DEATH NOTE: KEMBALINYA L

437 18 2
                                    

Seorang laki-laki terbangun di sebuah tempat yang tak ada apa pun di dalamnya kecuali hanya warna putih yang bagaikan tiada ujung. Ia mengangkat kedua tangannya tepat di depan dadanya. Mengamatinya perlahan. Lalu menatap pada kedua kakinya yang telanjang.

Dia tak tahu di mana sekarang dia berada. Menengok kanan dan kiri. Hanya warna putih. Warna seputih angsa yang begitu lembut sekaligus menakutkan.

Dia langkahkan kakinya. Perlahan. Mengamati dunia aneh yang ada di sekililingnya. Sesekali memegangi kepalanya yang tiba-tiba pusing dan kembali berjalan.

Tak ada apa pun yang bisa ditemuinya kecuali warna putih, putih, dan putih. Tak ada benda-benda. Tak ada kehidupan yang ia temui. Tak ada apa pun kecuali warna putih yang tak memiliki bentuk, garis, maupun batas.

"Di manakah aku sekarang berada?" ujarnya pada dirinya sendiri sambil berjalan tertatih dengan penuh keheranan.

Entah sudah berapa lama dirinya berjalan. Dia tak tahu. Ia sama sekali tak merasakan haus, lapar, atau bahkan lelah. Sampai pada akhirnya, sebuah titik hitam terlihat di kejauhan.

Dia pun berjalan mendekatinya.

Titik hitam yang begitu dekat bagi kedua matanya. Tapi begitu jauh saat dia berjalan mendekatinya. Dan entah mengapa, sebuah buku hitam tiba-tiba saja jatuh tergeletak di bawah kedua kakinya. Buku hitam yang sangat dikenalnya.

Death Note.

Di.a ambil buku itu dengan ujung jemarinya. Sekilas, sesosok besar berwarna hitam berkelebat di depan matanya. Sosok yang tak asing. Sosok itu berdiri di belakangnya. Mengisi dunia putih itu dengan dua warna hitam yang mencolok.

Sesosok hitam itu tersenyum, seolah puas akan sesuatu, memperlihatkan gigi-giginya yang tajam. "Halo L."

Laki-laki itu menoleh.

"Halo Ryuk."

Mereka saling bertatapan. Di sebuah dunia putih yang tak berujung.

Sebuah awal dari kebangkitan yang aneh.

PSIKOLOGI, PSIKOTERAPI, DAN MASALAH LAINNYATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang