UNTUK APA HIDUP?

679 42 23
                                    

alasanku menulis?
ada dua. pertama menyelesaikan gagasanku. kedua untuk mempersiapkan diri mati karena masih ada satu halangan yang sangat mengganjal yang tak mampu aku selesaikan pada akhirnya.

pertanyaan, apakah ada dunia arwah? Apakah nanti aku berada di sana dan kembali bosan? lalu untuk apa aku mati jika pada akhirnya sama saja dengan hidup lagi? inilah yang paling membuatku jengkel selama setahun terakhir. kematian yang berakhir dengan kehidupan baru lagi. suatu hal yang rasanya tak ingin aku pikirkan. apa guna mati kalau begitu?

dan buku-buku sejujurnya hanya sekedar menemani aku hidup agak lebih lama sampai aku mencapai batas akhir perenunganku dan halangan itu bisa aku lewati. buku itu menyenangkan tapi hanya sekedar itu pada akhirnya. sekedar ulangan dari inti masa lalu.

jika hidup itu hanya untuk bahagia. maka aku lebih memilih menjadi semut. kutu. bakteri. virus. atau kalajengking dan hiu saja. atau mungkin ayam jantan, bisa seks sepuasnya dengan banyak betina?

jika hidup hanya untuk bahagia. pohon dan meja mungkin lebih bahagia dari pada manusia. dan jika sama-sama mati atau tak hidup. sebongkah batu jauh lebih baik, mungkin, dari pada manusia berotak yang bahagia lalu mati layaknya rumput yang sekedar ada, kering, lalu mati. bedanya?

ya, jika kamu cuma sekedar ingin bahagia. tak apa-apa jika teroris mengebommu atau truk menabrakmu sampai mati. maka kamu akan mati bahagia? sama halnya dengan ayam potong yang mungkin juga tanpa banyak sadar dan akhirnya mati digoreng. sama-sama tak akan diingat. kecoa mati tak ada yang mengingatnya. kamu mati tak ada yang mengingat. lalu kamu dan kecoa, hidup untuk apa?

untuk Tuhan? oh dia akan menyiksamu! untuk kesenangan? simpanse dan belut memang tidak hidup senang? untuk keluarga? gajah dan monyet pun berkeluarga. atau untuk, anak? oh, seekor tikus got pun mempunyai dan memelihara anak. lalu?

berbicaralah denganku sampai semalamam penuh mengenai alasan kenapa hidup. jika kamu ateis akan mudah jika aku melemparmu ke sungai atau jurang. jika kamu bertuhan dan yakin bahwa kamu orang baik dan tuhan itu baik. aku juga bisa melemparmu sekarang juga. tidakkah kamu akan senang jika dengan cepatnya bertemu tuhan yang baik itu?

untuk apa kita hidup? entahlah. kebanggaan. popularitas. makan. perjananan. bekerja keras. mencintai. dan jika hanya sekedar itu, para bonobo juga bisa melakukannya. singa dan macan juga hampir mirip. dan jika hidup sekedar sekolah, kerja, menikah, mati, dan diselingi sebentar tawa dan kepuasan. seekor babi hutan rasanya jauh lebih enak hidupnya dari pada manusia.

hidup. ya. hidup itu sebenarnya untuk apa?

PSIKOLOGI, PSIKOTERAPI, DAN MASALAH LAINNYATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang