KEGELAPAN YANG BEGITU MENENANGKAN

488 46 28
                                    

Matikan lampu. Pejamkan mata. Dunia tiba-tiba menjadi begitu lembut. Ada kalanya, kegelapan di sekitar kita terasa sangat menenangkan dan melindungi. Membuat segala yang ada di sekitar kita hanyalah segala yang tak nampak. Bahkan diri kita sendiri.

Aku mencintai kegelapan. Kegelapan yang melingkupi. Kegelapan yang begitu teduh dan tenang. Kegelapan yang sangat lembut sekaligus dalam.

Saat perasaan sedih dan tertekan. Kegelapan menjadi ruang yang begitu mengerti. Saat dunia tiba-tiba menjadi terlampau berat. Kegelapan menjadi semacam rumah untuk berpulang. Saat dunia terasa tak lagi sebagai dunia. Kegelapan adalah selimut untuk kita melelapkan diri.Tertidur dari dunia terang dan segala keriuhannya.

Dan aku, sangat mencintai mata yang tertutup dalam tidurnya. Sama halnya saat matahari enggan beranjak dan bulan berhenti sebagai kekosongan yang begitu luas. Saat itulah, kegelapan membuat langit sangat indah dan begitu menghibur.

Bagaimana kau bisa mencintai kegelapan?

Matikan sekali lampu. Putar musik yang paling kau sukai. Maka kau akan menemukanku di situ. Dunia di mana aku sering berada.

Mengangkat tangan ke atas langit-langit. Gelap. Hanya ada sedikit jemariku yang terlihat. Dunia di mana kegelapan mengambil diriku dan yang tertinggal hanyalah suara-suara dan perasaan dari kedalaman yang menuju permukaan.

Di saat seperti itulah, seluruh diriku hanya terdiam. Mengembuskan napas. Menggigit bibir. Merayakan perasaan haru atau kekosongan dari segala sesuatu.

Kadang, yang datang adalah ketenangan yang begitu sangat melingkupi. Atau mata yang tiba-tiba berair. Menetes tak terkendali. Dan segala yang menekan tiba-tiba mencair.

Menangislah untuk dirimu sendiri, ujarku berkali-kali. Bibir pun tersenyum kecil dan sedikit kebahagiaan datang memeluk seluruh diriku. Walaupun hanya sekejap.

Setiap musik atau lagu yang kita putar, adalah saat di mana kita menuju ke kedalaman diri kita sendiri. Tak ada yang nampak di sekitar kita saat kegelapan menutup semua ruangan. Yang ada hanyalah suara dan diri kita yang semakin tenggelam, masuk semakin dalam, menuju perasaan kita yang selalu kita tekan di depan orang-orang.

Saat seperti itu, dunia menjadi lebih ringan dan tak lagi berat.

Kegelapan remang, di mana cahaya sedikit masuk dan mencuri tempat juga adalah dunia yang paling aku sukai. Berjalan di antara jalanan yang sunyi, menatap langit berbintang yang luas, atau memandang jauh sebuah dunia yang begitu kosong di malam hari. Dunia semacam itu terasa sangat indah. Sama indahnya dengan kebiasaanku berjalan kaki di tengah rintik hujan sambil melewati lampu-lampu jalanan yang membuat tetesan hujan nampak begitu melankolis.

Berjalan sendirian melewati dunia di mana sedikit orang ada di dalamnya, dan lampu-lampu berpijar tak terlalu terang, membuatku begitu sangat menikmatinya.

Apakah kau pernah merasakan, dunia di mana segala sesuatunya hanya tinggal diri sendiri dan benda-benda sekitar? Atau hanya ada alam dan ruangan yang kosong?

Dunia semacam itu, di saat-saat tertentu sangatlah menenangkan. Sama halnya dunia di mana kegelapan mengisi setiap ruangan yang ada di kamar kita.

Mematikan lampu. Memutar musik yang kita sukai. Memejamkan mata. Merasakan setiap diri kita yang semakin mengarah ke bawah. Ke sebuah dunia, yang tak seorang pun pernah tahu.

PSIKOLOGI, PSIKOTERAPI, DAN MASALAH LAINNYATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang