BIPOLAR

807 55 20
                                    

Banyak orang dengan mudahnya mengatakan diri sebagai bipolar. Hanya karena sedikit cemas, perasaan tak nyaman yang datang, atau merasa depresi. Banyak orang seolah ingin dianggap menderita bipolar padahal apa yang dialaminya hanya salah satu gangguan kejiwaan yang jauh lebih ringan yang berkaitan dengan mood. Atau masalah lainnya yang tak berkaitan sama sekali.

Banyak orang juga tak tahu bipolar itu apa selain dari internet. Karena dunia pendidikan memang tak mengajari kita tentang kejiwaan. Dan banyak yang menganggap bipolar adahal hal yang sepele.

Tidak. Bipolar tidaklah sepele. Ini adalah salah satu jenis gangguan terparah dalam kelompok gangguan mood atau afeksi. Dari mulai segi pembiayaan yang luar biasa mahal. Obat-obatnya yang mahal. Dan penangan yang sulit. Keberuntungannya, bipolar tak seburuk skizofrenia yang bisa sepenuhnya tak sadarkan diri dan didentikan sebagai orang gila yang ada di jalan-jalan.

Bipolar adalah gangguan mood. Gangguan mood paling parah di antara gangguan mood lainnya.

Contohnya diriku yang sekarang ini memasuki masa depresi yang begitu menyakitkan. Nyaris tak ada ketenangan dalam satu hari. Bahkan sedetik saja rasanya bagaikan neraka. Dan hal semacam ini bisa berlanjut selama lebih dari 6 bulan atau hampir satu tahun depresi penuh.

Bagaimana seseorang bisa mencari uang, bekerja, meneliti, melakukan berbagai hal jika nyaris satu tahun penuh mengalami depresi?

Banyak orang nyaris tak bisa melakukan apa-apa. Yang lainnya masih bisa beraktivitas. Yang lainnya lagi, jika memiliki pendamping dan hubungan intim atau personal yang cukup kokoh dengan seeorang. Bisa bertahan dalam menghadapi tekananan depresi yang mengamuk.

Setiap hari mengalami kecemasan hebat. Menggigil. Tubuh dingin. Ada yang mengalami sakit fisik tertentu akibat bipolar yang dideritanya  Perasaan tak nyaman atau tak enak. Merasa tak berguna. Merasa sendirian. Seringkali juga disertai mimpi-mimpu buruk. Waham. Yang lebih parah bisa sampai hilang ingatan dalam beberapa jam sampai seharian penuh. Keinginan bunuh diri atau ingin merusak apa pun yang ada di sekitarnya karena memang sangat menakutkan. Mudah tersinggung. Sensitif. Mudah marah. Beberapa orang, terkhusus perempuan, melibatkan menyakiti diri sendiri untuk mengekspresikan penderitaannya. Walau jenis menyakiti diri lebih banyak ke borderline dan lainnya.

Ini berarti, nyaris tak bisa tidur karena cemas hebat. Pikiran penuh dengan pesimisme. Ingin segera pergi dan lari entah ke mana. Dan jika tak ada satu pun yang menolong, banyak yang berakhir dengan bunuh diri.

Menurut penelitian, para laki-lakilah yang cenderung lebih sukses melakukan bunuh diri dari pada perempuan.

Baiklah. Untuk memahami bipolar. Akan aku contohkan sedikit bagaimana rasanya memiliki bipolar itu. Selain pengobatannya sangat mahal dan setara dengan penyakit jantung. Bipolar juga adalah gangguan mood yang bisa merusak kehidupan seseorang itu dalam hampir semua taraf yang memungkinkan.

Kamu akan kesusahan menjalin hubungan dengan orang lainnya seandainya masa depresi datang. Bagi penderita bipolar, hubungan sosial itu menyakitkan. Terlebih saat penderita bipolar tak memiliki satu pun penguat dan pendukung untuknya. Rasanya, huhf, mengerikan. Takut ditolak. Ditinggalkan. Tak dipahami. Takut dibenci. Takut dan takut yang diiringi kecemasan dan depresi hebat. Perasaan lelah. Tak ingin melakukan apa pun. Tak bergairah karena semuanya rasanya percuma. Dan pikiran bunuh diri hampir setiap menit atau jam.

Bisa dibilang, nyaris tak ada ketenangan sama sekali, yang itu berarti bisa berbulan-bulan.

Aku sering mengibaratkan seorang perempuan yang sedang menstruasi tapi bukan hanya seminggu atau dua minggu. Tapi menstruasi hampir satu tahun lamanya. Dan menstruasi itu harus digandakan sampai sepuluh sampai dua puluh kali dalam kadar ketidakstabilan emosi dan rasa sakitnya.

Bayangkankan saja menstruasi setahun penuh dengan perasaan ingin marah dan mudah tersinggung yang dikalikan sepuluh sampai dua puluh kali. Perbandingan ini hanya sedikit mendekati rasa sakit dan kengerian yang dialami para penderita bipolar. Perbandingan sebenarnya adalah saat kamu merasa depresi. Yaitu depresi normal atau skala kecil. Maka kalikanlah sepuluh sampai dua puluh kali perasaan depresi itu. Dan jika kamu cukup normal dan mengalami masalah kejiwaan ringan dan sekarang tengah ke psikiater, psikolog, atau terlindungi oleh kehangatan keluarga. Sekali lagi kalikanlah itu sepuluh sampai dua  puluh kali lipat.

Ini sama saja saat kamu sakit kanker. Rasa sakit kamu dua puluh kali lebih parah dari mayoritas orang-orang lainnya. Saat kamu sakit fisik atau nyeri. Nyeri kamu dua puluh kali lebih parah dari nyeri biasanya.

Perbandingannya nyeri tertusuk jarum atau teriris pisau sedikit saja di jari tangan. Sama seseorang yang mengalami nyeri karena patah tulang. Bipolar adalah yang terakhir. Suatu kelipatan yang berlipat-lipat dari depresi, kecemasan, sakit, dan hal-hal lainnya.

Jika itu cabai. Seorang biasa memakan satu buah cabai setiap harinya. Bipolar memakan dua puluh cabai setiap detik, setiap menit, setiap hari tanpa jeda

Itulah sebabnya, setiap detik layaknya neraka. Karena satu hari saja, bahkan masa semacam ini aku menganggapnya layaknya satu tahun penuh rasa sakit orang normal.

Satu detik adalah sama dengan satu hari depresi. Maka satu hari adalah entah berapa ribu depresi.

Inilah sebabnya, seorang bipolar harus selalu ditemani, didukung, tak dijauhi, selalu diperhatikan, dicintai, segera dibalas; entah chat, telpon, atau ditemani seharian entah ke mana. Dipeluk. Ditenangkan. Dan tak dihakimi. Salah satu jenis gangguan yang paling repot dan tak menyenangkan bagi pihak yang ingin membantu.

Kadang, menghilang sebentar saja, sebagian besar pengidap bipolar menganggap sebagai bukti tak ingin membantu dan bukti seseorang itu tak mencintanya. Karena kebutuhan terus-menerus ditemani dan ketakutan ditinggalkan. Membuat para pendukungnya kewalahan dan akhirnya mundur.

Ini adalah penyakit raja monster di antara para monster lainnya.

Teman. Sahabat. Atau kenalanan jauh tak memenuhi kriteria utuh untuk membuat penderita bipolar tenang. 

Bipolar menginginkan hubungan penuh, intim, saling memahami, dan selalu berada di sisi kapan pun saat dia membutuhkan. Itulah sebabnya banyak dari mereka menginginkan konsep cinta yang setia dan saling melindungi. Kesetiaan membantu menstabilkan emosi dan pikiran sebanding berlipat-lipat kali datang ke psikolog.

Pasangan intim: kamu bisa menyebutnya pacar, istri atau suami, kekasih, atau perhatian orang tua. Sama halnya bantuan klinis yang bisa bertahun-tahun diberikan oleh para terapis.

Keberadaan mereka membuat tenang dan seolah memiliki jangkar untuk berpulang. Kapan pun kamu sakit, ingin cerita, ingin disayang dan dimanja, ingin dipeluk, diperhatikan, disayang-sayang. Kekasih, istri/suami, atau orang tua bisa melakukannya. Tidak seperti teman atau hubungan yang belum terpetakan. Karena hubungan yang longgar itu berarti seorang bipolar tidak bisa menuntut untuk ditemani dan diperhatikan. Karena pada dasarnya bukan siapa-siapa. Jadi menuntut diperhatikan yang berlebih seringkali berakhir cekcok dan akhirnya akan berujung "emang kamu siapa?"

Tanpa pendamping yang cocok, sabar, tangguh, dan penyayang. Seorang bipolar akan kesusahan hidup. Mereka akan terlalu dilanda ketidakmenentuan dan serangan yang datang tiba-tiba yang bisa menghancurkan semuanya seketika.

Itu sama saja tiba-tiba gunung berapi meletus dan meratakan rumah atau tempat kamu bekerja seketika. Seperti itulah bipolar.

Saat ingin bangkit, bekerja, hidup, dan optimis. Tiba-tiba depresi datang. Semua yang dibangun sejak awal langsung hancur seketika. Dari mulai hubungan sosial, pertemanan, pekerjaan, dan semua agenda yang sudah dijadwalkan menjadi rusak nyaris sepenuhnya.

Ya, banyak penderita bipolar itu tangguh. Tapi setangguh apa pun dia. Menghadapi depresi seumur hidup, siapa yang kuat menghadapinya seorang diri?

Setiap hari bagi bipolar adalah neraka. Hari berikutnya adalah neraka. Begitu juga hari berikutnya.

Neraka tanpa batas waktu kecuali kematian total bagi pihak yang menderitanya. Atau kasih sayang, cinta, perhatian dan kesetian yang tulus yang bisa meredakan neraka itu.

Ya. Pilihannya hanya ada dua itu. Pilihan yang sama-sama sulit dan tak mudah dilakukan dan didapatkan.

PSIKOLOGI, PSIKOTERAPI, DAN MASALAH LAINNYATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang