Lekas sembuh untuk seseorang yang ada di sana. Semoga mampu melewati hari ini. Membuka matamu kembali, mata hitam yang indah, dan bernapas seperti biasanya.
Aku tak lagi bisa berdoa. Tapi aku berharap akan kesembuhanmu. Berharap akan kesehatanmu. Dan berharap atas semuanya: kau baik-baik saja setelah hari ini akhirnya datang.
Aku akan menunggumu di sini. Dalam kasih. Dalam harap. Dalam cinta. Dalam segala hal yang nanti bisa kita ceritakan lagi berdua.
Hari ini akan berhasil kau lalui. Dan akhirnya, kau akan berbincang denganku seperti biasa. Tawa riang yang malu-malu. Senyum lembut yang menenangkan. Keberadaanmu yang menyelamatkan dari kehancuran yang hampir mendadak.
Di antara waktu yang sedikit berhenti. Ada aku yang selalu di sisimu walau berada dari jauh. Membentang lebar pulau. Tak menyurutkan inginku kau kembali seperti sedia kala.
Lekas sembuh sayang. Kembalilah untukku. Dan untuk dirimu sendiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
PSIKOLOGI, PSIKOTERAPI, DAN MASALAH LAINNYA
Non-FictionEsai-esai yang aku tulis ini, lebih berkaitan dengan dunia psikologi dan bagaimana kita keluar dari jeratan hidup yang menekan. Di sini kau akan menemukan bagaimana memilih psikiater atau psikolog sebelum memutuskan pergi ke klinik mereka. Bagaimana...