PERJALANAN TERAKHIR: 4 Agustus

147 8 1
                                    

Mencoba untuk tidur. Tapi gagal. Setelah gegap gempita sejenak. Perasaanku kembali dalam kondisi yang buruk. Ditambah punggungku yang rasanya juga sakit.

Hah, berharap tidur seminggu lamanya tanpa bangun sama sekali. Mungkin akan sedikit membuatku tenang.

Teringat orang-orang. Rasanya sangat menyenangkan. Mereka yang pada akhirnya meninggalkanku dan memilih orang lain. Ingin aku pecahkan saja ini kepala.

Hari ini aku selesai menyunting salah satu bukuku. Ada sedikit antusias. Tapi juga langsung padam dengan begitu cepatnya. Untuk apa berpura-pura menyunting jika pada akhirnya tak ada yang membacanya? Seperti halnya buku-buku yang aku cetak kemarin. Buku perjalananku.

Aku bukan seorang yang populer. Jadi hanya satu dua orang yang membeli bukuku itu sangatlah wajar. Mungkin aku nyaris tak memiliki pembaca sama sekali. Jika seperti itu. Aku ingin berhenti menulis. Tapi jika aku terus hidup, itu tak akan mungkin.

Buat apa menulis, menerbitkan buku sendiri, jika tak ada yang membeli dan membacanya?

Aku ingin tidur. Sangat ingin.

Seorang teman datang mengambil buku. Hanya sebentar. Lalu pergi. Melihatku seperti seonggok mayat yang kesusahan sekedar tidur. Dia berkata tak biasanya aku seperti ini.

Entahlah. Kecemasan ini bisa membunuhku.

Aku ingin ada seseorang yang memelukku dan menemani. Tapi tak ada seorang pun di sini. Begitu sepi dan terasa menusuk.

Aku ingin tidur. Sangat ingin. Betapa susahnya. Sakit punggung ini, rasanya... Huhf, cemas, cemas, dan cemas.

Aku ingin membakar buku-bukuku sendiri. Aku berpikir, bagaimana dengan overdosis obat? 

Ah, aku teringat dengan buku, Anti-Empati. Aku jadi ingin tertawa rasanya. Aku benci kemanusiaan. Semuanya tak lebih dari omong kosong.

Dan, mati karena obat-obatan? Aku tak pernah serius memikirkannya. Mungkin itu ide yang bagus.

Dan aku ingin sekali tidur sekarang juga. Aku lelah membuka mata. Aku lelah memiliki hati. Aku lelah memiliki isi kepala.

Aku hanya ingin tiada.

PSIKOLOGI, PSIKOTERAPI, DAN MASALAH LAINNYATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang