6. Bunga Lily

2.7K 65 1
                                    

Terlihat dua gadis kecil yang hendak menyebrangi jalan,tangan mereka berpegangan erat takut terlepas satu sama lain,Sembari kepala mereka menengok kiri kanan.

Gadis sebelah kiri bernama Bunga dengan rambut panjang lebat yang dibiarkan tergerai,kulit sawo matang dengan senyum manis serta gigi yang cemerlang.

Gadis sebelah kanan bernama Lily, Rambut Lurus sebahu,bola mata kecoklatan dan kulit sedikit lebih putih dari Bunga. Mereka juga menggunakan Ikat rambut couple dengan karakter Doraemon dan Nobita. Itu adalah Ikat rambut favorit dua gadis kecil itu.

Dari segi wajah memang tidak ada kemiripan antara keduanya karena mereka memang tidak memiliki ikatan darah.  namun karena dua gadis ini terlihat selalu bersama menjadikan mereka terlihat seperti saudara.Untuk ukuran anak kelas 3 Sekolah Dasar mereka masih terlihat polos dan lucu.

"Aduh,Lama banget ya?" Keluh Lily,keringat didahinya sudah mengucur sejak tadi.

"Sabar Lily,sebentar lagi,pasti kita bisa nyebrang" Kata Bunga menyakinkan sahabatnya yang tidak sabaran itu.

Benar yang dikatakan Bunga,selan beberapa datik kemudian jalanan sudah sedikit sepi sehingga mereka bisa menyebrang.

Sampai di gang rumah masing-masing,keduanya berpisah menuju rumah.

"Bunga,besok harus bawain aku roti keju lagi ya" Teriak Lily.

"Oke" Balas Bunga sambil mengacungkan jempol.

Sampai dirumah Lily mengucap salam dan masuk kedalam rumah. Mamanya sedang didapur menyiapkan makanan. Lily pun memilih untuk masuk kamarnya. Kamar bernuansa toska itu terlihat cantik dengan perpaduan Tempat tidur,Lemari dan meja belajar berwarna Pink.

Tok..tok..
Suara pintu kamar Lily diketuk.

"Lily..Ini mama nak,mama boleh masuk?" Suara lembut Mamanya memanggil dari luar.

"Masuk aja ma,nggak Lily kunci kok" Jawabnya tanpa mengalihkan pandangan dari buku yang sedang dibacanya.

Mamanya pun masuk,tersenyum lembut kepada anak semata wayangnya itu.

"Ada apa Ma?" Tanya Lily

"Mama mau ngomong sesuatu sama kamu,tapi kamu janji apapun yang mama sampaikan Lily harus nurut ya sayang? Suara mama tertahan.

"Memangnya ada apa ma?" Tanya Lily dengan wajah polos dan penasaran nya.

"Papa kamu akan dipindah tugaskan keluar kota,dan kamu tau kan kalau papa sayang sama mama,sayang sama Lily,dan Lily juga nggak mau jauh-jauh dari papa kan?" Jelas Mama lantas melanjutkan kalimatnya. "Papa mengajak Lily sama Mama ikut pindah keluar kota sayang" Mama berusaha selembut mungkin agar tidak runyam jika Lisa sampai marah dan mengurung diri dalam kamar seperti yang sering dilakukannya jika di marahi mama atau papanya.

"Tapi,kenapa harus pindah ma? Kenapa papa nggak tetep kerja disini aja" Seru Lily hendak menangis karena akan berat sekali rasanya meninggalkan kota ini.

"Ini tuntutan pekerjaan papa sayang,jadi kita nurut saja ya? Kamu mau kan ,nak?

Lily hanya diam mematung.

Dua sahabat kecil itupun terpisah jauh. tanpa sempat berpamitan, Lily dan keluarganya pindah dan meninggalkan kota tempat tinggalnya itu. Hanya melalui pesan Mama Liliy kepada Bunda-nya Bunga yang membuat Bunda Bunga harus membujuk anaknya yang terus menangis.

Persahabatan yang luar biasa dari keduanya. Untuk anak seusia mereka ,menemukan persahabatan seperti itu memang sulit. Mereka sudah faham akan makna persahabatan.

Hari berganti hari,bulan-bulan terlewati,Tahun-tahun tak ketinggalan. Waktu melesat cepat meski bagi dua sahabat itu terasa begitu lama. Mereka sudah tumbuh menjadi remaja. Lily dan Bunga sudah terbiasa menjalanai kehidupan masing-masing

Cerpen 10 Days ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang