TUBUH YANG SAKIT

1.8K 121 11
                                    

Kau mungkin akan bertanya, apa yang bisa kau lakukan saat tubuhmu hanya bisa kau gunakan selama empat jam saja dalam sehari? Setelah itu, jika kau memaksakan lebih, kau pasti akan langsung sakit. Saat tubuhku sakit-sakitan, atau dalam kasusku sendiri bahkan nyaris selalu sakit, kehidupan terasa begitu hambar dan tak tahu harus melakukan apa.

Empat jam, apa yang bisa diriku lakukan? Berdiri dan duduk saja sudah sangat melelahkan. Bekerja di kantor, di jalanan, atau di ruang berpendingin, tubuhku pun tak mampu. Hanya untuk sekedar menulis saja, satu halaman sehari, sudah membuatku begitu putus asa. Melakukan hal-hal kasar dan tak perlu banyak gerak, penjaga warnet, jualan nasi kucing di angkringan, atau bahkan sekedar menemani orang mengobrol selama 2-8 jam sehari, tubuhku sudah tak sanggup. Apa lagi jika aku harus duduk di pemerintahan, menjadi politikus, atau bahkan sekedar pekerja pabrik. Tubuhku sudah pasti menyerah lebig dulu. Bahkan para kuli bangunan, tukang parkir, dan penjaja koran, memiliki tubuh yang lebih baik dari pada tubuhku ini. Apakah hidupku terasa menyedihkan?

Walaupun begitu, aku masih terus menulis. Berupaya untuk mengikis kebosanan dan kejiwaanku yang buruk. Juga berupaya agar aku tak membenturkan tubuhku ke kereta yang tengah lewat seperti orang kebanyakan. Apakah kamu memiliki tubuh yang sama lemahnya dengan tubuhku? Dan kadang merasa kita ini adalah orang-orang yang tak berguna? Beban dari keluarga atau teman-teman dekat? Aku kadang dan bahkan sering, memikirkan hal-hal semacam itu.

Walau kadang aku ingin marah, entah terhadap siapa, setidaknya aku berusaha untuk memberi sedikit arti dari kehidupanku yang tak berguna. Jangan kalah secara telak. Itulah prinsip yang aku pegang semenjak aku kecil. Banyak orang besar dan agung juga memiliki tubuh yang sakit-sakitan seperti kita. Jika kita mau, kita bisa menjadi salah satu bagian di antara mereka. Apakah hal semacam itu terlalu berlebihan? Tidak. Aku yakin, kita bisa.

Memiliki tubuh yang selalu sakit pasti tak bisa melakukan banyak hal yang orang-orang normal lakukan. Kadang rasanya iri. Tapi apa boleh buat? Inilah kenyataan yang kita miliki. Yang bisa kita lakukan adalah mencoba, berusaha, dan sesekali marah.

Dalam tubuhku yang sakit, aku memendam hasrat yang besar bahwa kelak aku akan menjadi salah satu dari sedikit orang yang kelak akan dikenal begitu lama. Apakah itu semacam lelucon? Tidak. Kamu juga harus berani berpikir, aku mampu melakukannya. Yah, kalau bukan diri kita sendiri yang berusaha untuk membangkitkan bakat dan potensi yang kita miliki. Tak akan ada seorang pun yang bisa melakukannya, kecuali uang dan orang yang begitu sabar melihat dan mengawasi kita. Jika dua hal itu tak lagi ada. Maka, hiduplah demi dirimu sendiri dan buatlah jalan yang kau lewati untukmu sendiri.

PSIKOLOGI, PSIKOTERAPI, DAN MASALAH LAINNYATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang