Esai-esai yang aku tulis ini, lebih berkaitan dengan dunia psikologi dan bagaimana kita keluar dari jeratan hidup yang menekan. Di sini kau akan menemukan bagaimana memilih psikiater atau psikolog sebelum memutuskan pergi ke klinik mereka. Bagaimana...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
MENGEMBARA DI TANAH ASING. Buku perjalananku dari kota ke kota di Jawa, yang terpaksa aku akhiri di halaman 704 saja. Kalau tidak, aku bisa menjadikan bukuku ini seribu atau dua ribu halaman. Cukup besar? Tidak. Sangat terbilang buku kecil.
Sebenarnya ini adalah buku pertama perjalananku. Setelah itu dilanjutkan ke kota-kota berukuran sedang. Dan Setelah itu kota-kota besar di luar Jawa.
Hanya saja, keuanganku dan tubuhku ditambah kejiwaanku untuk saat ini tak cukup. Mungkin ini juga akan mungkin, menjadi perjalanan terakhirku. Mungkin.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Sejujurnya aku sudah lelah dengan semuanya. Aku sudah semakin lelah menulis. Lelah membaca. Dan lelah terhadap apa pun. Mungkin, kelak, aku akan menulis lagi jika bulan depan aku sedikit berubah pikiran atau kalau tidak jadi meninggalkan pulau ini. Saat aku ingin bersembunyi dari dunia dan orang-orang yang aku kenal dan tak mengenalku.
Atau saat aku ingin benar-benar mati.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ini adalah salah satu naskah yang paling aku sukai dari sekian banyak naskah lainnya. Naskah yang membuatku kadang tertawa. Tersenyum geli. Dan merenung.
Sebuah buku yang saat aku sendiri membacanya, betapa anehnya duniaku dan sekitarku ini.
Ya. Mengembara di Tanah Asing Adalah buku perjalanan. Biografi pribadi. Masa kebosanan dan depresiku yang cukup parah. Ketidakpuasanku dengan kota ini. Tentang pembaca buku dan buku-buku yang aku lihat di berbagai kota. Tentang para pesepeda yang hampir punah. Tentang alam, lanskap, lingkungan, dan kemungkinan Jawa dan masa depan Indonesia. Tentang bagaimana aku menjuluki Jakarta sebagai Ibu Kota Neraka. Bagaimana aku marah-marah di Malang. Bagaimana aku mendua di Bandung. Atau merasakan panas kota yang mengerikan di Semarang dan lainnya. Ini adalah buku, yang mungkin sangat tak disukai para walikota dan gubernur di kota-kota yang aku masuki. Buku yang terlalu kejam menilai sebuah kota dalam sudut pandang yang begitu kasar. Sebuah buku, yang mengatakan bahwa kota telah tamat.
Ini adalah buku. Duniaku. Diriku. Apa yang aku lihat, rasakan, dan pikirkan. Itulah sebabnya, aku sendiri sangat menyukainya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Kemungkinan akan ada 8 buku ynag akan aku cetak bulan ini. Jika aku mencetak seluruh naskahku. Mungkin aku bisa mendapatkan 20-30 buku. Mungkin? Yah, aku tak banyak waktu untuk itu.
Aku ingin kabur dari dunia ini.
Jika ada yang menginginkan buku-bukuku. Kalian bisa mencarinya di Bukalapak, Tokipedia, Carousell, dan instagram bertanda pagar merahnaga atau judul buku-buku.
