TERAPI KEJAHATAN: MENJADI JAHAT

309 17 7
                                    

Menjadi orang yang jahat kadang menyenangkan. Kamu tak perlu memikirkan banyak hal dan perasaan-perasaan orang lain kecuali untuk diri sendiri. Kamu hanya perlu bersuka ria dengan kepentingan diri sendiri tak perlu memedulikan yang lainnya. Entah mereka akan sakit dengan ulah kita. Tergusur atau mati dengan perbuatan kita. Yang penting kita senang dan bahagia.

Menjadi orang baik di zaman sekarang itu tak menyenangkan kecuali sekedar kamuflase hubungan sosial entah di rumah, di dunia pertemanan, di dunia maya agar kita tak terkucil dan cepat mati, dan di banyak urusan lainnya.

Dan akhir-akhir ini, entah kenapa, aku ingin sekali menjadi seorang jahat. Mengingatkan bagian dari diriku yang lain yang aku tekan habis-habisan semenjak aku sekolah.

Menjadi jahat itu berarti kamu bisa membohongi siapa pun tanpa perlu harus ribut dengan moral dan menyalahkan diri sendiri. Kamu bisa menyelingkuhi pasanganmu berkali-kali tanpa rasa bersalah. Kamu bisa mengacuhkan siapa pun yang kamu mau. Jika ingin kaya, yah, kamu bisa jadi koruptor tanpa perlu memikirkan nasib rakyat yang juga tak memikirkanmu. Kamu bisa menipu nasabah dan klienmu sepuasnya. Mengeruk uang mereka dan bersenang-senang. Atau kamu bisa melempar kedua orang tuamu yang hampir mati dan mengambil semua harta mereka untuk dirimu sendiri.

Menjadi jahat itu menyenangkan dan itu sudah terbukti. Menjahati orang adalah terapi paling membebaskan dan luar biasa. Kamu bisa terbebas akan beban moral, rasa bersalah, dan lain sebagainya yang pada akhirnya seringkali membawa orang stress dan depresi. Dengan menjadi jahat, kamu bisa menjadi lebih hidup, tertawa, bercanda dengan bebas, bersenang-senang atau bahkan bermewah-mewahan.

Melakukan kejahatan adalah terapi paling efektif untuk membuat orang terhindar dari depresi moral dan agama di abad ini. Baik kejahatan kecil atau besar. Efek psikologisnya ternyata jauh lebih positif dari pada kamu sibuk memikirkan Tuhan, keadilan, dilema nilai, atau kemanusiaan dan orang miskin.

Menjadi jahat itu menyenangkan bahkan bisa membuat bahagia! Para presiden, pemimpin partai, gubernur, pengusaha, para maling, atau penjahat perang dan pengusaha konglomerat telah membuktikan bahwa kejahatan adalah jalan lebar menuju kebahagiaan. Itulah sebabnya, berhentilah menjadi idealis atau ingin berbuat baik total dalam artian tulus universal. Kebaikan kita pada dasarnya untuk orang yang tidak kita tahu atau orang yang kita sukai yang jumlahnya terbatas. Setiap harinya, kita sebenarnya sudah menjadi jahat terhadap banyak hal. Lalu, kenapa kita tidak menjadi jahat maksimal dan bersenang-senang dengan kejahatan kita?

Jika kamu ingin memotong penis seorang laki-laki. Potonglah. Jika kamu ingin membakar rumah atau kosan mantanmu. Bakarlah dengan elegan. Jika kamu merasa puas saat melihat gurumu menderita. Carilah cara agar dia bisa masuk rumah sakit. Jika kamu ingin memerkosa seorang perempuan. Perkosalah semaumu. Atau jika kamu ingin memerkosa laki-laki. Lakukanlah, jika kamu senang! Jika kamu sangat bahagia saat meneror orang-orang. Terorlah mereka. Jika kamu ingin menghamili seorang perempuan. Hamili saja lalu tinggalkan dan carilah yang lainnya. Atau jika kamu terpaksa hamil dengan pacarmu dan tak menginginkannya. Bunuh atau buang saja itu bayi. Dan bisa kamu goreng atau bikin sate dan kau jual di pasar. Untung double. Dan seandainya kamu maniak uang dan hidup bersenang-senang. Carilah orang yang hampir mati dan nikahilah. Atau jadilah pejabat negara, pengusaha, dan politikus. Kejahatanlah yang membuat mereka berkuasa dan kaya. Tentunya kejahatan yang dipernis dengan kebaikan dan semacamnya.

Banyak orang jahat hidup bahagia di negara ini. Itu sudah cukup membuktikan bahwa kejahatan dan tindakan tak baik adalah terapi paling populer dalam kehidupan sehari-hari. Bandingkanlan dengan para aktivis yang hidupnya melarat dan kurus itu. Lalu lihatlah mantan koruptor yang setelah dipenjara pun masih kaya raya dan berbahagia. Contoh kecil ini sudah membuktikan bahwa menjadi jahat sangatlah memuaskan.

Jika kamu ingin bersenggama dengan kekasihmu atau orang yang kamu suka. Bersenggamalah. Tanpa harus sibuk menanti menikah atau menjalin ikatan di KUA. Dan seandainya membully orang itu menyenangkan. Bully-lah orang itu. Karena, memang, membully orang itu luar biasa menyenangkan dan membantu mengatasi kebosanan, stress, dan malah bisa meningkatkan kepercayaan diri.

Hal yang paling menyenangkan dari terapi kejahatan adalah bagaimana aku memikirkan para aktivis dan berharap mereka berhenti menjadi aktivis sekarang juga. Karena menjadi idealis dan aktivis itu buruk bagi kesehatan jiwa. Banyak bukti mendukung itu. Walau sayangnya, sejarah dunia psikiatri melupakan bahwa kejahatan harusnya menjadi terapi paling utama untuk membuat para penderita sensitivitas moral dan para idealis yang menderita idealisme mereka bisa dengan segera atau cepat sembuh dari rasa sakit dan tekanan besar dengan cara menjadi jahat dan bersenang-senang.

Kejahatan adalah terapi menuju kesembuhan dan kebahagiaan bagi orang-orang baik yang menderita karena menjadi orang baik. Maka, para terapis haruslah mulai sadar bahwa kejahatan terbukti begitu ideal dan bisa membuat orang ke arah kebahagiaan.

Kejahatan itu baik untuk kondisi kejiwaan manusia. Asalkan kamu adalah pelaku dan bukan sebagai korban. Terkecuali para masokis yang sangat bahagia bila dijahati.

Baiklah, terapi kejahatan memang sangat tepat untuk membebaskan kita dari jerat moral dan nilai-nilai. Membantu kehidupan kita lebih bahagia. Seandainya, banyak orang mati, menderita, dan sakit karens ulah kita. Buat apa peduli? Ini adalah terapi khusus untuk diru kita. Dan inti terapi adalah menuju kebahagiaan diri sendiri. Bukan kebahagiaan orang lain.

Kita mungkin harus segera mempraktikkannya.

PSIKOLOGI, PSIKOTERAPI, DAN MASALAH LAINNYATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang