ORANG TUA KITA ADALAH TUHAN

702 23 32
                                    

Berdoa ke Tuhan? Sosok yang memusnahkah hampir semua kehidupan di masa Noah itu? Hmm, tidak. Cukup menengok orang tua kita sendiri itu sudah cukup melihat gambaran Tuhan di muka bumi.

Orang Tua kita adalah Tuhan. Mari kita mendiskusikan Tuhan yang jauh lebih kebal dari penghakiman dan segala hal jahat yang dilakukannya. Karena dia adalah Tuhan, sang pencipta diri kita lewat sperma sehingga kita menolak membeberkan fakta yang telah dilakukannya?

Mari kita berpikir dan merenung, ke Tuhan yang lebih dekat, yang ada dalam kehidupan sehari-hari kita, yaitu Orang Tua kita.

Saat seorang anak depresi karena nilai buruk. Dia akan mencari dan meminta bantuan kepadanya Orang Tuanya. Bukan Tuhan. Saat si anak ingin kuliah, meminta uang saku, baju, bensin, dan lindungan. Orang Tua yang memberikan dan hadir. Orang Tua lah yang memutuskan beranak dan ingin menciptakan anak. Bukan Tuhan. Orang Tualah yang memberikan makan dan  pelukan. Bukan Tuhan. Banyak dari kita lebih takut ke Orang Tua kita dari pada Tuhan yang jauh. Lebih mendengarkan Orang Tua dari pada Tuhan yang membisu. Lebih tunduk ke Orang Tua dari pada Tuhan yang entah di mana. Lebih suka berlindung di rumah orang tua bukan di rumah Tuhan. Lebih sibuk ingin membahagiakan orang Tua dari pada Tuhan yang sepanjang hidup nyaris tak ada di dekatnya. Dan aku yakin, kamu akan begitu tunduknya kepada Orang Tuamu saat ingin menikah dari pada kepada Tuhan. Ini juga berlaku bahwa kamu lebih takut dengan murka Orang Tuamu dari pada Tuhan yang tak ada di kehidupan sehari-harimu.

Kita lahir dari sperma dan rahim Orang Tua kita bukan dari sperma dan rahim Tuhan. Orang Tua kitalah yang membuat kita ada. Banyak anak dengan bangganya dan sok memberontak terhadap Tuhan yang tak kelihatan. Tapi cobalah berontak ke Orang Tua secara langsung. Katakanlah ke mereka, mereka salah, mereka buruk, mereka sewenang-wenang, dan kalian tidak ingin memiliki Orang Tua seperti mereka. Tapi siapa yang berani kecuali sangat terpaksa dan saat dirinya sudah cukup dewasa?

Sejauh ini aku belum pernah melihat seorang bayi pun yang bisa hidup sendirian di dunia ini tanpa harus bergantung pada Orang Tua (pengasuh) dan hanya menggantungkan dirinya ke Tuhan. Atau kita bisa melakukan percobaan kasar, membebaskan anak-anak umur lima tahun ke perkotaan dan biarkan dia mencari makan, uang sekolah, beli gadget, kuota dan segalanya sendiri dan suruhlah mereka terus-menerus berdoa kepasa Tuhan untuk meminta segala sesuatunya. Lakukan isolasi total terhadap Orang Tua baru atau pengasuh. Jangan biarkan mereka bergantung pada orang lain dan biarkan hanya Tuhan yang melindungi, menjaga, memberi makan, dan memberi mereka sekolah, baju, uang spp dan lainnya. Apakah anak-anak umur lima tahun itu mampu melakukannya? Aku skeptis. Mayoritas besar mereka mungkin akan mati, dijual, diperkosa, atau diperbudak dan hidup sangat menderita. Mau sampai berjuta kali mereka berdoa. Tuhan tak akan hadir. Toh, seandainya Dia memang hadir. Paling hanya sesekali. Lebih sering Orang Tua kita yang nyaris tak terhitung yang siap sedia berada di dekat kita kalau dia mampu.  Dan Tuhan tidak main Line, IG, dan Watsap. Jadi, saat kita memanggil Orang Tua kita lewat media itu. Mereka akan sebisa mungkin hadir. Tapi, siapa yang punya nomor milik Tuhan? Dan siapa yang pernah bertemu Tuhan dan berkata, "Tenangkanlah aku. Aku ingin dipeluk." Tidak. Orang Tua kitalah yang memeluk kita. Dan ini juga berlaku kebalikannya.

Orang Tua juga bisa kejam, sadis, dan tak segan-segan membunuh. Mencabut nyawa anaknya sendiri. Sejauh yang aku tahu, banyak anak lebih takut dan trauma dengan Orang Tua nya dari pada dengan Tuhan. Orang Tua nyaris mutlak di mata anak kecil semutlak Tuhan itu sendiri. Tidak bisa dibantah. Tidak bisa ditolak. Dan anak sangat tak ingin membantah dan bahkan berlari dari Orang Tua seperti itu. Mendengarkan aturan, larangan, dan menghukum si anak layaknya Tuhan itu sendiri. Dan dia berceloteh atau kamu bisa menganggapnya firman, bahwa kamu tidak boleh ini dan itu. Hal ini buruk dan itu baik. Dan hampir semua yang dikatakan Orang Tua kita adalah firman yang nyaris tak bisa dibantah kecuali kita mau mendapatkan pukulan, tendangan, pintu yang terkunci, makan malam yang tak ada, saku yang dikurangi, penyiksaan, atau sekedar suara amarah dari Orang Tua kita saja sudah membuat kita bungkam. Betapa hebatnya Orang Tua kita bukan?

PSIKOLOGI, PSIKOTERAPI, DAN MASALAH LAINNYATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang