SELAMAT MENIKAH ATAU SELAMAT TINGGAL?

423 17 8
                                    

di sini aku menunggu
hai, apakah aku masih ada?

tak ada jawab
seperti ikatan yang terlepas
dalam diam

membuat jantungku begitu letih
ingin berhenti

AKU TAK TAHU HARUS MENGATAKAN APA. Mungkin, aku hanya bisa mengatakan, semoga pernikahanmu baik-baik saja dan kamu bisa bahagia di dalamnya. Walau aku tak tahu entah itu mungkin atau tidak. Setidaknya, aku hanya ingin mengatakan, selamat menempuh hidup baru. Sebagai istri. Sebagai ibu. Sebagai seseorang yang sudah memiliki ikatan.

Dan di sini, aku hanya ingin mendoakan. Semoga kau baik-baik saja.

Mungkin, diammu, menghilangmu, dan caramu yang datang dan pergi seenaknya tanpa kabar membuatku benar-benar merasa bahwa aku bukan seseorang yang mungkin penting bagimu. Aku tak ingin kau berkata, agar diriku tak terguncang atau hal lainnya. Tapi hal-hal seperti inilah yang membuatku merasa, aku bukanlah siapa-siapa.

Pernikahan. Perjodohan. Atau apa pun itu. Aku telah menerimanya. Tapi aku merasa sebagai keberadaan yang tak ada sama sekali saat kamu bersikap seperti itu. Baiklah. Tak apa.

Selamat menikmati hari baru. Selamat akan bulan madunya. Malam pertamanya. Selamat menikmati gaunnya yang cantik. Pestanya yang menawan. Dan selamat atas pilihan atas hidup yang kau pilih.

Mungkin malami ini, dalam perasaan yang tak beraturan, aku hanya ingin  bertanya-tanya kepada diriku sendiri. Siapa diriku ini? Mungkin aku lupa menjadi laki-laki yang bebas dengan kehendaknya. Mungkin aku harus mulai kembali belajar terbang. Meninggalkan sebuah sarang yang tak lagi bisa ditinggali.

Aku tak tahu, kenapa kau tak mengucapakkan saja, selamat tinggal padaku? Ataukah aku yang harus melakukannya?

Di sana, sekali lagi, aku ucapkan selamat menikah. Semoga bahagia. Dan, semoga aku bisa berjalan lebih cepat dari kemarin. Melupakan diriku sendiri. Mengucapkan selamat jalan pada bayanganku yang jauh di belakang sana.

MUNGKIN, aku harus menoleh pada kakiku dan berkata, hai, selamat tinggal? Hai....

PSIKOLOGI, PSIKOTERAPI, DAN MASALAH LAINNYATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang