Mendengar kata "guru BK" sebagian besar kita, terlebih anak sekolah, akan berpikir mengenai seorang guru yang tak jauh beda dengan guru PPKN dan agama. Bukan menyelesaikan masalah malah menambah masalah. Bukan mendengarkan keluhan kita tapi malah menceramahi kita layaknya pengkhotbah yang sok tahu.
Hal yang paling menyedihkan, guru BK malah menambah kita depresi bukan malah mengurangi depresi. Cara berpikir guru BK yang mirip pendeta agung atau pendakwah agama. Membuat keberadaanya malah seperti teror bagi para siswa yang menengoknya. Padahal tugas guru BK adalah mendampingi siswa dan membantu menyelesaikan masalah pribadi masing-masing. Bisa dibilang, guru BK itu mirip psikolog bagi siswa-siswi di sekolah. Tapi nyatanya mereka tak jauh beda sama guru agama kita, pasti membuat jengkel banyak orang yang pernah berurusan dengan guru BK.
Kenapa mayoritas guru BK terkesan tolol?
Mayoritas besar mereka dulu kulihat hanya sekedar kuliah. Atau banyak di antara mereka tak pernah berpikir menjadi guru BK dan terpaksa menjalaninya. Didikan sejak kecil dan sejak kuliah bukanlah didikkan di bidang psikologi atau psikiatri tapi dididik di bidang pendidikan atau fakultas pendidikan yang kaku dan semuanya adalah aturan, norma, moral, etika, dan semacamnya. Jadi sejak awal guru BK dididik tak lebih seperti guru biasanya yang kaku, dogmatis, otoriter, susah dikritik, dan tak peduli dengan isi hati dan pikiran para siswa-siswinya. Mayoritas guru BK meresa bahwa dirinya yang benar dan para siswa perlu diceramahi jika tindakannya melenceng dari ketentuan umum atau sekolah. Bukan menolong siswanya malah menceramahi siswanya ini dan itu. Itulah kebanyakan guru BK. Tak jauh beda dengan para guru yang ada di kelas.
Jelas, susahnya dikritik adalah hal yang paling mengerikan dari keberadaan guru BK. Jika guru BK susah dikritik dan diberi masukkan kalau cara mereka salah. Maka yang terjadi adalah guru dungu dan tolol. Yang merasa sok benar sendiri dan sudah merasa cukup. Jika kamu bertemu dengan guru BK semacam itu. Lebih baik tak usah bercerita apa pun. Soalnya, semua aib kamu malah akan dicecarnya dan menjadi bumerang bagi keberadaanmu.
Saat kamu ingin membicarakan keluarga, masalah agama, pacar, kejiwaan yang buruk, depresi, ketakutan akan belajar dan ini itu. Guru BK kebanyakan malah akan menjelekkan dirimu dan menganggap kamu bukan siswa atau siswi bertuhan, bernegara, punya pikiran sesat, bahaya, pemalas dan lain sebagainya. Bukan menerima dirimu atau mau menyelesaikan masalah yang menghalangi kamu belajar. Yang kamu dapatkan malah cemooh, makian, ejekan, ceramah, dan manusia yang sok benar.
Itulah kebanyakan guru BK. Sangat sedikit guru BK yang mirip terapis sejati. Yang benar-benar bisa dijadikan tempat lindungan bagi para siswa-siswinya yang bermasalah.
Di tangan guru BK kebanyakan. Kamu bisa lebih depresi dan marah dari pada saat sebelum bertemu mereka. Menemukan guru BK yang bagus dan bijak terlebih pintar adalah langka di negara ini. Sangat langka. Guru BK tak lain bukan adalah neraka. Berbahaya menceritakan semua rahasiamu kepada mereka jika guru BK yang kamu tahu seperti itu. Rahasiamu malah akan dijadikan bahan gunjingan dan candaan bagi para guru. Terlebih jika guru BK yang tak bisa menyimpan rahasia layaknya kode etik para psikolog. Maka guru BK bisa jadi sumber bencana.
Sekolah tidak hanya membosankan. Tapi juga mirip penjara. Tempat para guru mirip penceramah dan diktator. Hidup sesukanya. Seenaknya sendiri dan inginnya dipuja dan dihormati para muridnya. Tanpa mau menghormati balik muridnya. Padahal di era internet ini. Para murid juga adalah guru. Posisi guru dan murid harusnya cair seperti teman yang bertukar pendapat dan ilmu. Era internet di mana Google, YouTube, Wikipedia nyaris menggeser posisi guru dan membuat para murid jauh lebih pintar dan seringkali tahu banyak hal yang tak gurunya tahu. Era di mana guru masih sok tahu dan menjaga jarak adalah kesalahan sistem pendidikan. Tak heran jika sekolah nyaris mirip neraka. Terlebih bagi mereka yang cerdas dan otaknya di atas rata-rata. Pasti dia merasa guru hari ini seperti sipir. Tidak bisa diajak bicara, berdebat, memikirkan masalah dan mencari solusi bersama. Tapi hanya sekedar mempertahankan sebuah posisi ingin dihormati.
Karena mayoritas guru seperti itu. Maka banyak siswanya depresi dan stress. Saat keluarga melempar anaknya ke sekolah tanpa mau tahu anaknya. Sesampainya di sekolah guru tak lebih dari pada orang tua lain di rumah yang juga tak mau mengerti kondisi kejiwaan, mental, dan apa yang dipikirkan anak itu. Yang terjadi adalah stress yang menumpuk yang bisa berujung depresi.
Jika tidak punya teman yang menarik atau mencari kesenangan saat pulang sekolah, saat eskul, atau saat jam olah raga dan jam istirahat. Para siswa benar-benar akan mengalami gangguan jiwa parah. Karena pada dasarnya para siswa-lah, yaitu kamu, yang selama ini mempertahankan sedikit kewarasanmu di sekolah. Bukan karena guru pelajaran apalagi guru BK. Mayoritas besar mereka tak peduli kamu depresi, putus dengan pacar kamu, kesusahan berteman, punya fobia, trauma, atau mengidap gangguan jiwa atau hidup dalam keluarga bermasalah. Yang mereka pikirkan hanya kamu jangan telat bayar SPP, harus bayar ini dan itu laku ikut aturan dan dapat nilai baik. Entah bagaimana caranya. Mau kamu depresi dan menangis darah mereka tak peduli.
Itulah sebabnya, para murid atau siswa-lah yang bertanggung jawab dengan kesehatan jiwa mereka sendiri. Saat mereka sedih dan merasa putus asa. Para teman sebaya atau teman sekolah atau luar sekolahlah yang menghibur mereka. Saat bosan atau stress, kamu akan pergi ke mal, cafe, ke toko buku, berbelanja, sekedar makan-makan, ke bioskop, acara musik dan lainnya. Kamu melakukan apa pun itu dengan teman, pacar, sahabat atau siapa pun yang bisa membantu kamu terhindar dari kebosanan, depresi, dan tekanan sekolah yang mengerikan setiap harinya. Kamu sebagai siswa harus pandai-pandai menghibur diri sendiri karena para guru dan sekolah itu sendiri tak pernah mau menghibur dirimu dan mengerti dirimu. Masalah terbesarnya, sekolah akan jadi mengerikan bagi mereka yang susah bergaul atau introvert. Orang introvert yang punya banyak masalah dan kesusahan dalam belajar. Maka sekolah bak neraka sempurna.
Bagi orang yang terbuka, mereka bisa membatasi kekonyolan dan kesadisan sekolah dengan bersenang-senang di tempat les atau di luar sekolah dengan kenalannya. Tapi orang introvert yang susah bergaul dan mudah dibenci. Akan mengalami masa suram dan setiap hari rasanya adalah ketakutan dan ketakutan. Harusnya inilah tugas guru BK saat para guru dan sistem sekolah sendiri tak peduli dengan kejiwaan dan permasalahan jiwa anak didiknya. Masalahnya, para guru BK kebanyakan juga seperti itu. Bukan tempat dan ruang untuk menenangkan diri. Malah hanya sekedar penambah depresi lainnya.
Tak heran jika guru BK bak guru agama dan PKKN. Jadi sejujurnya apa gunanya mereka ada di sekolah? Penerima gaji buta? Atau keberadaan tambahan yang tak penting dan sekedar pajangan?
Guru BK yang seperti itu, yang pikirannya sempit dan seperti pendakwah agama. Lalu dia mengalami putus cinta, sedang depresi, dan lagi terlibat dalam masalah pribadi. Maka yang terjadi, kamu akan mendapatkan guru BK yang hancur total. Sudah tidak bisa diandalkan tapi malah menggunakan para siswa sebagai pelampiasan masalah pribadinya atau kekecewaannya terhadap hidup. Harusnya guru BK yang sudah tak berguna seperti itu dipecat saja. Jika memang pihak sekolah punya orang cerdas dan memahami siswanya. Kalau masih dipertahankan berarti sekolah yang kamu masuki anggap saja memang rumah tahanan.
Yah, banyak guru BK tolol masih dipertahankan sekolah menandakan bahwa sekolah tak peduli kamu mau bunuh diri, mati, kesakitan, depresi berkepanjangan atau apa. Tak heran jika temen kamu, atau malah kamu pernah berpikir untuk bunuh diri atau sudah pernah mencoba bunuh diri. Tak heran juga kalau kamu menjadi nakal, susah diatur, dan merasa tak nyaman di sekolah karena sekolah memang bukan untukmu. Tidak membuatku aman dan tentram tapi malah membuat gila dan marah.
Tapi apa mereka peduli? Padahal kamu hanya ingin dipedulikan dan dimengerti. Mereka tak peduli. Bahkan malah menyalahkanmu seandainya kamu bunuh diri. Dianggap sesosok lemah, kurang iman, dan sebagainya.
Tidakkah sekolah semacam itu adalah sialan? Lalu buat apa guru BK di sekolah itu? Selain keberadaan tolol yang tak berguna sama sekali.
Yah, biarlah. Jika kamu mendapat sekolah macam itu. Bermainlah aman sejenak. Jangan sampai dikeluarkan. Lalu menggilalah setelah masa sekolah berakhir.
Gimana? Kamu bisa memaki-maki sekolah atau mantan gurumu sepuasnya nantinya. Tidakkah itu layak dicoba? Dan jika kelak kamu berprestasi di kampus dan dunia luar. Balas dendamlah. Jangan biarkan mereka mencuri nama dan prestasimu dan membuatmu menjadi tertawaan mereka dengan seenaknya mencantumkan namamu bahwa kamu pernah sekolah dan kuliah di ini dan itu.
Tidakkah itu sialan? Saat sekolah mereka menelantarkanmu seperti itu tapi saat kamu sudah sukses mereka mengeksploitasimu. Tidakkah itu brengsek?
Yah, mulai sekarang, jika ada guru BK tolol di sekolahmu. Abaikan saja. Carilah orang di dunia nyata atau media sosial yang bisa membantu menyelesaikan masalahmu atau mau mendengarkan ceritamu.
Ah, guru BK tolol memang sangat menyebalkan bukan?
KAMU SEDANG MEMBACA
PSIKOLOGI, PSIKOTERAPI, DAN MASALAH LAINNYA
No FicciónEsai-esai yang aku tulis ini, lebih berkaitan dengan dunia psikologi dan bagaimana kita keluar dari jeratan hidup yang menekan. Di sini kau akan menemukan bagaimana memilih psikiater atau psikolog sebelum memutuskan pergi ke klinik mereka. Bagaimana...