SATU HARI YANG MELELAHKAN

274 18 0
                                    

Sering, satu hari terasa panjang, begitu membosankan, terasa menyakitkan, atau bagaikan tiada akhir. Kau tak tahu lagi harus melakukan apa. Melangkahkan kaki keluar kamar pun terasa berat. Tak ada tujuan yang tampak menyenangkan lagi untuk ditemui. Dan segalanya tak lagi menarik.

Kamu terjebak dalam satu hari yang terasa menyebalkan. Membuatmu tak tenang. Ingin marah. Ingin teriak. Ingin pergi ke suatu tempat yang jauh tapi sama saja. Tidur pun percuma. Membuka mata pun karena terpaksa. Dan sama sekali, tak bergairah untuk melakukan apa pun.

Atau kau teringat sesuatu sehingga membuatmu terus-menerus bersedih. Terjebak dalam satu hari kesedihan abadi. Merasa kecewa akan banyak hal. Dan tak bisa bangkit dalam satu hari yang bagaikan tiada ujung dan pangkal.

Dan satu hari pun rasanya seperti satu bulan penuh. Bahkan satu tahun. Atau satu abad. Setiap detik begitu lembat dan mengerikan. Satu helaan napas terasa lelah dan lesu. Setiap kedipan mata adalah pesakitan.

Dalam satu hari, segala yang kita miliki menjadi tak berarti. Makanan. Mal. Pakaian. Kebiasaan berbelanja. Kendaraan. Uang. Tempat wisata. Orang-orang. Buku-buku. Kekayaan. Jabatan. Status. Kecantikan. Ketampanan. Segala jenis pesona yang kita miliki. Dan apa pun yang kita punya dan bisa lakukan. Menjadi tak berarti dan terasa tak penting lagi.

Satu hari yang benar-benar melelahkan. Menyakitkan. Membuat segala yang ada di sekitar begitu melankolis. Membuat tubuh ingin tersungkur lama di atas ranjang. Mencoba memejamkan mata. Dan berharap untuk bangun keesokan harinya. Dan berharap perasaan hari ini, tak berlanjut ke hari-hari berikutnya. Karena kita tahu, kita tak akan benar-benar kuat melewatinya jika semuanya terus berlanjut.

Satu hari panjang melelahkan. Satu hari panjang yang melelahkan. Dan satu hari panjang yang melelahkan lagi.

PSIKOLOGI, PSIKOTERAPI, DAN MASALAH LAINNYATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang