin perusahaan.

Keluarga kami sangat harmonis dan aku adalah anak tunggal.

Saat tiba dilantai bawah aku disambut hangat oleh kedua orang tuaku.

"Ma besok aku mau jogging kesekitar sini, sekalian kenalan sama tetangga sekitar." salu mulai menyantap makanannya.

"Pergilah, mama sudah membuat kue, tolong kau bagikan pada tetangga besok ya." mama masih menyiapkan lauk untuk papa.

"Oke." setelah itu makan malam hening.

Semenjak pindah papa lebih banyak diam padahal biasanya dia sangat cerewet.

Tapi kuabaikan saja, mungkin dia terlalu lelah karena pekerjaan.

...

"Hoaam" aku bangun dari tidurku sambil menguap lebar.

Matahari sudah menampakkan separuh cahayanya.

Aku bergegas memakai celana training ku.

"Maaa, salu pergi jogging dulu," aku melambaikan tangan.

"Eeh tunggu." mama menarik baju bagian belakangku membuat lari ku terhenti.

"Kan malam tadi mam udah pesan buat ngantarin makanan buat tetangga." mama mengomeli salu yang pelupa.

"Oh iya ya sini." Aku mengambil keranjang berisi makanan itu.

"Bye mam." aku kembali melambaikan tangan.

...

Aku sudah jogging disekitar kiri dari rumah dan membagikan makanan serta memperkenalkan diri dan mereka menyambut dengan baik.

sekarang aku akan jogging disekitar seberang kanan dari rumahku.

Sudah banyak rumah kulalui saat aku menuju rumah tetanggaku yang terakhir, aku melihat rumah tua bergaya Belanda yang nampak sangat kuno.

Rumah itu sangat menyeramkan jadi aku tidak jadi memberikan kue ini kepenghuni rumah mengerikan ini.

Tapi aku melihat seorang gadis melihatku dari jendela lantai atas.

Cerpen 10 Days ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang