Esai-esai yang aku tulis ini, lebih berkaitan dengan dunia psikologi dan bagaimana kita keluar dari jeratan hidup yang menekan. Di sini kau akan menemukan bagaimana memilih psikiater atau psikolog sebelum memutuskan pergi ke klinik mereka. Bagaimana...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Pada awalnya, bagian ini, PSIKOLOGI DAN PSIKOTERAPI, ingin aku jadikan tempat khusus untuk mencatat dan memelajari apa yang aku sebut dengan gangguanintelektual, dengan cara membuat diriku sebagai subyek penelitian beserta orang-orang yang aku kenal di sekitarku. Itu berarti, semua hal yang berkaitan dengan intelektualitas, psikologi dan psikoterapi. Dan tentunya memang agak berat.
Pada dasarnya aku ingin mencatat segala aktivitas intelektualku dan dunia sekitarku lalu apa yang bakal terjadi jika gairah intelektual atau keinginan untuk maju dalam ranah ilmu pengetahuan terhenti atau terhalangi oleh berbagai macam hal. Itulah sebabnya, bagi kalian yang tak tertarik dengan pencarian gagasan, mungkin kalian akan bosan dengan beberapa tulisan terakhirku di sini. Karena aku tengah mengkhususkannya dan mencoba berbicara dengan orang yang kemungkinan besar memiliki kecenderungan semacam diriku.
Beberapa tulisan terakhirku berkaitan dengan intelektualitas yang bersinggungan dengan psikologi atau psikiatri. Itulah sebabnya aku menulis soal membaca, kegairahan menulis yang hilang, dan lain sebagainya yang tak lain bukan pastinya dialami oleh mereka yang menulis dan membaca. Dan yang lebih terkhusus, bagi mereka yang cukup serius dan sangat serius di dalamnya.
Karena ruang ini sudah terlanjur menjadi milik publik dan kebanyakan wattpad diisi oleh anak-anak remaja atau generasi milineal yang tak terlalu tertarik dengan kegairahan intelektual yang mencolok. Maka, bagi kalian yang sangat tertarik dan benar-benar ingin merasakan bagaimana keseharian seorang yang hidup dalam dunia ide-ide. Maka aku sarankan kalian membaca bagian wattpad milikku yang berjudul J'Paris Bohemien. Jika kalian benar-benar penulis, pencari ide, dan merasakan hal-hal yang dialami sekian banyak pencipta. Maka J'Paris Bohemien akan sangat cocok untuk kalian baca sebagai pengganti apa yang harusnya aku sebut sebagai gangguan intelektual.
Tapi aku sarankan, jika kalian tak siap dengan ruang itu, mendingan kalian tetap di sini saja. Di sana, aku akan menjadi diriku yang sebenarnya. Di mana aku bisa mencaci Eka Kurniawan, mengolok-olol Dee atau Dewi Lestari, merendahkan Aa Mansyur atau tak menganggap penting Mahfud Ikhwan dan sekian banyak penulis modern Indonesia segenerasiku yang biasanya disebut para sastrawan muda.
Jika kalian sering ke Gramedia, berada di toko buku, dan kagum atau tertarik dengan sekian banyak penulis yang hari ini terkenal semacam Ayu Utami, Djenar, dan banyak lainnya. Maka J'Paris Bohemien akan membicarakan itu semua karena aku bagian dari dunia semacam itu walau mencoba menjaga jarak dan berada di luar.
Kalian akan tahu bagaimana sebuah karya bisa menjadi tolol di tangan pengarang ternama seperti Laila S. Chudori atau banyak puisi dari para sastrawan hari ini sangatlah tidak penting. Di situ akan ada alasan-alasannya. Dan yang paling penting, dalam J'Paris Bohemien, bagaimana suka duka menulis yang bagi kalian jarang mengetahuinya.
Menulis sangat berkaitan dengan psikologi. Ada perasaan marah, kecewa, gagal, dan merasa hancur atau lelah. Ada masa di mana kamu merasakan bahwa aku tak bisa melakukan apa pun kecuali menulis hal sepele dan remeh. Di dalam J'Paris Bohemien kamu akan mendapatkan itu semua.
Sastra Indonesia seringkali sangat kejam. Begitu pula dunia kesenian dan yang lainnya. Walau begitu, kalian akan tahu bagaimana cara menghargai seorang penulis atau pembaca. Dan adakalanya mencoba untuk bersikap bijak dalam banyak hal walau gagal.
Proses menulis novelku kini sudah berada di halaman 230. Dua bulan lagi mungkin akan selesai. Jadi aku mohon maaf jika ruangan ini menjadi semakin membosankan bagi kalian. Karena untuk saat ini aku jauh lebih tertarik dengan hal-hal yang aku anggap jauh lebih menarik dan mengesankan. Sejujurnya, menulis psikologi secara umum bukanlah keahlianku. Psikologi di tanganku, lebih sering menjadi bagian dari pencarian gagasan dan kedirianku. Dan itu jelas sifatnya sangat intelektual dan pribadi. Jadi aku mohon maaf pada kalian yang sudah terlanjur tertarik dengan ruangan ini.
Beberapa waktu yang lalu ada seseorang yang menganjurkan untuk menulis kasus-kasus psikologis dan bagaimana cara penangannya. Di Googgle sudah banyak dan di buku-buku, banyak diterbitkan Pustaka Pelajar, juga sudah ada berbagai macam studi kasus yang bagus dan layak dibaca. Jadi aku tak ingin menambahi hal-hal yang sudah ada dan tak lagi menarik semacam itu. Carilah di internet, kalian akan sangat mudah menemukannya.
Saat membaca ruang ini, kalian mungkin berpikir, mana ada terapi membenci, terapi marah-marah dan bahkan terapi membakar buku atau membully orang lain? Dalam dunia psikologi umum, kalian akan mendapatkan hal yang diulang-ulang dan terkadang penuh omong kosong bahkan kita harus menjadi orang baik dan psikologi dianjurkan untuk mencapai kebaikan-kebaikan semacam itu. Pada kenyataannya, banyak hal negatif di dunia ini, yang sering tidak dianjurkan kalangan agamawan, pendidik, orang tua, atau masyarakat malah menjadi terapi keseharian kita. Kita tersembuhkan oleh apa-apa yang dianggap jahat, terlarang, dan tak bermoral.
Kalian mungkin nantinya tak akan suka kalau aku suatu saat nanti menulis terapi seks, terapi pacaran, terapi mencuri, terapi membunuh, terapi balas dendam, terapi mengumpat, bahkan terapi menyakiti orang-orang. Dan yang sedang ingin aku bahas adalah terapi egoisme yang berkaitan dengan Anti-Empati. Anti-Empati mungkin akan jadi gagasan besarku di dunia psikologi yang suatu saat nanti ingin aku jadikan sebuah buku.
Banyak dari kita mungkin tak mengakuinya. Tapi pada dasanya itu adalah kenyataan. Kita senang jika orang yang kita benci menderita. Kita merasa terhibur dengan penderitaan orang lain atau kita merasa bahagia dengan ketidakcuhan kita. Inilah psikologi yang tengah ingin aku bahas, yang jika salah satu dari kalian adalah anak psikologi dan psikiatri, aku sangat yakin, jarang ada yang mau membahasnya bahkan tidak oleh dosen-dosen kalian sendiri.
Sebisa mungkin, aku akan menghindari banyak jargon menyoal bipolar, paranoid, serangan panik, bulimia, dismorfik, gangguan afektif atau mood, skizofrenia, borderline, dan banyak nama lainnya yang berkaitan dengan gangguan jiwa dan aku akan menghindari penggunaan id, ego, super ego, hingga yang kini mengarah pada neuro sains.
Biarlah nanti ruang ini bebas untuk siapa saja di wattpad ini. Hal-hal yang cukup berat dengan kata-kata asing akan aku hilangkan. Dan jika ada di antara kalian ada yang tertarik dengan apa yang aku sebut sebagai gangguan intelektual. Bacalah tulisanku J'Paris Bohemien. Kalian bisa mencarinya. Di situ, kalian akan mendapatkan dunia yang indah sekaligus kejam. Kata-kata yang menawan dan ada kalanya suram. Kalian akan mendapatkan dunia yang kalian sebut sebagai penulis.