10. Surat Terakhir Pangeran Buangan

220 13 0
                                    

"Vlad, apa hari ini ada jadwal yang penting?"

"Tidak pak, untuk hari ini tidak ada pesta atau agenda pemerintahan lainnya yang melibatkan bapak." Sahut suara dibalik telpon, "Untuk hari ini bapak bisa bersantai, sisanya nanti saya yang akan menyelesaikan semuanya."

"Terima kasih, Vlad."

Menemukan hari yang lega seperti ini sangat jarang, mungkin hanya beberapa kali dalam dua bulan. Kusandarkan punggungku dengan santai di atas jok kulit berwarna hitam dan bernafas lega, supirku Minh melirik.

"Jadi kita langsung pulang kerumah tuan?" tanya pria berdarah asia itu.

Aku berfikir sejenak, hari masih terlalu pagi. Kalau aku pulang sekarang, yang menyambutku hanyalah rumah yang kosong. Istriku sibuk di pabrik kain miliknya, sedangkan kedua anakku sedang ada di sekolah.

"Kurasa sebaiknya kita jalan-jalan sebentar."

"Kemana tuan?"

Pertanyaan Minh membuatku termenung untuk kedua kalinya, setiap lokasi liburan di kota sudah kudatangi bersama dengan keluargaku saat memiliki waktu senggang seperti ini. Memangnya kemana tempat yang enak untuk bersantai seorang diri? Ehm, maksudku bersama Minh? Belum ada bar yang buka jam segini, kalau café aku sudah minum kopi yang banyak tadi pagi.

Hm...

Dan semua perdebatan - perdebatan kecil di dalam otakku ini berhenti begitu kudapati sebuah kunci tembaga dibalik saku jasku.

Tidak, aku sudah menyimpan benda itu lama disana. Aku sudah berusaha untuk melupakan semua kekacuan dan ambiguitas yang melandaku sejak negeri ini memilihku untuk menjadi pemimpin mereka.

...

"Minh" panggilku.

"Ya tuan?"

"Antar aku ke reruntuhan kastil kerajaan Vrirean."

***

Republik Vrirean, negara kecil yang terletak di sebuah pulau yang diapit antara benua eropa dan asia. Potensi terbesar dari negeri ini adalah hasil kelautan yang melimpah karena dikelilingi lautan luas yang kaya ikan, kedua adalah produsen minyak bumi yang juga sama melimpahnya.

Teknologi, sumber daya manusia yang cerdas, alur ekonomi yang sangat stabil, serta kemanan yang sangat terjamin. Belum sampai dua puluh tahun merdeka, tanah air ku kini sudah menjadi negara yang maju.

Sebagai pemimpin, aku mengetahui setiap sudut dan seluk beluk di negeri kecil nan kaya ini.

Meski begitu, sejarah dibalik terbentuknya negara ini juga sangat kelam.

Ya, sejarah yang kelam.

Bagaimana negara ini terbentuk, bagaimana kami menyusun sistem yang baru, dan bagaimana aku melakukannya.

Bagaimana aku menghabisi nyawa temanku sendiri.

Lima belas tahun yang lalu, Vrirean merupakan wilayah yang menganut sistem Monarki Absolut. Yaitu kerajaan yang dimana setiap perintah dari rajanya adalah hal yang mutlak, tak ada satupun yang berani menentang perintah dari sang raja apapun itu.

Dari arti katanya saja, sudah tidak adil benar kan?

Kedengarannya memang tidak adil, namun buktinya kerajaan itu berlangsung dengan damai hingga empat belas generasi.

Kemudian negeri makmur dan damai itu berubah saat raja Vrirean XV berkuasa.

...

Atau lebih tepatnya, saat anak sulung raja Vrirean saat itu tewas di medan pertempuran.

Cerpen 10 Days ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang